Potensi Batu Bara Sebagai Bahan Baku dari Pabrik Metanol

Prastianto, Aldy Fernanda and Febriyadi, Muhammad Alif Aditya (2023) Potensi Batu Bara Sebagai Bahan Baku dari Pabrik Metanol. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211940000056_02211940000118-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02211940000056_02211940000118-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (3MB)

Abstract

Pabrik ini rencana akan dibangun dan beroperasi pada tahun 2026 di Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur. Perencanaan operasi pabrik adalah dengan kapasitas produksi sebesar 625.000 ton/tahun yang berlangsung kontinyu selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Pabrik ini diharapkan akan menghasilkan produk metanol untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan mengurangi impor metanol dari berbagai negara. Bahan baku yang digunakan dalam pabrik pembuatan metanol ini adalah batu bara dengan jenis bituminous dengan nilai kalori cukup besar yakni sekitar 5.100 – 6.100 Kkal/kg ADB. Pabrik metanol dari batu bara dilakukan melalui dua proses utama, yaitu proses produksi synthetic gas (syngas) dari batu bara dan proses sintesis metanol dari synthetic gas (syngas). Proses produksi syngas dari batu bara atau bisa disebut gasifikasi batu bara adalah proses kon-versi batu bara dengan suhu operasi tinggi yaitu dengan temperatur 1.350°C menggunakan alat gasifier bertipe entrained flow. Proses kedua adalah proses pembuatan metanol dari synthetic gas (syngas) dengan tipe proses ICI (Imperial Chemical Industries) dengan tekanan rendah sekitar 50 bar dan suhu mencapai 270°C. Dari perhitungan analisa ekonomi, disimpulkan bahwa belanja modal (CAPEX) dan modal operasional (OPEX) yang dibutuhkan untuk menjalankan pabrik metanol ini adalah sebesar Rp5.305.611.929.285,03 dan Rp4.894.450.337.973,84. Perhitungan modal tersebut be-rasal dari pertimbangan dari beberapa aspek, misal dari harga pasar bahan baku, klasifikasi harga peralatan, biaya untuk operasi dan utilitas, jumlah gaji karyawan, pengadaan lahan untuk pabrik, dan lain sebagainya. Selain itu berdasarkan analisa evaluasi atau penilaian investasi terhadap pabrik ini menunjukkan bahwa laju pengembalian modal (nilai IRR) diperoleh sebesar 34,25% per tahun yang nilainya lebih besar daripada bunga pinjaman modal bank yaitu sebesar 8,184% per tahun. Dalam perhitungan nilai NPV, diperoleh bahwa NPV bernilai positif yaitu sebesar Rp3.186.095.110.591,80. Waktu pengembalian modal minimum (Pay Out Time) untuk pabrik ini adalah selama 3 tahun 5 bulan dengan perkiraan usia pabrik 10 tahun. Dalam analisa BEP (Break Even Point), diperoleh nilai BEP adalah sebesar 31,60%. Jadi dari seluruh data analisa ekonomi yang telah ditinjau, dapat disimpulkan bahwa pabrik ini layak untuk didirikan dan menghasilkan keuntungan
===================================================================================================================================
This factory is planned to be built and operational in 2026 in North Bontang District, Bontang City, East Kalimantan Province. The factory operation plan is with a production capacity of 625,000 tons/year which takes place continuously 24 hours per day and 330 days per year. This factory is expected to produce methanol products to meet domestic demand and reduce methanol imports from various countries. The raw material used in the methanol production plant is bituminous coal with a high calorific value of around 5,100 – 6,100 Kcal/kg ADB. The methanol plant from coal is carried out through two main processes, namely the synthetic gas (syngas) production process from coal and the methanol synthesis process from synthetic gas (syngas). The process of syngas production from coal or also known as coal gasification is a coal conversion process with a high operating temperature of 1,350°C using an entrained flow type gasifier. The second process is the process of making methanol from synthetic gas (syngas) with the ICI (Imperial Chemical Industries) process type with a low pressure of around 50 bar and a temperature of up to 270°C. From the calculation of the economic analysis, it was concluded that the capital expenditure (CAPEX) and operational capital (OPEX) needed to run this methanol plant amounted to IDR 5.305.611.929.285,03 and IDR 4.894.450.337.973,84. The capital calculation comes from consideration of several aspects, for example from the market price of raw materials, equipment price classification, costs for operations and utilities, total employee salaries, procurement of land for factories, and so on. In addition, based on the analysis of the evaluation or investment assessment of this factory, it shows that the rate of return on investment (IRR value) is obtained at 34,25% per year, which is greater than the interest on bank capital loans, which is 8,184% per year. In calculating the NPV value, it was found that the NPV was positive, namely IDR 3.186.095.110.591,80. The minimum pay-out time for this factory is 3 years and 5 months with an estimated factory age of 10 years. In the BEP (Break Even Point) analysis, the BEP value is 31,60%. So from all the economic analysis data that has been reviewed, it can be concluded that this factory is feasible to set up and make a profit

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: metanol, batu bara, syngas, gasifikasi, sintesa Keywords: methanol, coal, syngas, gasification, synthesis
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
T Technology > TP Chemical technology > TP350 Natural gas--Drying.
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Aldy Fernanda Prastianto
Date Deposited: 29 Jul 2023 14:41
Last Modified: 29 Jul 2023 14:41
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100245

Actions (login required)

View Item View Item