Pranyono, Bayu (2023) Kajian Kelayakan Finansial Skema Epc, Kso Dan Bot Pada Rencana Pembangunan Pln Tower. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6032211098-MASTER_THESIS.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
PT PLN (Persero) akan melakukan pendayagunaan aset berupa property dengan membangun sebuah gedung bertingkat tinggi untuk disewakan. Selain itu tower tersebut juga akan dimanfaatkan untuk menampung seluruh pegawai PLN baik holding, sub-holding dan anak perusahaan, kondisi kantor Pusat PLN yang sekarang tidak dapat menampung keseluruhan pegawai PLN group dan juga memiliki keterbatasan lahan parkir. PLN juga memiliki rencana untuk mendayagunakan, sehingga PLN membutuhkan sebuah bangunan tower yang ikonik dan memperoleh pendapatan diluar dari bisnis utama.
Penelitian ini menggunakan metode analisis finansial terhadap 3 skema proyek EPC (Engineering Procurement Construction), KSO (Kerjasama Operasi), dan BOT (Build Operate Transfer) dengan menggunakan pendekatan metode NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), dan Payback Period. Setelah dilakukan analisis finansial untuk selanjutnya dilakukan uji sensitivitas untuk mengetahui bagaimana faktor independent dapat mempengaruhi faktor dependen dan digunakan untuk memprediksi hasil ketika analisis dilakukan dalam kondisi tertentu.
Dari hasil analisis didapatkan untuk cash flow pada skema EPC Rp 222.850.105.448, KSO Rp 208.366.274.084 dan BOT Rp 75.303.509.491. Parameter Skema proyek yang dapat diterima apabila nilai aliran kas pada awal masa operasi tidak didapatkan hasil negatif, sedangkan untuk parameter nilai NPV tidak lebih kecil dari 0, IRR tidak lebih kecil dari discount factor, dan nilai PI tidak lebih kecil dari 1. Untuk jangka waktu payback period skema yang dikatakan layak adalah yang memiliki payback period lebih cepat. Sensitivitas tingkat hunian tidak boleh kurang dari 20%, untuk penurunan harga sewa tidak boleh kurang dari 20% atau sebesar Rp 280.720/m2 dan kenaikan nilai investasi tidak boleh lebih dari 30%. Gedung PLN Tower digunakan untuk memenuhi kebutuhan ruang akan kantor PLN baik holding, sub-holding dan anak perusahaan yang berada di Jakarta. Dengan adanya rencana pemindahan Ibukota Negara ke Kalimantan tidak akan memberikan pengaruh kepada rencana pembangunan PLN Tower
====================================================================================================================================
PT PLN (Persero) will utilize assets in the form of property by building a high-rise building for rent. In addition, the tower will also be used to accommodate all PLN employees both holdings, sub-holdings and subsidiaries, the condition of the PLN Head Office which is now unable to accommodate all PLN group employees and also has limited parking space. PLN also has plans to utilize, so PLN needs an iconic tower building and earns income outside of the main business.
This research uses financial analysis methods on 3 project schemes EPC (Engineering Procurement Construction), KSO (Operation Cooperation), and BOT (Build Operate Transfer) using NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), PI (Profitability Index), and Payback Period project approaches. After financial analysis, sensitivity tests are then carried out to determine how independent factors can affect dependent factors and are used to predict results when the analysis is carried out under certain conditions.
From the results of the analysis, cash flow in the EPC scheme was IDR 222,850,105,448, KSO IDR 208,366,274,084 and BOT IDR 75,303,509,491. Parameters The project scheme is acceptable if the cash flow value at the beginning of the operating period does not get negative results, while for the NPV value parameters are not less than 0, the IRR is not less than the discount factor, and the PI value is not less than 1. For the payback period of the scheme that is said to be feasible is the one that has a faster payback period. The sensitivity of the occupancy rate should not be less than 20%, for rental price reduction should not be less than 20% or IDR 280,720/m2 and the increase in investment value should not be more than 30%. The PLN Tower building is used to meet the space needs for PLN offices both holding, sub-holding and subsidiaries located in Jakarta. With the plan to move the State Capital to Kalimantan, it will not affect the PLN Tower development plan.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Net Present Value, Internal Rate of Return, Analisis Sensitivitas. Net Present Value, Internal Rate of Return and Sensitivity Analysis. |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T56.8 Project Management |
Divisions: | Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT) |
Depositing User: | Bayu Pranyono |
Date Deposited: | 03 Aug 2023 03:29 |
Last Modified: | 03 Aug 2023 03:29 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/101794 |
Actions (login required)
View Item |