Analisis Kecepatan Gelombang Geser dan Respon Tanah Menggunakan Metode Spatial Autocorrelation dengan Konfigurasi Lurus dan Lingkaran di ITS Surabaya

Nafiah, Nisak Ainul (2023) Analisis Kecepatan Gelombang Geser dan Respon Tanah Menggunakan Metode Spatial Autocorrelation dengan Konfigurasi Lurus dan Lingkaran di ITS Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 01111940000014-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
01111940000014-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Surabaya merupakan daerah dengan kondisi geologis berupa endapan alluvium dan batuan pasir. Jenis tanah tersebut umumnya memiliki amplifikasi besar sehingga mempunyai potensi bahaya lebih besar terhadap efek getaran tanah akibat amplifikasi gempa bumi. Penelitian ini dilakukan untuk melihat profil kecepatan gelombang geser (Vs) dan nilai amplifikasi di ITS Surabaya. Metode Spatial Autocorelation (SPAC) digunakan untuk mendapatkan kurva dispersi dari sinyal mikrotremor dengan menggunakan beberapa geophone. Metode ini merekam penjalaran gelombang Rayleigh yang terjadi dibawah permukaan yang digunakan untuk menentukan kurva dispersi dari gelombang Rayleigh. Kurva dispersi tersebut nantinya akan diinversi untuk memperoleh profil Vs. Profil tersebut digunakan untuk menentukan respons tanah untuk wilayah ITS. Desain akusisi dari penelitian ini adalah SPAC dengan konfigurasi lingkaran dan lurus. Parameter-parameter yang digunakan berupa Fourier amplitude ratio (FAR), psuedo spectral acceleration (PSA), dan peak ground acceleration (PGA). Pada konfigurasi lingkaran mendapatkan nilai Vs masing – masing pada lapisan 1 sampai bedrock yaitu 78,54 m/s, 177,05 m/s, dan 233,22 m/s. Sedangkan pada konfigurasi lurus nilai Vs masing – masing pada lapisan 1 sampai bedrock yaitu 96,44 m/s, 122,74 m/s, dan 249,67 m/s. Terdapat perbedaan antara kurva dispersi yang didpatkan dari konfigurasi lingkaran dan lurus perbedaan itu berupa nilai Vs dan frekuensi jangkauan. Pada analisis peak ground acceleration (PGA) dengan pendekatan linear terus meningkat seiring kenaikan lapisan dari batuan dasar. Perbedaan kurva disperse dan soil amplifikasi antara konfigurasi lingkaran dan lurus tidak terlalu signifikan, akan tetapi penggunaan konfigurasi lurus lebih mudah dilakukan pada daerah yang padat bangunan.
===================================================================================================================================
Surabaya is an area with geological conditions in the form of alluvium deposits and sandstone. These types of soil generally have large amplification so that they have a greater potential danger to the effects of soil vibration due to earthquake amplification. This study was conducted to see the Vs profile and amplification value at ITS Surabaya. The Spatial Autocorelation (SPAC) method is used to obtain dispersion curves from microtremor signals using multiple geophones. This method of recording the propagation of Rayleigh waves occurring below the surface is used to determine the dispersion curve of Rayleigh waves. The
dispersion curve will later be inverted to obtain the Vs profile. The profile is used to determine the soil response for the ITS region. The acquisition design of this study is a SPAC with circular and straight configuration. The parameters used are Fourier amplitude ratio (FAR), pseudo spectral acceleration (PSA), and peak ground acceleration (PGA). In the circle configuration, the Vs values each at layer 1 to bedrock are 78,54 m/s, 177,05 m/s, and 233,22 m/s. While in a straight configuration the Vs values each in layer 1 to bedrock are 96,44 m / s, 122,74 m/s, and 249, 67 m/s. There is a difference between the dispersion curve set from a circular and straight configuration, the difference is in the form of Vs value and range frequency. In peak ground acceleration (PGA) analysis with a linear approach continues to increase as the layer of bedrock increases. The difference in dispersion curves and soil amplification between circular and straight configurations is not very significant, but the use of straight configurations is easier to do in dense areas

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Fourier amplitude ratio, Lingkaran, Lurus, SPAC; Circular configuration, Fourier amplitude ratio, SPAC, Straight configuration
Subjects: Q Science > QC Physics
Q Science > QE Geology > QE538.5 Seismic tomography; Seismic waves. Elastic waves
Divisions: Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Physics > 45201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Nisak Ainul Nafiah
Date Deposited: 25 Sep 2023 01:04
Last Modified: 25 Sep 2023 01:04
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102457

Actions (login required)

View Item View Item