Pratama, Anang Yusuf (2023) Analisis Pengaruh Pemakaian Serbuk Kaca Sebagai Filler Terhadap Hasil Uji Marshall Aspal HRS-WC. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111910010039-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Pertumbuhan dan perkembangan penduduk Indonesia secara pesat membuat terjadinya lonjakan kebutuhan yang tinggi, sehingga dibutuhkan jalan sebagai media penghubung. Pentingnya fungsi jalan membuat jalan harus memiliki daya tahan, dan kestabilan yang tinggi agar tidak mudah mengalami kerusakan. Material yang digunakan dalam campuran sangat berpengaruh pada kondisi aspal dalam menerima beban kendaraan. Serbuk kaca digunakan pada penelitian ini sebagai material pengisi (filler). Serbuk kaca yang digunakan dibuat dari limbah kaca dari industri fabrikasi dan sebagainya. Berdasarkan data Menteri Lingkungan dan Kehutanan (LHK) tahun 2020, data limbah di Indonesia mencapai 67.8 juta ton, dimana 0.7 juta ton merupakan limbah kaca. Penggunan limbah kaca sebagai material dalam pembuatan campuran aspal bertujuan unuk mengurangi jumlah limbah kaca yang ada di Indonesia. Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) merupakan jenis perkerasan jalan yang ditinjau pada penelitian ini. Pembuatan campuran untuk aspal HRS-WC menggunakan metode pencampuran kering. Spesifikasi campuran menggunakan peraturan Bina Marga 2018. Pembuatan campuran aspal HRS-WC dibagi menjadi dua jenis yaitu campuran konvensional dan campuran modifikasi. Dalam penelitian campuran modifikasi memakai bahan berupa serbuk kaca yang digunakan sebagi bahan pengisi atau filler. Serbuk kaca dibuat dari limbah kaca yang dihaluskan dengan menggunakan mesin hingga lolos saringan no. 200. Kadar variasi filler kaca yaitu 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dari presentase berat filler aspal. Berat filler pada penelitian ini sebesar 33,70 gram. Penambahan filler serbuk kaca dengan kadar tertentu diharapkan membuat hasil pengujian Marshall berupa stabilitas, flow, Marshal Quotient, VMA, VIM, VFA mendapatkan nilai yang memuaskan. Hasil dari penelitian ini yaitu kadar aspal optimum yang didapat setelah pengujian Marshall adalah 6,4%. Parameter Marshall yang didapat pada campuran modifikasi dengan filler serbuk kaca mengalami peningkatan pada Stabilitas sebesar 9,94%, VIM sebesar 10,6%, dan MQ sebesar 22,25%. Penurunan terjadi pada density sebesar 0,48%, VMA sebesar 3,08%, VFA sebesar 0,73% dan flow sebesar 22%. Dari parameter Marshall didapatkan kadar filler serbuk kaca optimum yaitu 100%. Dari hasil pengujian nilai stabilitas pada campuran dengan filler serbuk kaca mengalami kenaikan, sehingga pemakaian serbuk kaca sebagai filler dapat menambah kekuatan campuran aspal dalam menerima beban kendaraan.
============================================================================================================================
so that roads are needed as a connecting medium. The importance of the function of the road makes the road must have high durability and stability so that it is not easily damaged. The material used in the mixture is very influential on the condition of the asphalt in receiving vehicle loads. Glass powder was used in this study as a filler. The glass powder used is made from glass waste from industrial manufacturing and so on. Based on data from the Minister of Environment and Forestry (LHK) for 2020, waste data in Indonesia reached 67.8 million tons, of which 0.7 million tons were glass waste. The use of glass waste as a material in the manufacture of asphalt mixture aims to reduce the amount of glass waste in Indonesia. Hot Rolled Sheet Wearing Course (HRS-WC) is a type of road pavement reviewed in this study. Preparation of mixes for HRS-WC asphalt using the dry mixing method. Specification for mixture using Bina Marga 2018. The manufacture of HRS-WC asphalt mixtures is divided into two types, namely conventional mixtures and modified mixtures. In this modified mixture study, the material in the form of glass powder was used as a filler. Glass powder is made from glass waste which is crushed using a machine until it passes sieve no. 200. Variation levels of glass filler are 0%, 25%, 50%, 75%, 100% of the weight percentage of asphalt filler. The filler weight in this study was 33,70 grams. The addition of glass powder filler with a certain level is expected to make the Marshall test results in the form of stability, flow, Marshal Quotient, VMA, VIM, VFA get satisfactory values. The result of this research is that the optimum asphalt content obtained after Marshall testing is 6.4%. The Marshall parameters obtained for the modified mixture with glass powder filler experienced an increase in Stability by 9.94%, VIM by 10.6%, and MQ by 22.25%. Decreases occurred in density by 0.48%, VMA by 3.08%, VFA by 0.73%, and flow by 22%. From the Marshall parameters, the optimum glass powder filler content is 100%. The stability value in the mixture with glass powder filler increased, indicating that the use of glass powder as a filler can increase the strength of the asphalt mixture in bearing vehicle loads
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Filler, Hot Rolled Sheet, Pengujian Marshall, Serbuk Kaca. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | Anang Yusuf Pratama |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 02:53 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 02:53 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/101980 |
Actions (login required)
View Item |