Kajian Instalasi Pengolahan Air Demineralisasi Dari Nalco Water An Ecolab Company

Putri, Dita Dwi Setya (2023) Kajian Instalasi Pengolahan Air Demineralisasi Dari Nalco Water An Ecolab Company. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211940000034-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211940000034-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Air merupakan hal utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik domestik maupun industri. Industri akan selalu membutuhkan kualitas air dengan standar yang tinggi untuk kebutuhan prosesnya, biasanya air digunakan adalah air demineralisasi. Air demineralisasi atau bisa disebut sebagai air murni merupakan air tanpa mineral yang diproses dengan cara mengurangi atau menghilangkan ion-ion mineral yang terkandung dalam air. Demineralisasi air dapat dilakukan dengan beberapa teknologi, antara lain pertukaran ion (ion exchange) dan membran reverse osmosis (RO). Kajian ini dibahas mengenai efisiensi removal kesadahan, alkalinitas, silika (SiO2), besi (Fe) dan konduktivitas pada setiap unit instalasi pengolahan air dengan teknologi ion exchange dan teknologi membran. Selain itu, akan dilakukan analisis operasional dan pemeliharaan, biaya penggunaan bahan kimia, serta beban pencemar lingkungan yang dihasilkan dari instalasi pengolahan air dengan teknologi ion exchange dan teknologi membran. Dari analisis tersebut akan didapatkan suatu informasi instalasi pengolahan air demineralisasi yang lebih baik bagi perusahaan.
Hasil yang didapatkan berdasarkan efisiensi removal dari kedua instalasi adalah nilai konduktivitas masih di atas 10 µs/cm, namun instalasi dengan teknologi membran lebih baik dalam merevomal parameter. Instalasi pengolahan air demineralisasi dengan teknologi membran membutuhkan waktu untuk satu kali cleaning in place (CIP) pada unit UF ±14 jam dan CIP unit RO ±12 jam, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk satu kali regenerasi resin pada teknologi ion exchange adalah ±1,3 jam. Berdasarkan penggunaan bahan kimia dan air, instalasi dengan teknologi membran membutuhkan lebih sedikit bahan kimia sebanyak 573 kg/hari dan air sebanyak 72 m3/hari air, dibandingkan dengan instalasi dengan teknologi ion exchange yang membutuhkan bahan kimia sebanyak 1.699,05 kg/hari dan air sebanyak 259,58 m3/hari. Biaya penggunaan bahan kimia untuk teknologi ion exchange lebih mahal, yaitu Rp 734.629.500/bulan dibandingkan dengan instalasi dengan teknologi membran yang lebih terjangkau dalam penggunaan bahan kimia, yaitu Rp 273.379.000/bulan. Sedangkan, berdasarkan beban pencemar yang dihasilkan, instalasi dengan teknologi ion exchange menghasilkan lebih banyak beban pencemar sebesar 13.852,54 kg/hari daripada instalasi dengan teknologi membran yang menghasilkan beban pencemar sebesar 1.522,38 kg/hari.
======================================================================================================================================
Water is essential to meet daily needs, both domestically and industrially. Industries will always require high-quality water that meets their standards for various processes, often using demineralized water. Demineralized water, also known as pure water, is water without minerals processed by reducing or eliminating the mineral ions present in the water. Demineralization of water can be achieved through several technologies, such as ion exchange and reverse osmosis (RO) membrane. This study discusses the efficiency of removing hardness, alkalinity, silica (SiO2), iron (Fe), and conductivity in each water treatment unit using ion exchange and membrane technologies. Additionally, operational and maintenance analyses, chemical usage costs, and the environmental pollutant load resulting from water treatment installations using ion exchange and membrane technologies will be conducted. The aim is to obtain information on a more effective demineralized water treatment installation for the company. The results obtained based on the removal efficiency of both installations show that the conductivity value is still above 10 µs/cm, but the installation with membrane technology performs better in removing parameters. Demineralized water treatment installations with membrane technology require approximately 14 hours for a single cleaning in place (CIP) of the ultrafiltration (UF) unit and approximately 12 hours for CIP of the reverse osmosis (RO) unit, while the time needed for a single resin regeneration in ion exchange technology is approximately 1.3 hours. Concerning chemical and water usage, installations with membrane technology require fewer chemicals, around 573 kg/day, and less water, approximately 72 m3/day, compared to installations with ion exchange technology, which need approximately 1,699.05 kg/day of chemicals and 259.58 m3/day of water. The chemical usage cost for ion exchange technology is more expensive, at Rp 734,629,500/month, compared to the installation with membrane technology, which costs Rp 273,379,000/month for chemicals. As for the pollutant load generated, the ion exchange technology installation produces a higher pollutant load of 13,852.54 kg/day compared to the membrane technology installation, which produces a pollutant load of 1.522,38 kg/day

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Demineralization, Ion Exchange, Membran, Reverse Osmosis, Water Treatment, Demineralisasi, Ion Exchange, Membran, Pengolahan Air, Reverse Osmosis
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD433 Water treatment plants
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Dita Dwi Setya Putri
Date Deposited: 29 Jul 2023 14:31
Last Modified: 29 Jul 2023 14:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100246

Actions (login required)

View Item View Item