Yudhanto, Ferdy Arsono Kusuma (2023) Analisis Pengaruh Substitusi Limbah Slag Baja Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Asphalt Concrete-Binder Course (AC-BC) Terhadap Karakteristik Marshall. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 03111940000146_Undergraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
03111940000146_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Lapis Aspal Beton (Asphalt Concrete/AC), merupakan salah satu jenis perkerasan lentur yang umum digunakan untuk perkerasan jalan di Indonesia. Kekuatan pada campuran ini adalah pada agregat – agregatnya yang saling mengisi. Kekuatan suatu lapisan perkerasan sangat dipengaruhi oleh susunan gradasi batuannya, yaitu agregat kasar,agregat halus,filller dan aspal sebagai bahan pengikatnya. Sehingga penggunaan agregat dalam lapisan aspal beton mempengaruhi kinerja dari lapisan aspal beton itu sendiri. Slag adalah limbah padat bukan logam yang dihasilkan dari proses peleburan logam pada tanur (furnace). Limbah ini memiliki permukaan yang kasar disebabkan oleh terperangkapnya gas pada slag panas selama proses pendinginan, secara fisik agregat slag baja menyerupai agregat alami. Slag baja yang dimana pada tahun 2010 Indonesia menghasilkan 800 ton pertahunnya dan setiap ton produksi baja menghasilkan 20 persen limbah slag. Limbah baja ini juga merupakan salah satu masalah lingkungan sehingga perlu adanya pemanfaatan atau pengembangan teknologi daur ulang untuk perkerasan jalan, salah satu bahan limbah yang akan dicoba untuk mengganti agregat baru pada penelitian ini adalah limbah baja (Steel Slag) yang dapat digunakan sebagai agregat kasar. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh penggunaan agregat slag baja terhadap karakteristik Marshall dalam campuran AC-BC (Asphalat Concrete-Binder Course).pada penelitian ini agregat slag baja digunakan sebagai pengganti agregat kasar yang tertahan saringan ukuran ½” dan ukuran ½” pada campuran AC-BC (Asphalat Concrete-Binder Course) dengan kadar aspal optimum yang digunakan sebesar 5,75% dan persentase kadar yang disubstitusikan sebesar 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80%. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa agregat slag baja dapat digunakan sebagai alternatif pengganti agregat alami untuk campuran beraspal. Dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil abrasi slag baja sebesar 22,5%. Dari pernyataan tersebut diketahui bahwa agregat slag baja memiliki mutu yang lebih baik dari pada agregat alami. Nilai karakteristik Marshall dalam penelitian ini juga menunjukkan hasil yang lebih baik dari pada campuran yang menggunakan agregat alami. Nilai tersebut meliputi Stabilitas, Flow, VMA, VIM, VFA, dan MQ (Marshall Quontient).
================================================================================================================================
Asphalt Concrete (AC), is one type of bending pavement commonly used for road pavements in Indonesia. The strength of this mixture is in the aggregates that fill each other. The strength of a pavement layer is greatly influenced by the arrangement of rock gradation, namely coarse aggregate, fine aggregate, filller and asphalt as a binding material. So that the use of aggregate in the asphalt layer of concrete affects the performance of the asphalt layer of concrete itself. Slag is non-metallic solid waste produced from the metal smelting process in the furnace. This waste has a rough surface due to the trapping of gas in hot slag during the cooling process, physically steel slag aggregate resembles natural aggregate. Steel slag where in 2010 Indonesia produced 800 tons per year and each ton of steel production produced 20 percent of slag waste. Steel waste is also one of the environmental problems so it is necessary to utilize or develop recycling technology for road pavements, one of the waste materials that will be tried to replace new aggregates in this study is steel waste (Steel Slag) which can be used as coarse aggregate. The purpose of this study was to see the effect of the use of steel slag aggregate on Marshall characteristics in the AC-BC (Asphalat Concrete-Binder Course) mixture.in this study steel slag aggregate was used as a substitute for coarse aggregate held by a sieve size of 1/2" and size 1/2" in the AC-BC mixture (Asphalat Concrete-Binder Course) with the optimum asphalt content used of 5.75% and the percentage of substituted content of 0%, 20%, 40%, 60%, and 80%. The results of the research that has been conducted show that steel slag aggregates can be used as an alternative to natural aggregates for paved mixtures. It can be seen from the results of research that has been carried out obtained the abrasion results of steel slag by 22.5%. From this statement, it is known that steel slag aggregate has better quality than natural aggregate. Marshall's characteristic values in this study also showed better results than mixtures using natural aggregates. These values include Stability, Flow, VMA, VIM, VFA, and MQ (Marshall Quontient).
Actions (login required)
 |
View Item |