Perencanaan Stabilitas Terowongan Pengelak menggunakan Rockbolt dan Shotcrete pada Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek

Wijaya, Farid Pandu (2023) Perencanaan Stabilitas Terowongan Pengelak menggunakan Rockbolt dan Shotcrete pada Bendungan Bagong Kabupaten Trenggalek. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10111910020066-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10111910020066-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Terowongan pengelak bendungan Bagong merupakan bangunan yang digunakan sebagai saluran pengelak ketika masa konstruksi tubuh bendungan utama dilaksanakan. Pada terowongan pengelak Bendungan Bagong direncanakan memiliki dimensi berbentuk tapal kuda, dengan elevasi dasar hulu +262 mdpl, dengan panjang 543 meter. Pada proyek akhir ini, dilakukan penelusuran banjir dengan menggunakan debit banjir periode ulang 25 tahun yang memiliki debit puncak sebesar 178 m3/dtk dan didapatkan dimensi penampang basah sebesar 4 meter, kemudian direncanakan cofferdam setinggi 26 meter. Dengan menyesuaikan dimensi penampang basah, diperoleh dimensi penggalian terowongan sebesar 5,25 meter. Pada proses konstruksi terowongan, metode penggalian yang dilakukan adalah menggunakan metode peledakan, sehingga akan memengaruhi stabilitas terowongan pengelak. Sehingga tujuan dari proyek akhir ini adalah merencanakan stabilitas terowongan pengelak Bendungan Bagong. Analisis stabilitas terowongan pengelak dilakukan dengan menggunakan program Plaxis V.20 dengan perkuatan yang digunakan adalah rock bolt dan shotcrete. Pada pemodelan yang dilakukan pada sepanjang terowongan dibagi menjadi 5 zona berdasarkan klasifikasi massa batuan dengan sistem RMR (Rock Mass Rating). Sehingga diperoleh hasil setiap penambahan perkuatan akan menyebabkan penambahan nilai angka keamanan dan menurunkan nilai deformasi. Besarnya nilai keamanan dipengaruhi oleh nilai RMR dan faktor kegangguan. Pada zona 1 yang memiliki nilai RMR tertinggi yaitu senilai 68 dan faktor kegangguan 0,8 didapatkan angka keamanan senilai 2,504 dan deformasi sebesar 0,0059 m sebelum diberi perkuatan, setelah ditambahkan rock bolt menjadi senilai 5,980 dengan deformasi sebesar 0,0013 m, dan setelah ditambahkan shotcrete angka keamanan menjadi senilai 6,110 dengan deformasi sebesar 0,0010 m. Pada zona 2 diperoleh angka keamanan senilai 1,717 dan nilai deformasi 0,0080 m. Pada zona 3 angka keamanan senilai 1,993 dan nilai deformasi 0,0048 m. Pada zona 4 diperoleh angka keamanan senilai 2,240 dan nilai deformasi 0,0087 m. Pada zona 5 diperoleh angka keamanan senilai 1,936 dan nilai deformasi 0,0070 m Penambahan beban gempa pada pemodelan akan menyebabkan penurunan nilai angka keamanan dan menaikkan nilai deformasi yang terjadi pada pemodelan stabilitas terowongan pengelak. Pada zona 1 terowongan pengelak Bendungan Bagong setelah ditambahkan beban gempa pada terowongan yang telah dipasang rock bolt dan shotcrete didapatkan angka keamanan senilai 5,394 dan deformasi sebesar 0,0015 meter. Zona 2 diperoleh angka keamanan senilai 1,667 dan nilai deformasi 0,0095 m. Pada Zona 3 diperoleh angka keamanan senilai 1,825 dan nilai deformasi 0,0055 m. Pada Zona 4 diperoleh angka keamanan senilai 2,077 dan nilai deformasi 0,0095 m. Pada Zona 5 diperoleh angka keamanan senilai 1,842 dan nilai deformasi 0,0078 m
=================================================================================================================================
The diversion Tunnel of Bagong Dam is a building used as a diversion channel during the construction period of the Bagong Main Dam. The Diversion Tunnel of Bagong Dam is designed to have horseshoe-shaped dimensions, with an upstream base elevation at +262 meters above sea level, with a 543-meter-long tunnel. In this final project, flood discharge is used for 25 years return period, which has a discharge of 178 m3/sec. The result of dimension by flood discharge is 4 meters, then a 26-meter-high cofferdam. By adjusting that dimension, the dimensions of tunnel excavation were obtained by 5.25 meters. In this diversion tunnel construction process, the excavation method used is the blasting method. It will affect the stability of the diversion tunnel. The goal of this final project is to plan the stability of the Bagong Dam diversion tunnel. The stability analysis of the diversion tunnel was carried out using the Plaxis V.20 program with rock bolt and shotcrete as the reinforcement. The model of diversion tunnel is divided into five zones based on rock mass classification with RMR (Rock Mass Rating) system. So that the results obtained for each addition of reinforcement will cause an increase in the value of the safety factor and a decrease in the deformation value. The result of the safety factor is an approach by the RMR value and the disturbance factor. In zone 1, which has the highest RMR value of 68 and a disturbance factor of 0.8, a safety factor of 2.504 and a deformation of 0.0059 m before being reinforced, after adding rock bolt to a safety factor of 5.980 with a deformation of 0.0013 m, and after added shotcrete a safety factor to be equal to 6, 110 with a deformation of 0.0010 m. In zone 2, after added rock bolt and shotcrete, a safety factor of 1.717 and a deformation value of 0.0080 m. In zone 3, a safety factor is 1.993 and the deformation value is 0.0048 m. In zone 4, a safety factor of 2.240 and a deformation value of 0.0087 m. In zone 5, a safety factor of 1.936 and a deformation value of 0.0070 m. The addition of earthquake loads to the modeling will cause a decrease in the value of the safety factor and increase the deformation value that occurs in diversion tunnel stability modeling. In zone 1 of the Bagong Dam avoidance tunnel, after adding the earthquake load to the tunnel which has been installed rock bolts and shotcrete, the safety factor is 5.394 and the deformation is 0.0015 meters. In Zone 2, a safety factor of 1.667 and a deformation value of 0.0095 m. In Zone 3, a safety factor of 1.825 and a deformation value of 0.0055 m. In Zone 4, a safety factor of 2.077 and a deformation value of 0.0095 m. In Zone 5, a safety factor of 1.842 and a deformation value of 0.0078 m.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Terowongan, Sistem RMR, Stabilitas, Rock bolt, Shotcrete.
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Farid Pandu Wijaya
Date Deposited: 24 Oct 2023 04:19
Last Modified: 24 Oct 2023 04:19
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102146

Actions (login required)

View Item View Item