Desain Alur Masuk dan Kolam Pelabuhan untuk Kapal dengan Kapasitas Maksimum 85000 DWT pada Terminal Khusus Curah Cair di Cilacap

Qotada, Muhammad Alfin Mulya (2023) Desain Alur Masuk dan Kolam Pelabuhan untuk Kapal dengan Kapasitas Maksimum 85000 DWT pada Terminal Khusus Curah Cair di Cilacap. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211940000014-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04211940000014-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Sebuah perencanaan alur pendekat dan kolam putar pelabuhan memiliki aturan masing masing. Perencanaan alur pendekat dan kolam putar ini biasanya didasari oleh ukuran kapal terbesar yang biasa masuk/keluar perairan tersebut. Sehingga, ketika kapal yang jauh lebih besar dari biasanya akan masuk, dibutuhkan pertimbangan secara geografis, yakni alur pelayaran, agar kapal bisa masuk/keluar dengan aman di perairan wilayah tersebut. Seperti di Cilacap, terdapat rencana peningkatan kapasitas armada kapal dari yang semula 35000 DWT menjadi 85000 DWT dengan panjang 275 meter yang mana jauh lebih besar dari biasanya. Sesuai peraturan menteri, kapal dengan panjang lebih dari 250 meter tidak diperbolehkan masuk alur pelayaran, sehingga solusi yang ditawarkan adalah dengan mendesain kembali alur dan kolam pelabuhan. Output desain ini berupa lebar, kedalaman, dan radius belokan alur, serta luasan area kolam putar. Dalam perhitungan desain alur pendekat dan kolam Pelabuhan ini menggunakan panduan PIANC Guideline dan ROM Standard. Setelah itu, dilakukan validasi berupa simulasi kapal bermanuver dengan metode Maneuvering Modelling Group (MMG) menggunakan software MATLAB. Pada kasus ini, kapal juga dibantu oleh tugboat dalam bermanuver. Simulasi dilakukan dengan 3 skenario yaitu pada lingkungan (kecepatan angin, arus, dan ketinggian gelombang) yang paling rendah, sedang, dan tinggi. Hasilnya, dengan ketiga skenario tersebut, kapal bisa bergerak didalam alur eksistingnya. Lintasan kapal yang muncul dari hasil simulasi menunjukkan beberapa momen dimana posisi kapal berhimpitan dengan alur pelayarannya, khususnya pada skenario 3 dengan cuaca paling ekstrem. Ketika dilakukan simulasi untuk desain alur yang baru, dari pengamatan visual, jarak kapal dengan tepian alur menjadi lebih jauh. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengubah posisi sarana bantu navigasi pelayaran (SBNP) berupa pelampung suar, dan rambu tuntun pada Perairan Cilacap
=====================================================================================================================================
The design of approaching channel and turning basin in a port is governed by specific rules and typically based on the size of the largest vessels regularly entering or exiting the waters. Geographical considerations are essential when a significantly larger vessel than usual is expected to enter, ensuring safe entry and exit into the region's waters. This scenario occurred in Cilacap, where there is a plan to expand the fleet with 85,000 DWT vessels, 275 meters in length, much larger than the norm. As per ministerial regulations, ships longer than 250 meters are not allowed to use the navigational channel, necessitating a redesign of the channel and port basin. The design output includes the width, depth, and turning radius of the channel, as well as the area of the turning basin. The design calculations for the approach channel and turning basin adhere to the PIANC Guideline and ROM Standard. Validation is conducted through ship maneuvering simulations using the Maneuvering Modelling Group (MMG) method with MATLAB software. Tugboats assist during the maneuvers. The simulations are conducted under three scenarios representing different environmental conditions: low, moderate, and high each for wind speed, current, and wave height. The results show that the ship can navigate within the existing channel in all three scenarios. The ship trajectory from the simulation indicates some moments where its position closely aligns with the channel, particularly in scenario 3 with the extreme weather conditions. The simulation results are also plotted on the newly designed channel, and visual observations reveal a wider distance between the ship and the channel edges. Following this, adjustments are made to the positioning of aids to navigation, such as light buoy and leading lines, in the waters of Cilacap

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Alur Masuk Pelabuhan, Kolam Putar, PIANC Guideline, ROM Standard, Simulasi Manuver Kapal. Approach Channel, Turning Basin, PIANC Guideline, ROM Standard, Ship Maneuvering Simulation
Subjects: V Naval Science > V Naval Science (General) > V220 Naval ports, bases, reservations, docks, etc.
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM161 Ships--Hydrodynamics
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM293 Shipping--Indonesia--Safety measures
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM464 Towboats. Tugboats
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM751 Resistance and propulsion of ships
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM753 Propellers
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Muhammad Alfin Mulya Qotada
Date Deposited: 02 Aug 2023 03:25
Last Modified: 02 Aug 2023 03:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102204

Actions (login required)

View Item View Item