Rahman, David (2023) Analisis Multitemporal Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Di Provinsi DKI Jakarta Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Menggunakan Citra Satelit Landsat 8. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03311940000085-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi isu penting bagi kota-kota besar di Indonesia. DKI Jakarta merupakan provinsi letak ibu kota negara Indonesia, memiliki tanggung jawab serta tantangan yang besar dalam mengelola tata ruangnya (Harahap, 2013). Tingkat perkembangan dan pembangunan yang sangat pesat juga berdampak kepada permasalahan kebijakan tata ruang Keterbatasan lahan dan ruang yang tersedia, tidak seimbang dengan laju pertumbuhan pembangunan serta pertumbuhan penduduknya yang tiap tahunnya bertambah secara signifikan sehingga berpotensi besar terjadinya alih fungsi lahan Ruang Terbuka Hijau Sedangkan, keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) merupakan faktor penting dalam mendukung keberlangsungan ekologis suatu kota. Brdasarkan Undang-Undang No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang menyebutkan bahwa penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di Kawasan perkotaan diwajibkan implementasinya dengan luas sekitar 30% dari luas kota dan pembangunannya berpedoman dari Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008. Selain itu, keberadaan RTH juga berpengaruh terhadap penyedia kebutuhan oksigen yang akan dikonsumsi oleh penduduk, kendaraan bermotor, dan juga hewan ternak. Dengan menggunakan metode Penginderaan Jauh yang memanfaatkan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) pada citra Landsat 8 OLI/TIRS Level-2 Surface Reflectance Tier-1, terkhusus untuk tahun 2016, 2018, 2020, dan 2022 di Provinsi DKI Jakarta, didapat bahwa Jakarta Selatan merupakan kota yang paling unggul dalam pemenuhan luas RTH berdasarkan kebutuhan oksigen dengan luas 35.43 km² serta presentase rata-rata kesesuaian luas yang dibutuhkan didapat sebesar 81,74%. Kemudian, disusul dengan Jakarta timur seluas 41.72 km² dengan perolehan presentase rata-rata sebesar 78,99%, Jakarta Utara seluas 23.25 km² dengan presentase sebesar 66,32%, Jakarta Barat seluas 18.17 km² dengan presentase sebesar 38,24%, dan yang terkecil terdapat pada Jakarta Pusat dengan luas 6.76 km² dan presentase kesesuaian sebesar 29,67%. Implementasi Ruang Terbuka Hijau juga harus memerhatikan terhadap regulasi dari standar penyediaan RTH di perkotaan. Keseimbangan tersebut diperlukan agar terjadi peningkatan kualitas lingkungan hidup di perkotaan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSG 711.58 Rah a-1 2023 |
Uncontrolled Keywords: | Oxygen Demand, Remote Sensing, Green Open Space. Kebutuhan Oksigen, Penginderaan Jauh, Ruang Terbuka Hijau. |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD618 Open spaces |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | David Rahman |
Date Deposited: | 31 Aug 2023 03:32 |
Last Modified: | 19 Dec 2023 07:16 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/101751 |
Actions (login required)
View Item |