Putri, Nur Elisa (2023) Modifikasi Perencanaan Struktur Gedung Universitas Muhammadiyah Lamongan Menggunakan Struktur Baja dengan Sistem Eccentrically Braced Frames (EBFs). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 03111940000006_Undergraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
03111940000006_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (27MB) | Request a copy |
Abstract
Pembangunan di Indonesia banyak menggunakan material beton bertulang dan sedikit yang menggunakan material baja. Padahal, di balik kelebihan beton bertulang ada beberapa kelemahan diantaranya daktilitas yang rendah, dimensi yang didapat cukup besar sehingga struktur relatif berat, serta membutuhkan waktu yang lama jika dilakukan cor in situ. Di sisi lain, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tingkat kerawanan bencana alam yang tinggi. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di antara tiga pertemuan lempeng tektonik dunia. Salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah gempa bumi. Oleh karena itu, perlu dibangun struktur yang tahan gempa, memiliki daktilitas dan kekakuan elastis yang tinggi, berat struktur yang ringan serta lebih cepat dalam pengerjaannya.
Struktur baja merupakan salah satu alternatif bangunan tahan gempa. Struktur baja memiliki beberapa kelebihan yaitu daktilitas yang tinggi dan pengerjaannya yang relatif lebih cepat dibandingkan dengan struktur beton bertulang. Salah satu sistem struktur baja tahan gempa adalah sistem rangka bresing eksentris yang biasa disebut Eccentrically Braced Frames (EBF). EBF memiliki keunggulan dibandingkan dengan CBF dan MRF diantaranya memiliki kekakuan elastik yang tinggi, daktilitas yang sempurna, respons yang stabil pada beban siklik lateral, dan mempunyai kapasitas disipasi energi yang besar. Dalam tugas akhir ini dilakukan modifikasi pada Bangunan Gedung Universitas Muhammadiyah Lamongan menjadi 15 lantai dengan menggunakan struktur baja sistem EBF. Konfigurasi EBF yang digunakan adalah Inverted Y Braced dan akan memenuhi persyaratan keamanan struktur berdasarkan SNI 1729:2020, SNI 1726:2019, SNI 2847:2020, 1727:2020, SNI 7972:2020, dan SNI 7860:2020. Perencanaan pada Tugas Akhir ini dimulai dengan perencanaan struktur sekunder yang meliputi Pelat Lantai, Balok Anak, Balok Lift, Balok Penumpu Tangga, Balok Utama Tangga, dan Balok Bordes Tangga. Perencanaan tersebut dimodelkan dalam 3 dimensi menggunakan program bantu ETABS 2018. Setelah itu, dilakukan perencanaan struktur primer, yaitu perencanaan balok induk melintang dan memanjang, kolom, elemen link, bresing, dan balok di luar link. Kemudian merencanakan sambungan struktur menggunakan baut dan las. Lalu yang terakhir adalah merencanakan struktur bawah yang mana menggunakan pondasi tiang pancang. Hasil perhitungan struktur ditampilkan dalam bentuk gambar teknik.
===================================================================================================================================
Construction development in Indonesia mostly uses reinforced concrete materials and few use steel materials. In fact, behind the advantages of reinforced concrete there are several disadvantages including low ductility, the dimensions obtained are large enough so that the structure is relatively heavy, and it takes a long time to cast in situ. On the other hand, Indonesia is one of the countries that has a high level of vulnerability to natural disasters. This is because Indonesia is located between three confluence of the world's tectonic plates. One of the natural disasters that often occurs in Indonesia is an earthquake. Therefore, it is necessary to build structures that are earthquake resistant, have high ductility and elastic stiffness, light weight structures and are faster in processing.
Steel structures are an alternative to earthquake-resistant buildings. Steel structures have several advantages, namely high ductility and relatively faster processing compared to reinforced concrete structures. One of the earthquake-resistant steel structure systems is the eccentrically braced frame system which is commonly called Eccentrically Braced Frames (EBF). EBF has advantages compared to CBF and MRF including having high elastic stiffness, perfect ductility, stable response to lateral cyclic loads, and has a large energy dissipation capacity.
In this final project, modifications were made to the University of Muhammadiyah Lamongan building to 15 floors by using the EBF system steel structure. The EBF configuration used is Inverted Y Braced and will meet the structural safety requirements based on SNI 1729:2020, SNI 1726:2019, SNI 2847:2020, 1727:2020, SNI 7972:2020, and SNI 7860:2020. The planning in this Final Project begins with the planning of secondary structures which include Floor Plates, Joists, Elevator Beams, Stair Support Beams, Stair Main Beams, and Stair Bordeaux Beams. The planning is modeled in 3 dimensions using the ETABS 2018 auxiliary program. After that, primary structural planning is carried out, which is the planning of transverse and longitudinal main beams, columns, link elements, braces, and beams outside the link. Next, the structural connections are planned using bolts and welds. Then the last is planning the bottom structure which uses a pile foundation. The results of structural calculations are displayed in the form of engineering drawings.
Actions (login required)
 |
View Item |