Analisis Bandara Internasional Sam Ratulangi Sebagai gerbang Internasional Pariwisata Indonesia Timur Berdasarkan Travel Cost Dan Travel Time Wisatawan

Rungkat, Jersey Jehezkiel Elison Ruffi Rungkat (2023) Analisis Bandara Internasional Sam Ratulangi Sebagai gerbang Internasional Pariwisata Indonesia Timur Berdasarkan Travel Cost Dan Travel Time Wisatawan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111940000012-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03111940000012-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only until 1 October 2025.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan pariwisata di Indonesia masih belum seimbang dari segi jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah wisata di Indonesia bagian timur. Hal tersebut menyebabkan oleh travel time yang lama dan travel cost yang mahal untuk mencapai daerah wisata tersebut. Lokasi pariwisata yang ada di Indonesia Timur yang menjadi daerah tujuan adalah Kepulauan Kei, Kepulauan Banda Neira dan Pulau Seram di Maluku; Labuhan Bajo, Pulau Komodo dan Danau Kelimutu di Nusa Tenggara Timur; Raja Ampat di Papua Barat, Morotai di Maluku Utara, Teluk Cendrawasih dan Pulau Biak di Papua; Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Likupang dan Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara; dan Teluk Tomini di Gorontalo. Selama ini perjalanan menuju daerah tersebut menempuh rute dari Jakarta atau Bali menuju ke daerah tersebut. Dari studi sebelumnya terkait distribusi cargo di Indonesia Timur, diperoleh hasil bahwa Bandar Udara Sam Ratulangi memberikan alternatif pada waktu perjalanan yang lebih singkat. Didasari oleh hal tersebut ide untuk menjadikan Bandar Udara Sam Ratulangi menjadi gerbang pariwisata muncul. Dalam menganalisis kemungkinan Bandar Udara Sam Ratulangi menjadi gerbang pariwisata, telah dilakukan pengumpulan data dan perhitungan terkait waktu dan biaya perjalanan menuju lokasi pariwisata yang ada di Indonesia Timur berdasarkan dua kondisi yaitu simulasi dari Bandara Internasional Sam Ratulangi dan dari rute eksisting yang melayani menuju bandara tujuan. Setelah dibandingkan didapatkan dari 8 bandara tujuan pilihan 6 diantaranya memiliki jarak yang lebih dekat serta waktu tempuh dan biaya perjalanan yang lebih rendah untuk kondisi simulasi dari Bandara Internasional Sam Ratulangi dibandingkan dengan keadaan rute eksisting, sedangkan satu bandara tidak bisa dibandingkan karena tidak adanya penerbangan komersial berjadwal menuju bandara tersebut. Penelitian ini sejalan dengan Sustainable Development Goals nomor 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur.
==================================================================================================================================
The rapid development of the tourism sector in Indonesia is being enhanced by the government both from supporting infrastructure to community readiness in welcoming international tourists. The development of tourism in Indonesia is still unbalanced in terms of the number of tourists visiting tourist areas in eastern Indonesia. This is caused by long travel times and expensive travel costs to reach these tourist areas. The tourism locations in Eastern Indonesia which are the Kei Islands, the Banda Neira Islands and Seram Island in Maluku; Labuhan Bajo, Komodo Island and Kelimutu Lake in East Nusa Tenggara; Raja Ampat in West Papua, Morotai in North Maluku, Cendrawasih Bay and Biak Island in Papua; Wakatobi National Park in Southeast Sulawesi, Likupang and Bunaken Marine Park in North Sulawesi; and Tomini Bay in Gorontalo. So far, trips to the area have taken routes from Jakarta or Bali to the area. From previous studies related about cargo distribution in Eastern Indonesia, it was found that Sam Ratulangi Airport provides an alternative with a shorter travel time. Based on this, the idea to turn Sam Ratulangi Airport into a tourism gateway emerged. In analyzing the possibility of Sam Ratulangi Airport becoming a tourism gateway, data collection and calculations have been conducted regarding the time and cost of travel to tourist locations in eastern Indonesia based on two conditions: simulation from Sam Ratulangi International Airport and the existing route serving the destination airport. After comparison, it was found that out of the 8 selected destination airports, 6 of them have closer distances, shorter travel times, and lower travel costs for the simulation condition from Sam Ratulangi International Airport compared to the existing route condition. However, one airport cannot be compared because there are no scheduled commercial flights to that airport. This research is in line with Sustainable Development Goals number 9 on industry, innovation, and infrastructure.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Travel Time, Travel Cost, Bandar Udara, Wisatawan, SDG 9, Airport, tourist, SDG 9
Subjects: T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7.H5 Airports--Planning. Airport terminals--Planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Jersey Jehezkiel Elison Ruffi Rungkat
Date Deposited: 31 Jul 2023 02:35
Last Modified: 31 Jul 2023 02:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100174

Actions (login required)

View Item View Item