Workaround Dalam Pemilihan Artifact Jika Terjadi Dua Versi Data Di Dua Artifact Atau Lebih

Zulmi, Azrul (2023) Workaround Dalam Pemilihan Artifact Jika Terjadi Dua Versi Data Di Dua Artifact Atau Lebih. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 05211940000071-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
05211940000071-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Workaround sering dipandang sebagai perilaku yang tidak diinginkan karena mengurangi konsistensi proses bisnis, yang dapat berdampak pada efisiensi[1].Didalam sebuah organisasi, terdapat role yang dapat menyebabkan terjadinya workaround [2]. Workaround berkaitan erat dengan data kepemilikan yang dikelola oleh role[3]. Melalui alur kerja dan efisiensi, lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk mendokumentasikan dan menavigasi proses evaluasi. Oleh karena itu, tenaga kerja menggunakan workaround untuk membuat alur kerja mereka lebih mudah digunakan[4]. Dalam lingkungan pengembangan perangkat lunak, sering kali menghadapi situasi di mana terdapat dua atau lebih data yang relevan yang terdapat dalam dua artefak terpisah, seperti basis data yang berbeda atau sumber informasi yang berbeda. Dalam skenario semacam ini, diperlukan solusi yang efektif untuk memilih data yang tepat dan konsisten. Pendekatan yang berfokus pada validitas data dan perbandingan data dari kedua sumber dapat membantu memastikan bahwa keputusan yang diambil didasarkan pada informasi yang paling akurat dan relevan. Dengan cara ini, pengembang dapat mengatasi tantangan pemilihan data ganda dengan efisien dan memastikan integritas data dalam proses pengembangan perangkat lunak. Tujuan yang ingin dicapai penulis untuk memberikan gambaran bagaimana para karyawan dalam menghadapi situasi di mana dua versi data yang berbeda tersedia di dua atau lebih artefact. Dengan pemahaman yang baik tentang mekanisme pemilihan artefact, diharapkan organisasi dapat meningkatkan efisiensi, akurasi, dan konsistensi dalam penggunaan data, yang pada gilirannya akan mendukung pengambilan keputusan yang informasional dan proses operasional yang lebih baik. Dalam kesimpulannya, ketidaklengkapan dan ketidakpahaman terhadap sebuah artefact dapat membuat pengguna memilih untuk tetap menggunakan artefact tersebut, karena mereka tidak dapat mengambil data yang diinginkan dari sebuah artefact baru. Selain itu, sedikitnya data yang disimpan juga mempengaruhi penggunaan artefact, karena pengguna cenderung mengandalkan ingatan mereka untuk mengingat data yang jarang disimpan. Kemudahan penggunaan sebuah artefact, termasuk kemudahan dalam mencari, mengelola, dan menggunakan fungsi artefact, juga berperan dalam mempengaruhi pilihan pengguna. Selain itu, pengguna cenderung mengikuti ketentuan penggunaan yang ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu, aksesibilitas data dan kepatuhan terhadap kebijakan organisasi merupakan faktor penting dalam mekanisme pemilihan artefact.
=====================================================================================================================================
Workarounds are often seen as unwanted behavior because they reduce the consistency of business processes, which can impact efficiency[1]. Workarounds are often seen as unwanted behavior because they reduce the consistency of business processes, which can impact efficiency [2]. Workaround is closely related to ownership data managed by role[3]. Through workflow and efficiency, less time is spent documenting and navigating the evaluation process. Therefore, the workforce uses workarounds to make their workflows easier to use[4]. In the software development environment, one often encounters situations where there are two or more relevant data contained in two separate artifacts, such as different databases or different sources of information. In this kind of scenario, an effective solution is needed to select the right and consistent data. An approach that focuses on data validity and comparison of data from both sources can help ensure that decisions are based on the most accurate and relevant information. In this way, developers can tackle the challenge of multiple data selection efficiently and ensure data integrity in the software development process. The goal that the author wants to achieve is to provide an overview of how employees deal with situations where two different versions of data are available in two or more artifacts. With a good understanding of the artefact selection mechanism, it is expected that organizations can improve efficiency, accuracy and consistency in the use of data, which in turn will support informed decision-making and better operational processes. In conclusion, incompleteness and lack of understanding of an artifact can make users choose to continue using the artifact, because they cannot retrieve the desired data from a new artifact. In addition, the small amount of data stored also affects the use of artifacts, because users tend to rely on their memory to remember data that is rarely stored. The ease of use of an artifact, including the ease of finding, managing, and using the functions of an artifact, also plays a role in influencing the user's choice. In addition, users tend to follow the terms of use set by the organization. Therefore, data accessibility and adherence to organizational policies are important factors in the artefact selection mechanism.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Workaround, Masalah Kualitas Data, Artefak, Versi Data; Workaround, Data Quality Issues, Artefact, Data Version.
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T58.6 Management information systems
Divisions: Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Information System > 57201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: AZRUL ZULMI
Date Deposited: 21 Aug 2023 07:17
Last Modified: 21 Aug 2023 07:17
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/100869

Actions (login required)

View Item View Item