Maylinda, Faradila Wahyu (2023) Analisis Pola Vertikal Deformasi di Sekitar Wilayah Pembangunan MRT Jakarta Menggunakan PS-InSAR. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03311940000028-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Jakarta yang memiliki jumlah penduduk banyak dan tingkat mobilitasnya yang tinggi tentunya membutuhkan sarana transportasi massal yang mumpuni, seperti MRT (Mass Rapid Transit). Namun, dalam pembangunan MRT terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaannya seperti koridor sempit, isu cagar budaya di beberapa lokasi proyek dan jenis tanah area pembangunan yang berupa soft soil yang dikhawatirkan akan terjadi penurunan tanah (land subsidence). Pada penelitian ini, dilakukan monitoring pola vertikal deformasi pada wilayah pembangunan MRT Fase 1 dan 2 untuk memahami dinamika pergerakan muka tanah sehingga dapat melakukan perencanaan yang baik dalam pembangunan ke depannya seperti dalam bidang keamanan dan pemeliharaan lingkungan sekitar pembangunan MRT. Untuk mengetahui adanya deformasi pada tanah di area pembangunan MRT, dapat dilakukan menggunakan citra satelit dengan teknik PS-InSAR yang sesuai dengan objek buatan manusia seperti bangunan atau jembatan, serta akan memberikan pantulan yang stabil ke sensor dari waktu ke waktu (Bernike dkk., 2020). Data citra yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sentinel 1A periode waktu 2016-2022. Hasil dari penelitan ini menunjukkan bahwa pada jalur MRT fase 1 cenderung mengalami penurunan muka tanah dengan kecepatan rata-rata -1 mm/tahun. Pada daerah pembangunan fase 2A dan 2B rata-rata mengalami kenaikan sebesar 3 mm/tahun dan 2 mm/tahun. Stasiun yang mengalami land subsidence merupakan stasiun dengan jalur layang/elevated track MRT (kawasan stasiun MRT Lebak Bulus – ASEAN). Sedangkan stasiun yang memiliki jalur bawah tanah/underground (Senayan – Bundaran HI) mengalami uplift. Validasi menggunakan 6 data titik GPS yang tersebar di Jakarta. Berdasarkan grafik regresi linier korelasi antara nilai vertical displacement PS-InSAR dan GPS, dapat dilihat koefisien determinasinya (R2) sebesar 0.4745 sehingga didapatkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0.6888 yang berarti korelasinya positif dan berdasarkan klasifikasi koefisien korelasi masuk ke dalam klasifikasi antara 2 variabel yang kuat. Pada uji-t yang telah dilakukan, diperoleh nilai T-hitung sebesar 1.169 dan diperkuat nilai p-value-nya sebesar 0.270 sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara displacement GPS dan displacement PS-InSAR.
=========================================================================================================================
Jakarta, a city with large population and high level of mobility, certainly needs qualified mass transportation facilities, such as the MRT (Mass Rapid Transit). However, in the construction of the MRT there are several obstacles in its implementation such as narrow corridors, cultural heritage issues in several project locations and the type of soil of the development area in the form of soft soil which is feared to occur land subsidence. In this study, monitoring of deformation patterns in the MRT Phase 1 and 2 construction areas was carried out to understand the dynamics of land surface movement so that they can do good planning in future development such as in the field of security and maintenance of the environment around MRT construction. To determine the presence of deformation on the ground in the MRT construction area, it can be done using satellite images with the PS-InSAR technique that is in accordance with man-made objects such as buildings or bridges, and will provide stable reflections to the sensor over time (Bernike et al., 2020). The image data used in this study is Sentinel 1A for the 2016-2022 time period. The results of this study show that the MRT phase 1 line tends to experience land subsidence with an average speed of -1 mm / year. In phase 2A and 2B development areas, the average increase is 3 mm / year and 2 mm / year. Stations that experience land subsidence are stations with elevated track MRT (Lebak Bulus MRT station area - ASEAN). While stations that have underground lines (Senayan - Bundaran HI) experience uplifts. Validation using 6 GPS point data spread across Jakarta. Based on the linear regression graph of the correlation between the vertical displacement value of PS-InSAR and GPS, it can be seen that the coefficient of determination (R2) is 0.4745 so that the value of the correlation coefficient (r) of 0.6888 is obtained which means the correlation is positive and based on the classification the correlation coefficient is included in the classification between 2 strong variables. From the t-test that has been done, a T-count value of 1.169 was obtained and strengthened by the p-value of 0.270 so that comes to a conclusion that there is no significant difference between GPS displacement and PS-InSAR displacement.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Deformasi, PS-InSAR, Sentinel-1A, MRT Jakarta, INSAR_G2S, Deformation, PS-InSAR, Sentinel-1A, MRT Jakarta, INSAR_G2S |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing Q Science > QE Geology > QE604 Deformation |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Faradila Wahyu Maylinda |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 08:43 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 08:43 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/100562 |
Actions (login required)
View Item |