Shoubil Haq, Mohammad Yusqi (2023) Development of the E-Marine Tourism eco-System Concept: Implementation in Case of Wangen River Tour in Wangen Island, Gresik City. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 04211941000012-Undergraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
04211941000012-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (7MB) | Request a copy |
|
Text
04211941000012-Berita_Acara.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (725kB) | Request a copy |
Abstract
Many countries, including ASEAN countries, have widely discussed Industry 4.0. The electrified eco-system will become one of the ASEAN countries’ targets in the next few years. There are two sub-targets which are the E-marine and E-mobility eco-system. Indonesia is a member of the ASEAN countries with the biggest maritime environmental area and growing tourism sector. Indonesia also has big potential for utilizing renewable energy to support the E-marine eco-system. This study is taking place in one of the new tourism potentials from Gresik, namely the Wangen River Tour. In the Wangen River Tour development, several related aspects need to be adjusted to support the implementation of the E-marine tourism eco-system concept, such as tourism boat conversion, battery swapping stations design, and electricity production systems based on renewable energy along with the battery energy storage system selection. The tourism boat requires an 11kW electric outboard engine supplied by 2 LiFePO4 batteries with a 200Ah and six panels solar PV installation (300Wp). The two batteries swapping process will be conducted every 5 round trips and accommodated by a battery swapping station which has a capacity of 4 batteries and supplies electricity from 9 panels solar PV installation (150Wp). This development also includes electricity supply for Wangen villagers, generated from 1536 solar PV panels (150Wp) in the Wangen River Tour area. Container battery energy storage with a capacity of 4x256 kWh from EVESCO is needed to supply electricity at night. The pilot development scheme requires Rp. 9,074,078,812. The pilot development for the E-marine tourism eco-system is considered technically feasible. However, economic analysis shows a long payback period of 24 years. Several schemes with payback period factors have been made to see the potential for future development that is economically feasible. The 10-year PBP scheme can be implemented by adding tourism boats to 4 boats and the daily trip amount to 4. Then, the battery swapping station amount increased to 2 stations, costing Rp. 9,650,684,846. The second scheme, the 5-year PBP scheme, can be implemented by adding tourism boats to 8 boats and the daily trip amount to 5. Then, the battery swapping station amount increased to 4 stations, and this scheme cost Rp. 10,446,955,558. Thus, the two future development schemes can be said to be economically and technically feasible.
======================================================================================================================================
Industri 4.0 telah banyak dibicarakan oleh banyak negara termasuk negara-negara ASEAN. Ekosistem elektrifikasi akan menjadi salah satu target negara-negara ASEAN dalam beberapa tahun ke depan. Ada dua sub-target yaitu ekosistem E-marine dan ekosistem E-mobilitas. Indonesia merupakan anggota negara ASEAN yang memiliki kawasan lingkungan maritim terbesar dan sektor pariwisata yang berkembang. Indonesia juga sudah memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi rendah karbon atau energi terbarukan untuk mendukung implementasi ekosistem E-marine. Kajian kali ini bertempat di salah satu potensi wisata baru dari Gresik, Jawa Timur yaitu Wisata Sungai Wangen. Dalam proses pengembangan Wisata Sungai Wange, beberapa aspek terkait perlu untuk disesuaikan agar dapat mendukung implementasi konsep E-marine tourism eco-System seperti operasional dan konversi perahu wisata, desain battery swapping station, dan sistem produksi listrik berbasis energi terbarukan beserta dengan pemilihan battery energy storage system. Perahu wisata membutuhkan mesin tempel elektrik bertenaga 11kW yang akan disuplai oleh 2 baterai LiFePO4 dengan kapasitas total 200Ah dan instalasi solar PV (300Wp) sebanyak 6 panel. Proses penukaran kedua baterai akan dilakukan setiap 5 kali perjalan bolak-balik dan diakomodasi oleh sebuah stasiun penukaran baterai yang memiliki okupansi 4 baterai dengan suplai electricity dari instalasi solar PV (150Wp) sebanyak 9 panel. Development ini juga akan mencakup suplai listrik untuk penduduk desa Wangen dengan electricity yang dihasilkan oleh 1536 panel solar PV (150Wp) yang terpasang pada Wangen River Tour area. Battery energy storage berupa container berkapasitas 4x256 kWh dari EVESCO diperlukan untuk suplai listrik pada waktu malam. Skema pilot development membutuhkan dana sebesar Rp. 9,074,078,812. Pengembangan awal untuk E-marine tourism eco-system dinilai layak secara teknis. Namun, analisa ekonomi menunjukkan nilai periode pengembalian yang lama yaitu 24 tahun. Beberapa skema dengan faktor periode pengembalian telah dibuat untuk melihat potensi pengembangan kedepan yang layak secara ekonomi. Skema 10 tahun dapat terlaksana dengan penambahan perahu wisata menjadi 4 perahu dan jumlah perjalanan per harinya menjadi 4 perjalanan. Kemudian, jumlah stasiun penukaran baterai bertambah menjadi 2 stasiun dan menjadikan skema ini menghabiskan dana sebesar Rp. 9,650,684,846. Skema kedua yaitu 5 tahun dapat terlaksana dengan penambahan perahu wisata menjadi 8 perahu dan jumlah perjalanan per harinya menjadi 5 perjalanan. Kemudian, jumlah stasiun penukaran baterai bertambah menjadi 4 stasiun dan menjadikan skema ini menghabiskan dana sebesar Rp. 10,446,955,558. Dengan demikian, dua skema pengembangan kedepan dapat dikatakan layak secara teknis dan ekonomi.
Actions (login required)
 |
View Item |