Arahan Pengembangan Alun-Alun Ibu Kota Caruban dengan Konsep Placemaking

Pramono, Muhammad Haikal (2023) Arahan Pengembangan Alun-Alun Ibu Kota Caruban dengan Konsep Placemaking. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08211940000040-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08211940000040-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 3 October 2025.

Download (44MB) | Request a copy

Abstract

Alun-alun Ibu Kota Caruban Reksogati, yang terletak di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merupakan ruang terbuka publik baru di wilayah tersebut. Alun-alun ini dipindahkan dari pusat kota Madiun ke Kecamatan Mejayan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2010. Pembangunan ibu kota Kabupaten Madiun dimulai pada tahun 2014 dan mulai digunakan pada tahun 2018. Alun-alun Reksogati memiliki lokasi strategis yang memudahkan akses antarkota dan antarkabupaten. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Madiun tahun 2009-2029 menetapkan bahwa Alun-alun Reksogati terletak di Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP 1) dan diarahkan sebagai kawasan perkotaan dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan fasilitas umum, perdagangan dan jasa, serta pusat pemerintahan. Namun, meskipun memiliki potensi strategis, Alun-alun Reksogati masih menghadapi beberapa persoalan, seperti fasilitas yang tidak berfungsi optimal. Fenomena ruang publik di negara berkembang seringkali ditandai dengan ketidakteraturan dan sifat informal. Dokumen Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 12 Tahun 2009 mengarahkan bahwa alun-alun merupakan salah satu bentuk Ruang Terbuka Non-Hijau (RTNH) yang diarahkan sebagai lapangan upacara dan kegiatan-kegiatan massal. Namun, saat ini Alun-alun Reksogati memiliki peran yang lebih luas sebagai ruang sosial, tempat pertemuan dan acara, wisata kuliner, dan tempat bermain. Sayangnya, keberagaman kegiatan tersebut tidak sejalan dengan penambahan dan perbaikan fasilitas. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan fungsi Alun-alun yang serius dan merusak lingkungan perkotaan sekitarnya. Oleh karena itu, diperlukan pemulihan dan pengembangan ulang Alun-alun Reksogati dengan pendekatan konsep placemaking untuk mengembalikan fungsi dan menciptakan ruang terbuka publik yang nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kawasan Alun-alun Reksogati dengan lebih detail berdasarkan Master Plan pembangunan ruang terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan konsep pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Caruban dengan menggunakan konsep placemaking. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, penelitian ini akan memfokuskan pada dua sasaran. Pertama, merumuskan faktor-faktor penentu yang terkait dengan konsep pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Ibu Kota Caruban dengan pendekatan placemaking. Faktor-faktor ini akan dianalisis untuk memahami elemen-elemen yang perlu diperhatikan dalam pembangunan kawasan Alun-alun Reksogati agar sesuai dengan konsep placemaking. Kedua, merumuskan arahan pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati Ibu Kota Caruban dengan memanfaatkan konsep placemaking. Dalam tahap ini, akan dibuat rekomendasi dan panduan mengenai bagaimana pengembangan kawasan Alun-alun Reksogati dapat dilakukan secara detail dan sesuai dengan konsep placemaking. Dari hasil content analysis, diidentifikasi sebelas faktor yang berpengaruh pada pengembangan Alun-alun Reksogati dengan konsep placemaking, seperti Feeling Attachment, Partisipasi, Aktivitas Sosial, Aktivitas Ekonomi, Fungsi dan Makna, Komponen Ruang Luar, Aktivitas Kultural, Keamanan, Estetika, Respon Masyarakat, dan Kenyamanan. Sebelas faktr tersebut dikaji dengan best practice, dan tinjauan kebijakan, didapatkan arahan pengembangan Alun-alun Reksogati yang dapat diimplementasikan dengan konsep placemaking. Beberapa arahan tersebut antara lain: membangun tema besar yang dapat menjadi nilai tambah Alun-alun, membentuk asosiasi khusus yang melibatkan seluruh stakeholder untuk pengembangan Alun-alun, menciptakan rutinitas aktivitas sosial dan ekonomi, serta meningkatkan keamanan dan estetika Alun-alun melalui penambahan lampu hias dan penggunaan ikon khas Kabupaten Madiun sebagai landmark. Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi pemerintah dan stakeholder terkait dalam merencanakan dan mengembangkan kawasan Alun-alun Reksogati dengan konsep placemaking, sehingga dapat meningkatkan fungsi dan kualitas ruang terbuka publik serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat.
