Sulaiman, Mukhammad Nur (2023) Pemodelan Geoid Gravimetrik Pulau Jawa dengan Metode Fast Fourier Transform Menggunakan Data Gayaberat Airborne, Terestris, dan Model Geoid Global GOCO06s. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03311940000032-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Geoid merupakan acuan referensi vertikal yang digunakan di Indonesia menurut Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial. Geoid digunakan sebagai referensi vertikal di Indonesia daripada mean sea level (msl) karena sifat dari msl yang memiliki pengaruh langsung terhadap dinamika laut. Geoid dapat dimodelkan menggunakan teknik remove-compute-restore, dengan membagi komponen geoid menjadi tiga yakni komponen gelombang panjang, menengah, dan pendek. Komponen gelombang pendek yang berupa data DEM sebagai koreksi terrain merupakan parameter yang mempengaruhi nilai ketelitian dari geoid. Variasi data DEM serta variasi parameter inner grid dan outer grid diterapkan pada penelitian ini untuk melihat pengaruhnya terhadap nilai ketelitian dari geoid. Metode perhitungan geoid menggunakan algoritma 1D-FFT (Fast Fourier Transform) yang dapat menghitung nilai geoid lebih cepat dengan hasil yang memiliki kemiripan dengan evaluasi integral Stokes secara langsung. Hasil model geoid gravimetrik pada jalur GNSS-leveling dari Semarang hingga Glagah memberikan nilai ketelitian terbaik 13,2 cm. Nilai ketelitian tersebut mengalami peningkatan menjadi 11,1 cm setelah dilakukan fitting terhadap 186 titik di jalur GNSS-leveling. Perbedaan penggunaan data DEM dapat mempengaruhi nilai ketelitian model geoid hingga 2 cm untuk geoid gravimetrik dan 0,6 cm untuk geoid gravimetrik yang telah dilakukan fitting. Perbedaan penggunaan inner grid dan outer grid dapat mempengaruhi nilai ketelitian model geoid hingga 0,9 cm untuk geoid gravimetrik dan 0,3 cm untuk geoid gravimetrik yang telah dilakukan fitting. Data DEM dari DEMNAS dan BATNAS dengan parameter outer grid 15 km memberikan nilai ketelitian yang paling baik yaitu 13,2 cm dan 11,1 cm setelah dilakukan fitting. Model geoid yang dihasilkan memiliki peningkatan ketelitian sebesar 7 mm dari INAGEOID2020 v2.0.
===============================================================================================================================
Geoid is a vertical reference used in Indonesia according to government regulation in Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Informasi Geospasial. Geoid is used as a vertical reference in Indonesia rather than mean sea level (msl) because of the direct influence of msl on ocean dynamics. Geoid can be modeled using the remove-compute-restore technique, by dividing the geoid component into three, namely long, medium, and short wavelength components. The short wavelength component in the form of DEM data as terrain correction is a parameter that affects the accuracy of the geoid. Variation of DEM data and variation of inner grid and outer grid parameters are applied in this study to see their effect on the accuracy of the geoid. The geoid calculation method uses the 1D-FFT (Fast Fourier Transform) algorithm that can calculate the geoid value faster with results that have similarities with direct numerical integration of Stokes’s integral. The results of the gravimetric geoid model on the GNSS-leveling data from Semarang to Glagah gave the best accuracy value of 13,2 cm. The accuracy value increased to 11,1 cm after fitting to 186 points on the GNSS-leveling data. The difference in the use of DEM data can affect the accuracy of the geoid model up to 2 cm for the gravimetric geoid and 0,6 cm for the gravimetric geoid that has been fitted. The difference in the use of inner grid and outer grid can affect the accuracy of the geoid model up to 0,9 cm for the gravimetric geoid and 0,3 cm for the gravimetric geoid that has been fitted. DEM data from DEMNAS and BATNAS with outer grid parameter 15 km gave the best accuracy value of 13,2 cm and 11,1 cm after fitting. The resulting geoid model has an accuracy improvement of 7 mm from INAGEOID2020 v2.0.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | digital elevation model, fast fourier transform, geoid gravimetrik, inner grid, outer grid, pulau jawa, digital elevation model, fast fourier transform, gravimetric geoid, inner grid, java island, outer grid |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G109.5 Global Positioning System G Geography. Anthropology. Recreation > GA Mathematical geography. Cartography > GA139 Digital Elevation Model (computer program) G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography > GC89 Sea Level Q Science > QB Astronomy > QB336 Gravity anomalies Q Science > QB Astronomy > QB415.2 Tides. Q Science > QC Physics > QC20.7.F67 Fourier transformations |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mukhammad Nur Sulaiman |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 01:53 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 01:53 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/101405 |
Actions (login required)
View Item |