Analisis Perbandingan Jalur Pipa Transmisi PDAM Eksisting dengan Menggunakan Metode Least Cost Path (Studi Kasus: Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung)

Setiawan, Nabella Cahyanindah (2023) Analisis Perbandingan Jalur Pipa Transmisi PDAM Eksisting dengan Menggunakan Metode Least Cost Path (Studi Kasus: Kecamatan Tulungagung, Kabupaten Tulungagung). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 0311940000036-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
0311940000036-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Untuk mewujudkan pelayanan ketersediaan air bersih, pemerintah daerah membentuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Cahya Agung Tulungagung. Sistem pendistribusian di PDAM Tirta Cahya Kabupaten Tulungagung diawali dengan pengolahan yang berkapasitas ± 190 L/detik. Sistem distribusi yaitu rangkaian perpipaan air bersih atau minum yang mengalirkan air dari pipa transmisi ke daerah pelayanan yang berupa sambungan rumah atau kran umum. Untuk menunjang ketersediaan air di Kecamatan Tulungagung dibutuhkan analisis optimasi jalur pipa PDAM. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil perbandingan jalur pipa optimum menggunakan metode Least Cost Path dengan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan jalur pipa transmisi eksisting di Kecamatan Tulungagung Dalam hal ini metode yang digunakan ialah AHP dan cost path analysis dengan berdasarkan beberapa kriteria yaitu kelerengan, arah hadap lereng, penggunaan lahan, jaringan jalan, jaringan sungai, dan daerah rawan bencana, banjir. Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan bobot setiap parameter dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process. Hasil dari pembobotan AHP ini digunakan sebagai masukan pada pengolahan cost path analysis dengan menggunakan beberapa titik akhir sebagai variabel pembeda sehingga didapatkan beberapa pilihan jalur pipa. Berdasarkan penelitian ini diperoleh bobot parameter untuk jalan 0,58; sungai 0,059; tutupan lahan 0,185; kemiringan lereng 0,068; arah hadap lereng 0,039; dan daerah rawan bencana banir 0,057. Panjang jalur 1 metode least cost path 2,220 km, panjang jalur eksistingnya 2,703 km. Untuk panjang jalur 2 metode least cost path 2,061 km sedangkan panjang jalur eksistingnya 2,130 km. Perbedaan tersebut menyebabkan panjang pipa menggunakan metode least cost path lebih efektif dari aspek spasialnya saja. Hasil simulasi debit air menggunakan software Epanet jalur 1 menghasilkan rata-rata debit terlayani dalam 1 hari yaitu 25,37 LPS dengan titik awal dari reservoir menuju titik akhir 1 (kelurahan Tamanan). Sedangkan pada jalur 2 diperoleh rata-rata debit terlayani dalam 1 hari yaitu 28.09 LPS dengan titik awal dari reservoir menuju titik akhir 2 (kelurahan Kutoanyar).
===============================================================================================================================
To provide clean water supply services, the local government established the Tirta Cahya Agung Tulungagung Regional Drinking Water Company (PDAM). The distribution system in PDAM Tirta Cahya, Tulungagung Regency begins with processing with a capacity of ± 190 L/second. The distribution system is a series of clean or drinking water piping that circulates air from transmission pipes to service areas in the form of house connections or public faucets. To support the availability of water in Tulungagung District, it is necessary to analyze the optimization of PDAM pipelines. Therefore, this study aims to analyze the results of the optimum pipeline comparison using the Least Cost Path method with the Analytical Hierarchy Process (AHP) with the existing transmission pipeline in Tulungagung District. In this case the method used is AHP and cost path analysis based on several criteria, namely slope, slope direction, land use, road network, river network, and disaster-prone areas, floods. In this study, loading of each parameter was also carried out using the Analytical Hierarchy Process. The results of the AHP weighting are used as input for the path analysis of processing costs by using several endpoints as differentiating variables so that several choices of pipelines are obtained. Based on this research, the parameter weights for roads are 0.58; river 0.059; land cover 0.185; slope gradient 0.068; slope facing direction 0.039; and flood-prone areas 0.057. The cheapest method 1 route length is 2,220 km, the existing path length is 2,703 km. For the path length of the 2nd method, the cheapest route is 2,061 km, while the existing track length is 2,130 km. This difference causes the length of the pipe using the least cost path method to be more effective from the spatial aspect alone. The results of the water discharge simulation using the Epanet software line 1 produce an average served discharge in 1 day, namely 25.37 LPS with the starting point from the reservoir to the end point 1 (Tamanan village). Meanwhile, on line 2, the average discharge serviced in 1 day is 28.09 LPS with the starting point from the reservoir to the end point 2 (Kutoanyar village).

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Analytical Hierarchy Process, Cost Path Analysis, Jalur Pipa, PDAM Tirta Cahya Agung, Pipe Route
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nabella Cahyanindah Setiawan
Date Deposited: 24 Aug 2023 08:14
Last Modified: 24 Aug 2023 08:14
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/101531

Actions (login required)

View Item View Item