Analisis Highest and Best Use pada Lahan Terbangun di Jalan Braga No. 41 Bandung

Auliarachman, Muhammad Irham (2023) Analisis Highest and Best Use pada Lahan Terbangun di Jalan Braga No. 41 Bandung. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03111940000127-Undegraduate_Thesis.pdf] Text
03111940000127-Undegraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Kota Bandung adalah salah satu kota dengan penghasilan PDRB (produk domestik regional bruto) terbesar di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan dorongan agar pertumbuhan ekonomi bersama stabilitasnya terjaga di Kota Bandung. Salah satu upayanya dengan pengoptimalan pemanfaatan lahan. Salah satu lahan terbangun yang tidak dimanfaatkan dengan baik adalah lahan yang terletak di Jl. Braga No.41, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Saat ini lahan terbangun tersebut disewakan dengan tarif yang rendah sehingga pendapatannya tidak cukup untuk menutup biaya pemeliharaan. Lahan tersebut memiliki luas tanah 783 m2 dan luas bangunan 800 m2. Lahan ini terletak di lokasi yang strategis karena memiliki akses jalan protokol dan termasuk daerah alun-alun Kota Bandung. Lokasi yang strategis tanpa pemanfaatan lahan yang tepat membuat pemilik lahan merugi. Oleh karena itu perlu dilaksanakan analisis Higest and Best Use (HBU) untuk mengetahui penggunaan tertinggi dan terbaik untuk lahan terbangun dengan tujuan pengembangan properti. Aspek yang menjadi dasar dalam analisis HBU adalah aspek legal, fisik, finansial, dan produktivitas maksimum. Analisis aspek legal untuk mengetahui peruntukan apa saja yang memenuhi peraturan yang berlaku, dan mengevaluasi apakah bangunan yang ada memenuhi persyaratan dalam building code. Analisis aspek fisik untuk mendapatkan basic design didasarkan pada kondisi bangunan yang sudah ada. Analisis aspek finansial untuk mendapatkan alternatif yang layak secara finansial, dengan menggunakan parameter Net Present Value (NPV). Analisis produktivitas maksimum untuk mendapatkan alternatif yang memiliki nilai properti tertinggi. Dari hasil penelitian ini ditemukan dua alternatif properti yang ditetapkan untuk pengembangan properti, yaitu hotel dan pujasera. Berdasarkan tahapan analisis dari berbagai aspek, hotel merupakan alternatif yang memberikan nilai properti tertinggi dan terbaik. Pengembangan properti sebagai hotel memberikan kenaikan nilai properti dari Rp30.112.000.000 menjadi Rp33.589.450.990 atau dengan persentase kenaikan sebesar 112%.
=================================================================================================================================
The city of Bandung is one of the cities with the largest GRDP (gross regional domestic product) income in Indonesia. Therefore, encouragement is needed so that economic growth and stability are maintained in the city of Bandung. One of the efforts is by optimizing land use. One of the built-up land that is not used properly is the land located on Jl. Braga No.41, Sumur Bandung District, Bandung City. Currently the built-up land is rented out at a low rate so that the income is not enough to cover maintenance costs. The land has a land area of 783 m2 and a building area of 800 m2. This land is located in a strategic location because it has access to main roads and includes the main square area of Bandung City. A strategic location without proper land use makes the land owner lose money. Therefore, it is necessary to carry out a Higest and Best Use (HBU) analysis to determine the highest and best use for built-up land for the purpose of property development. The aspects that form the basis of the HBU analysis are legal, physical, financial, and maximum productivity aspects. Analysis of legal aspects to find out what uses comply with applicable regulations and evaluate whether existing buildings meet the requirements in the building code. Analysis of physical aspects to get a basic design based on existing building conditions. Analysis of financial aspects to obtain financially feasible alternatives, using the Net Present Value (NPV) parameter. Maximum productivity analysis to get the alternative that has the highest property value. From the results of this study, two alternative properties were identified for property development, namely hotels and food courts. Based on the stages of analysis from various aspects, the hotel is an alternative that provides the highest and best property value. Property development as a hotel gives an increase in property value from IDR 30,112,000,000 to IDR 33,589,450,990 or with an increase of 112%.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Highest and Best Use, Penilaian Properti, Peruntukan Lahan, Land Use, Property Appraisal.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD30.24 Feasibility studies. Feasibility appraisals
T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Irham Auliarachma
Date Deposited: 31 Jul 2023 07:20
Last Modified: 31 Jul 2023 07:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100333

Actions (login required)

View Item View Item