==============================================================================================================================
The Capital City Square of Caruban Reksogati, located in Madiun Regency, East Java, is a new public open space in the area. This square was moved from the center of Madiun city to Mejayan District based on Government Regulation Number 52 of 2010. Construction of the capital city of Madiun Regency began in 2014 and began to be used in 2018. Reksogati Square has a strategic location that makes it easy to access between cities and between districts. The 2009-2029 Madiun Regency Regional Spatial Plan stipulates that Reksogati Square is located in the Regional Development Sub Unit (SSWP 1) and is directed as an urban area with the main function as a service center for public facilities, trade and services, as well as the center of government. However, even though it has strategic potential, Reksogati Square still faces several problems, such as facilities that are not functioning optimally. The phenomenon of public space in developing countries is often characterized by disorder and informality. Minister of Public Works Regulation Document No. 12 of 2009 directs that the square is a form of Non-Green Open Space (RTNH) which is directed as a ceremonial field and mass activities. However, currently Reksogati Square has a broader role as a social space, meeting and event venue, culinary tourism, and a place to play. Unfortunately, the diversity of these activities is not in line with the addition and improvement of facilities. This can result in serious degradation of the function of the Alun-alun and damage to the surrounding urban environment. Therefore, it is necessary to restore and redevelop Reksogati Square with a placemaking concept approach to restore function and create comfortable public open spaces. This study aims to plan the Reksogati Square area in more detail based on the open space development Master Plan. This study aims to formulate the concept of developing the Reksogati Caruban Square area using the placemaking concept. In order to achieve these objectives, this research will focus on two objectives. First, to formulate the determinants related to the concept of developing the Reksogati Square area of the Capital City of Caruban using a placemaking approach. These factors will be analyzed to understand the elements that need to be considered in the development of the Reksogati Square area to suit the placemaking concept. Second, formulate directions for the development of the Reksogati Square area of the Capital City of Caruban by utilizing the placemaking concept. In this stage, recommendations and guidelines will be made regarding how the development of the Reksogati Square area can be carried out in detail and in accordance with the placemaking concept. From the results of the content analysis, eleven factors were identified that influenced the development of Reksogati Square with the placemaking concept, such as Feeling Attachment, Participation, Social Activity, Economic Activity, Function and Meaning, Outdoor Space Components, Cultural Activity, Security, Aesthetics, Community Response, and Convenience. These eleven factors were studied with best practices, and policy reviews, obtained directions for the development of Reksogati Square which can be implemented with the placemaking concept. Some of these directions include: building a big theme that can be added value to the Alun-alun, forming a special association that involves all stakeholders for the development of the Alun-alun, creating routine social and economic activities, and increasing the safety and aesthetics of the Alun-alun through the addition of decorative lights and the use of typical Madiun Regency icons as landmarks. The final results of this research are expected to be a guideline for the government and related stakeholders in planning and developing the Reksogati Square area with the placemaking concept, so as to improve the function and quality of public open spaces and provide optimal benefits for the community.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Alun-alun Reksogati, Ruang terbuka publik, Konsep placemaking, Pengembangan, Reksogati Square, Public open space, Placemaking concept, Redevelopment
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD618 Open spaces
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Haikal Pramono
Date Deposited: 02 Aug 2023 07:03
Last Modified: 02 Aug 2023 07:03
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/101242

Actions (login required)

View Item View Item