Analisis Dan Identifikasi Daerah Imbuhan Air Tanah (Recharge Area) Menggunakan Metode Skoring (Studi Kasus: Kecamatan Singgahan Dan Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban)

Rachma, Chafidha (2023) Analisis Dan Identifikasi Daerah Imbuhan Air Tanah (Recharge Area) Menggunakan Metode Skoring (Studi Kasus: Kecamatan Singgahan Dan Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311940000090-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311940000090-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Secara geografis Kabupaten Tuban terletak dalam cekungan wilayah Jawa Timur bagian utara dengan terbentang Laut Jawa di sebelah utaranya dan dilewati beberapa sungai. Banyaknya aliran sungai dan area perbukitan kapur atau karst menjadikan Kecamatan Singgahan dan Kecamatan Montong memiliki potensi sebagai daerah imbuhan air tanah (recharge area). Recharge area merupakan daerah yang memiliki karakteristik pergerakan aliran air tanah vertikal ke bawah yang dipengaruhi oleh aliran air tanah yang mengikuti kemiringan akuifer. Berdasarkan hal tersebut, maka identifikasi daerah imbuhan air tanah (recharge area) pada Kecamatan Singgahan dan Kecamatan Montong sangat dibutuhkan untuk menjaga potensi air tanah agar tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup secara kontinyu. Penelitian ini menggunakan metode skoring dan menggunakan parameter tutupan lahan, jenis tanah, curah hujan, dan kemiringan lereng. Dalam metode skoring, masing-masing parameter diklasifikasikan dengan bobot kemiringan lereng sebesar 20%, jenis tanah sebesar 35%, curah hujan sebesar 15%, tutupan lahan sebesar 30%. Dari hasil pengolahan, tutupan lahan berupa perkebunan memiliki luasan sebesar 6840,63 hektar pada bulan Agustus dan 6761,88 hektar pada bulan Oktober. Kemiringan lereng Kecamatan Singgahan didominasi dengan tingkat kelerangan datar dengan luasan 8417,68 hektar. Kecamatan Singgahan dan Kecamatan Montong memiliki tingkat curah hujan tergolong rendah dengan persentase sebesar 57% dengan luasan sebesar 12670,89 hektar. Jenis tanah dengan sebaran terbanyak merupakan jenis tanah kambisol dengan persentase sebesar 33% dengan luasan 7463,46 hektar. Dalam pengolahan menggunakan metode skoring, Kecamatan Singgahan dan Kecamatan Montong memiliki potensi sebaran recharge area pada bulan Agustus tingkat tinggi dengan luasan sebesar 1314,70 hektar dan tingkat sedang seluas 18498,78 hektar. Sedangkan sebaran recharge area pada bulan Oktober tingkat tinggi memiliki luasan sebesar 3499,20 hektar dan tingkat sedang seluas 16942,45 hektar.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Recharge area, Penginderaan Jauh, Skoring; Recharge area, Remote Sensing, Scoring
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Chafidha Rachma
Date Deposited: 04 Aug 2023 02:20
Last Modified: 25 Aug 2023 08:31
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100442

Actions (login required)

View Item View Item