Pra Desain Pabrik Metanol dari CO2 Sebagai Produk Samping Produksi LNG

Wardiantara, Ameylia Annisa and Rahardyanto, Muhammad Zaky (2023) Pra Desain Pabrik Metanol dari CO2 Sebagai Produk Samping Produksi LNG. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02211940000016_02211940000173_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02211940000016_02211940000173_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pada industri LNG gas buangan hasil produksi biasanya berupa Acid Gas, dimana gas ini mengandung CO2 dan H2S sebagai bahan yang harus di treatment. Pemanfaatan gas CO2 dapat dijadikan sebagai bahan baku produksi metanol, dimana metanol merupakan suatu senyawa yang saat ini memiliki peran penting pada ekonomi global sebagai bahan baku yang banyak dibutuhkan di industri kimia. Pada tahun 2020, permintaan metanol global mencatatkan pertumbuhan yang positif yaitu mencapai 102,162 juta. Adapun di Indonesia, melalui Peraturan Menteri ESDM No. 12 tahun 2015 yang menetapkan intensifikasi pemanfaatan Bahan Bakar Nabati sebagai bahan bakar lain juga turut membuka peluang besar untuk industri metanol dalam pemenuhan bahan bakunya. Berdasarkan statement Kementrian Perindustrian melihat metanol dapat dijadikan produk turunan maka pabrik metanol ini layak dijadikan anchor of industry, dengan adanya kebutuhan metanol yang semakin meningkat tiap tahunnya dan produksi dalam negeri Indonesia yang belum mencukupi, maka disusunlah Pra-Desain Pabrik Metanol dari CO2 ini dalam upaya mengurangi ketergantungan impor metanol Indonesia.
Pabrik ini direncanakan beroperasi dengan kapasitas produksi sebesar 537.882 ton/tahun Methanol Grade AA dan berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur. Adapun proses produksi metanol ini terbagi menjadi empat tahapan utama yaitu proses penghilangan gas pengotor H2S dengan desulfurisasi menggunakan katalis ZnO, proses produksi hidrogen dengan elektrolisis PEM, proses sintesis metanol dengan jenis reaktor proses Lurgi, dan proses pemurnian produk metanol dengan separator dan kolom distilasi. Bahan baku utama yang diperlukan dari proses produksi metanol ini antara lain acid gas, air dan steam.
Pabrik metanol direncanakan didirikan di atas lahan seluas 50,21 ha dan mulai beroperasi pada tahun 2027 dengan umur pabrik selama 20 tahun. Modal yang digunakan dalam pendirian pabrik diasumsikan berasal dari modal sendiri sebesar 60% dan modal yang didapatkan dari pinjaman bank sebesar 40% dengan masa konstruksi selama 2 tahun. Untuk memenuhi kapasitas produksi tahunan metanol dalam pabrik ini, diperlukan nilai OPEX (operating expenditures) sebesar Rp. 5.650.803.181.118, dengan nilai CAPEX (capital expenditures) sebesar Rp. 18.486.187.975.646. Berdasarkan analisis ekonomi yang dilakukan, didapatkan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 21,47% dengan bunga bank sebesar 8%. Waktu pengembalian modal atau Pay Out Time (POT) yang dibutuhkan dalam pendirian pabrik ini adalah selama 5 tahun. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan juga didapatkan nilai BEP sebesar 40,21%, nilai NPV sebesar Rp. 345.786.206.517.809. Berdasarkan aspek penilaian analisis ekonomi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pabrik metanol dari CO2 sebagai produk samping produksi LNG ini layak untuk didirikan.
=================================================================================================================================
In the LNG industry, the waste gas produced is usually in the form of Acid Gas, where this gas contains CO2 and H2S as materials that must be treated. The utilization of CO2 gas can be used as raw material for methanol production, where methanol is a compound that currently has an important role in the global economy as a raw material that is much needed in the chemical industry. In 2020, global methanol demand recorded positive growth, reaching 102.162 million. As for Indonesia, through the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation No. 12 of 2015 which stipulates the intensification of the utilization of biofuels as other fuels also opens up great opportunities for the methanol industry in fulfilling its raw materials. Based on the statement of the Ministry of Industry, seeing that methanol can be used as a derivative product, this methanol plant deserves to be an anchor of industry, with the increasing need for methanol every year and Indonesia's domestic production which is not sufficient, the Pre-Design of Methanol Plant from CO2 was compiled in an effort to reduce Indonesia's methanol import dependence. This plant is planned to operate with a production capacity of 537,882 tons/year of Methanol Grade AA and is located in Bontang, East Kalimantan. The methanol production process is divided into four main stages, namely the H2S impurity gas removal process with desulfurization using ZnO catalyst, hydrogen production process with PEM electrolysis, methanol synthesis process with Lurgi type process reactor, and methanol product purification process with separator and distillation column. The main raw materials required for the methanol production process include acid gas, water and steam.
The methanol plant is planned to be established on an area of 50.21 ha and start operating in 2027 with a plant life of 20 years. The capital used in the establishment of the plant is assumed to come from own capital of 60% and capital obtained from bank loans of 40% with a construction period of 2 years. To fulfill the annual production capacity of methanol in this plant, the OPEX (operating expenditures) value of Rp. 5,650,803,181,118 is required, with a CAPEX (capital expenditures) value of Rp. 18,486,187,975,646. Based on the economic analysis conducted, the Internal Rate of Return (IRR) was obtained at 21.47% with a bank interest rate of 8%. The payback time or Pay Out Time (POT) required in the establishment of this plant is 5 years. Based on the calculations carried out, the BEP value is also obtained at 40.21%, the NPV value is Rp. 345,786,206,517,809. Based on the aspects of the economic analysis assessment, it can be said that the methanol plant from CO2 as a by-product of LNG production is feasible to establish.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Acid gas, Emisi CO2, Lurgi, Metanol, Produk samping LNG Methanol, CO2 emissions, LNG by-product, Pre plant design
Subjects: T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ameylia Annisa Wardiantara
Date Deposited: 01 Aug 2023 06:25
Last Modified: 01 Aug 2023 06:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100425

Actions (login required)

View Item View Item