Analisis Pengaruh Konduktivitas Bahan, Ukuran Lubang, dan Ketebalan Lapisan Mesh Terhadap Volume Air yang Ditangkap oleh Fog Catcher

Miftahulyusro, Munif (2023) Analisis Pengaruh Konduktivitas Bahan, Ukuran Lubang, dan Ketebalan Lapisan Mesh Terhadap Volume Air yang Ditangkap oleh Fog Catcher. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03211640000054-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03211640000054-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Di antara berbagai sumber daya air (yang bukan konvensional), potensi untuk memanen air dari udara merupakan hal yang paling belum dieksplorasi lebih lanjut. Fog harvesting dilakukan dengan cara menangkap tetesan air yang tersuspensi di udara pada jaring vertikal, setelah itu dialirkan menuju saluran pengumpul atau sistem distribusi. Kejadian kekeringan pada musim kemarau perlu diwaspadai. Kondisi La Nina yang terjadi sejak 2020 diprediksi akan berakhir musim kemarau tahun 2023. Menurut data dari BPBD Kabupaten Kulon Progo, pada tahun 2018 dan 2019 hanya ada satu dari delapan desa di Kapanewon Samigaluh yang tidak mengalami kekeringan. Kondisi tersebut mengakibatkan warga menjadi kesulitan mendapatkan air bersih. Dusun Nglambur, Desa Sidoharjo berada pada ketinggian 900-1050 m di atas permukaan air laut yang merupakan wilayah berkabut di puncak Pegunungan Menoreh. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan analisis potensi kegiatan fog harvesting di Dusun Nglambur untuk membantu memenuhi kebutuhan air.
Fog catcher pada penelitian ini tidak menggunakan mesh SFC (standard fog catcher) maupun LFC (large fog catcher) pada umumnya, namun menggunakan bahan yang mudah didapatkan di pasar lokal sehingga hasil penelitian dapat dibuat dengan mudah oleh warga. Pada simulasi menggunakan generator kabut piezoelectric, rata-rata air hasil tangkapan mesh stainless steel tipe 304 pada semua variasi adalah 19,2 mL dan polyethylene semua variasi adalah 18,9 mL. Rata-rata air hasil tangkapan mesh 60 pada semua variasi adalah 20,3 mL dan mesh 40 pada semua variasi adalah 17,3 mL. Rata-rata air hasil tangkapan 1 layer pada semua variasi adalah 14,7 mL, layer 2X pada semua variasi adalah 18,7 mL, dan layer 2Y pada semua variasi adalah 23 mL. Variasi terbaik yang didapatkan dari simulasi adalah bahan polyethylene mesh 60 2Y. Pada aplikasi di lapangan, hasil analisis kualitas air tangkapan fog catcher di Dusun Nglambur, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo memiliki TDS 105-256 ppm dan pH 5,9-8. TDS memenuhi baku mutu air minum PERMENKES nomor 02 tahun 2023, sedangkan pH pada 2 sampel tidak memenuhi baku mutu.
==================================================================================================================================
Among various (unconventional) water resources, the potential to harvest water from the air has not been explored further. Fog harvesting is the process of capturing suspended water droplets in the air with a vertical net, then the captured water is stored in a communal tank or distribution system. BMKG predicts that La Nina conditions that have occurred since 2020 will end in dry season of 2023. According to the data from BPBD Kulon Progo Regency, in dry season 2018 and 2019 there are seven out of eight villages in Kapanewon Samigaluh that have difficulty finding clean water. Nglambur in Sidoharjo Village is a foggy area, located in the top of Menoreh Mountain with altitude of 900-1050 m above the sea level. Therefore, this study will analyze the potential for fog harvesting in Nglambur.
Fog catcher in this research did not use the SFC (standard fog catcher) or LFC (large fog catcher) mesh in general but used materials that were easy to find in the local market so that the result of this research could be made easily by nearby residents. From the piezoelectric fog generator simulation, the average of water caught by 304 stainless steel mesh in all variations is 19.2 mL and polyethylene for all variations is 18.9 mL. The average of water caught by 60 mesh in all variations is 20.3 mL and 40 mesh in all variations is 17.3 mL. The average of water caught by 1 layer mesh for all variations is 14.7 mL, 2X layer mesh for all variations is 18.7 mL, and 2Y layer mesh for all variations is 23 mL. The best variation obtained from the simulation is polyethylene mesh 60 2Y. In the field application in Nglambur, Sidoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, the water TDS 105-256 ppm and pH 5.9-8. TDS meet the drinking water quality standard PERMENKES/02/2023, but pH of 2 samples does not meet the quality standard.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: potensi, fog harvesting, kebutuhan air, fog catcher, pasar lokal, piezoelectric = potential, fog harvesting, clean water, fog catcher, local market, piezoelectric
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD418 Water harvesting
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Munif Miftahulyusro
Date Deposited: 03 Aug 2023 04:02
Last Modified: 03 Aug 2023 04:02
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102597

Actions (login required)

View Item View Item