Pemodelan dan Visualisasi Genangan Banjir Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Kelurahan Petemon, Kota Surabaya

Herawati, Rini (2023) Pemodelan dan Visualisasi Genangan Banjir Menggunakan Data Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Kelurahan Petemon, Kota Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03311940007001_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03311940007001_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 3 October 2025.

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Pemanfaatan foto udara dan DTM LiDAR telah banyak digunakan pada berbagai penerapan dalam simulasi genangan banjir. Dalam melakukan pemodelan dan visualisasi genangan banjir diperlukan data yang memiliki resolusi spasial yang tinggi sehingga dapat memberikan informasi yang lebih detail. Salah satu data yang dapat digunakan adalah Digital Terrain Model (DTM) yang diperoleh dari Light Detection and Ranging (LiDAR). Selain DTM LiDAR diperlukan data citra yang memiliki resolusi spasial yang tinggi untuk mendapatkan tutupan lahan, oleh karena itu digunakan data ortofoto yang didapatkan dari pemotretan udara dengan memanfaatkan wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Pemodelan genangan banjir perlu dilakukan sebagai langkah persiapan mitigasi bencana banjir untuk mengetahui perkiraan area yang kemungkinan terdampak genangan banjir. Metode yang dapat digunakan dalam melakukan pemodelan banjir adalah metode unsteady flow. Serta melakukan visualisasi daerah genangan banjir menggunakan pendekatan sistem informasi geografis dengan melakukan overlay hasil pemodelan banjir dengan foto udara. Sistem informasi geografis juga digunakan untuk mempersiapkan beberapa data spasial yang dibutuhkan untuk pemodelan seperti data geometri sungai, klasifikasi tutupan lahan, serta analisis spasial lainnya. Data hidrologi didapat dari pengolahan curah hujan yang didapatkan dari stasiun curah hujan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan maksimal setiap bulan dalam jangka waktu 8 tahun. Analisis hidrografi dilakukan dengan menggunakan model Hidrograf Satuan Sintetik (HSS Nakayasu) dengan menggunakan rumus-rumus perhitungan Nakayasu untuk menghasilkan debit banjir rencana. Dari hasil analisis hidrografi dihasilkan debit banjir rencana maksimal 89,6 m^3/det. Kemudian hasil dari analisis hidraulika menggunakan metode unsteady flow menghasilkan luasan genangan 20,328 Hektar yang menggenangi beberapa wilayah dari Kelurahan Petemon seperti Gang III, Gang IV, dan Petemon Barat. dengan kedalaman genangan yang dihasilkan adalah 0-2 meter dengan kedalaman rata-rata 0,306 m. Wilayah yang paling dalam genangannya adalah wilayah Petemon Gang IV dengan kedalaman rata-rata 0,37 m, diikuti oleh Petemon Barat dengan rata-rata kedalaman 0,33 m dan terakhir Petemon Gang III dengan kedalaman rata-rata 0,28 m. Wilayah Petemon Gang IV merupakan daerah dengan karakteristik elevasi yang rendah sehingga air yang tergenang cukup dalam.
=====================================================================================
Utilization of aerial photography and DTM LiDAR has been widely used in various applications in flood inundation simulation. In modeling and visualizing flood inundation, data that has high spatial resolution is needed so that it can provide more detailed information. One of the data that can be used is the Digital Terrain Model (DTM) obtained from Light Detection and Ranging (LiDAR). In addition to DTM LiDAR, image data that has high spatial resolution is required to obtain land cover, therefore orthophoto data obtained from aerial photography using the Unmanned Aerial Vehicle (UAV) vehicle is used. Flood inundation modeling needs to be done as a preparatory step for flood disaster mitigation to find out the estimated areas that are likely to be affected by flood inundation. The method that can be used in flood modeling is the unsteady flow method. As well as visualizing flood inundation areas using a geographic information system approach by overlaying the results of flood modeling with aerial photographs. The geographic information system is also used to prepare some of the spatial data needed for modeling, such as river geometry data, land cover classification, and other spatial analysis. Hydrological data obtained from rainfall processing obtained from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency (BMKG) rainfall station. Rainfall data used is maximum rainfall data every month in a period of 8 years. Hydrographic analysis was carried out using the Synthetic Unit Hydrograph (HSS Nakayasu) model using Nakayasu calculation formulas to produce a design flood discharge. From the results of the hydrographic analysis, the maximum planned flood discharge is 89,6 m^3/det. Then the results of the hydraulic analysis using the unsteady flow method resulted in an inundation area of 20.328 hectares which inundated several areas of the Petemon Village such as Gang III, Gang IV, and West Petemon. with the resulting inundation depth is 0-2 meters with an average depth of 0.306 m. The most inundated area was Petemon Gang IV with an average depth of 0.37 m, followed by West Petemon with an average depth of 0.33 m and lastly Petemon Gang III with an average depth of 0.28 m. The Petemon Gang IV area is an area with low characteristics so that the stagnant water is quite deep.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSG 333.731 3 Her p-1 2023
Uncontrolled Keywords: Banjir, Unsteady Flow,Tutupan Lahan, UAV, DTM LiDAR Floods, Unsteady Flow, UAV, DTM LiDAR, Land Cover
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GB Physical geography > GB1399.9 Floods
T Technology > TR Photography > TR810 Aerial photography
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Rini Herawati
Date Deposited: 04 Aug 2023 02:39
Last Modified: 20 Dec 2023 08:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/101090

Actions (login required)

View Item View Item