Wati, Hesti Septemberia (2023) Model Reposisi Peti Kemas Kosong Angkutan Laut : Studi Kasus Tol Laut Indonesia Timur Empty Container Repositioning Model on Sea Transport: Case Study of East Indonesia Sea Toll. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Text
04411940000006-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Adanya keterbatasan jumlah petikemas yang tersedia untuk melakukan perdagangan dan pengaruh dari ketidakseimbangan volume perdagangan di wilayah timur dimana transportasi barang dengan menggunakan moda transportasi laut secara volume lebih banyak untuk pengiriman dari wilayah Indonesia bagian barat ke timur. Salah satu cara untuk mengatasi kelebihan dan kekurangan Petikemas adalah reposisi. Sedangkan reposisi petikemas kosong selalu menjadi masalah penting yang dihadapi oleh pelabuhan. Didalam penelitian ini, Penulis mempelajari masalah reposisi peti kemas kosong multi-port dengan studi kasus tol laut Indonesia yang memiliki ketidakpastian permintaan. Pertama, penulis menghitung proporsi masing-masing pelabuhan menggunakan metode komparasi. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa total biaya pengadaan petikemas kosong, biaya penyimpanan, cargo handling cost dan biaya pelabuhan lainnya. Hipotesis pada penelitian ini adalah ketika proporsi permintaan peti kemas kosong yang tinggi maka akan dilakukan reposisi petikemas dari pelabuhan sebelumnya ditambah dengan stok petikemas di pelabuhan tujuan. Sementara proporsi permintaan peti kemas kosong yang yang lebih rendah akan dipenuhi dengan melakukan sewa agar menghasilkan biaya yang lebih rendah. Pada permintaan tidak pasti dengan total petikemas yang tersedia 110 TEUS, diketahui kekurangan setelah melakukan reposisi sebesar 382 TEUS. Sehingga, didapatkan unit cost pemenuhan petikemas kosong menggunakan sewa diperoleh sebesar Rp4,961,270.00. Namun dalam hal ini perlu dipertimbangkan juga terkait utilitas petikemasnya dilihat dari kekurangan setiap voyage nya. Sehingga bisa juga pemenuhan dilakukan dengan cara kombinasi, dengan jenis kombinasi yang terpilih adalah kombinasi ke 3 dengan total investasi sebanyak 200 TEUS dan sewa sebanyak 72 TEUS diperoleh unit cost sebesar Rp4,799,296.69. Kemudian jika dilihat dari sisi pelabuhan, penambahan petikemas berpengaruh terhadap utilitas lapangan penumpukan, saat ini utilitas kondisi eksisting lapangan penumpukan di pelabuhan muat A sebesar 27%, dan akan berubah ketika dilakukan penambahan petikemas sebanyak 200 TEUS di Surabaya, utilitas lapangan penumpukan menjadi 33%.
==================================================================================================================================
There is a limited number of containers available for trading and the effect of an imbalance in trade volume in the eastern region where the volume of goods transportation using sea transportation is greater for shipments from the western part of Indonesia to the east. One way to overcome the advantages and disadvantages of containers is repositioning. Meanwhile, repositioning empty containers has always been an important problem faced by ports. In this research, the Autor study the problem of repositioning empty multi-port containers with a case study of the Indonesian maritime highway which has demand uncertainty. First, the authors calculate the proportion of each port using the comparison method. This study shows the total cost of procuring empty containers, storage costs, cargo handling costs, and other port costs. The hypothesis in this study is when the proportion of demand for empty containers is high, containers will be repositioned from the previous port plus container stock at the port of destination. Meanwhile, a lower proportion of empty container demand will be met by leasing to produce lower costs. In uncertain demand with a total available container of 110 TEUS, a shortage of 382 TEUS was discovered after repositioning. Thus, the unit cost of fulfilling empty containers using rent was obtained at Rp4,961,270.00. However, in this case, it is also necessary to consider the container's utility seen from each voyage's shortcomings. So, fulfillment can also be done in combination, with the type of combination chosen to be the 3rd combination with a total investment of 200 TEUS and a rental of 72 TEUS to obtain a unit cost of Rp 4,799,296.69. Then when viewed from the port side, the addition of containers affects the utility of the stacking field, currently the utility of the existing condition of the storage field at loading port A is 27%, and will change when adding 200 TEUS of containers in Surabaya, the utility of Yard will be 33%.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Tol Laut, Alokasi Petikemas, Reposisi Petikemas; Sea Toll, Container Allocation, Container Repositioning |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD55 Inventory control Q Science > QA Mathematics > QA402.6 Transportation problems (Programming) T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning V Naval Science > V Naval Science (General) > V220 Naval ports, bases, reservations, docks, etc. |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Sea Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | HESTI SEPTEMBERIA WATI |
Date Deposited: | 14 Sep 2023 02:43 |
Last Modified: | 14 Sep 2023 02:43 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/102067 |
Actions (login required)
View Item |