Febriyanti, Alifia Diah (2023) Perbandingan Desain Perkerasan Kaku Dengan Metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993 Pada Jalan Tol Ruas Solo-Yogyakarta-NYIA (New Yogyakarta International Airport) KulonProgo Seksi 1 Paket:1.1 Solo-Klaten STA 2+000 - 12+000 Menggunakan Software Kenpave. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111910010053-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 September 2025. Download (59MB) | Request a copy |
Abstract
Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA (New Yogyakarta International Airport) Kulon Progo merupakan bagian Tol Trans Jawa yang bertujuan untuk mengembangkan perekonomian dan konektivitas pulau Jawa dengan menambahkan kapasitas jalan yang terintegrasi melalui satu jaringan tol (Badan Pengatur Jalan Tol, 2022). Jenis konstruksi yang digunakan pada pembangunan Ruas Jalan Tol Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Seksi 1 Paket:1.1 adalah struktur perkerasan kaku. Perkerasan kaku merupakan konstruksi yang menggunakan bahan agregat dan bahan semen sebagai pengikatnya (Kementrian PUPR, 2017). Perancangan perkerasan kaku umumnya digunakan metode empiris. Metode ini didasarkan pada respon perkerasan untuk mentaksir umur jalan berdasarkan kinerja yang terjadi. Metode empiris tidak menimbang pengaruh mekanis yang terjadi pada perkerasan jalan. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan metode mekanis empiris dalam merencanakan desain perkerasan kaku. Metode Bina Marga 2017 dan AASHTO 1993 sebagai acuan dalam desain empiris dan Software KENPAVE sebagai metode empiris dalam menganalisis nilai tegangan perkerasan kaku. Data yang diperlukan untuk analisis adalah data sekunder antara lain data LHR (Lalu Lintas Harian Rata-Rata), CBR (California Bearing Ratio) tanah, curah hujan, Shop drawing geometrik jalan, dan HSPK Klaten. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh tebal pelat beton menggunakan analisis Bina Marga 2017 sebesar 30,5 cm sedangkan analisis menggunakan AASHTO 1993 setebal 33,5 cm. Analisis menggunakan Software Kenpave menghasilkan nilai tegangan yang oleh tebal 30,5 sebesar 1155 kPa dan tebal 33,5 cm sebesar 1020 kPa. Drainase direncanakan berbentuk trapesium dengan 3 tipe ukuran berbeda sedangkan gorong-gorong memiliki 4 ukuran berbeda bergantung pada debit aliran. Biaya yang diperlukan untuk pekerjaan perkerasan dengan tebal 30,5 cm serta drainase adalah sebesar 1.386.137.696.000,00 (Satu Triliun Tiga Ratus Delapan Puluh Enam Milyar Seratus Tiga Puluh Tujuh Ratus Juta Enam Ratus Sembilan Puluh Enam Ribu Rupiah). Adapun biaya untuk pekerjaan perkerasan dengan tebal 33,5 cm sekaligus pekerjaan drainase sebesar Rp 1.517.017.992.000,00 (Satu Triliun Lima Ratus Tujuh Belas Milyar Tujuh Belas Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Ribu Rupiah).
=====================================================================================================================================
The Solo – Yogyakarta – NYIA (New Yogyakarta International Airport) Kulon Progo toll road is part of the Trans Java toll road that aims to develop the economy and connectivity of the island of Java by adding integrated road capacity through a single toll network (Toll Road Regulatory Agency, 2022). The type of construction used in the construction of the Solo – Yogyakarta – NYIA Kulon Progo Toll Road Section 1 package:1.1 is a rigid pavement structure. Rigid pavement is a construction that uses aggregate and cement materials as its binder (Ministry of PUPR, 2017). Rigid pavement design is generally used empirical methods. This method is based on pavement response to assess the life of the road based on the performance that occurs. The empirical method does not weigh the mechanical influences that occur on the pavement. In this final project the author uses empirical mechanical methods in planning rigid pavement design. Highway method 2017 and AASHTO 1993 as a reference in empirical design and KENPAVE Software as an empirical method in analyzing the stress of rigid pavement design. The Data required for the analysis are secondary data such as LHR (average daily traffic), CBR (California Bearing Ratio) soil, rainfall, Shop geometric drawing of roads, and HSPK Klaten. Based on the results of the analysis that has been done, it is obtained that the thickness of the concrete slab using the 2017 Highway analysis is 30.5 cm, while the analysis using AASHTO 1993 is 33.5 cm thick. Analysis using Kenpave software produces a stress value of 30.5 by 1155 kPa thick and 33.5 cm thick by 1020 KPA. Drainage is planned to be trapezoidal with 3 different size types while the culvert has 4 different sizes depending on the flow rate. The cost required for pavement work with a thickness of 30.5 cm and drainage is 1,386,137,696,000.00 (One Trillion Three Hundred Eighty Six Billion One Hundred Thirty Seven Hundred Million Six Hundred Ninety Six Thousand Rupiah). The cost for pavement work with a thickness of 33.5 cm as well as drainage work amounted to Rp 1.517.017.992.000,00 (One Trillion Five Hundred Seventeen Billion Seventeen Million Nine Hundred Ninety Two Thousand Rupiah).
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perkerasan kaku, Metode Bina Marga 2017, AASHTO 1993, Drainase, Anggaran Biaya. Rigid Pavement, Bina Marga Method, Drainage, Budget. |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE251.T74 Pavements--Design and construction |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | Alifia Diah Febriyanti |
Date Deposited: | 07 Aug 2023 06:12 |
Last Modified: | 07 Aug 2023 06:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/102507 |
Actions (login required)
View Item |