Analisis Mode TE, TM, Dan TE-TM Pada Pemodelan Inversi 1D Dan 2D Data Magnetotelurik Di Daerah Prospek Panas Bumi Way Selabung

Angelina, Rizka (2023) Analisis Mode TE, TM, Dan TE-TM Pada Pemodelan Inversi 1D Dan 2D Data Magnetotelurik Di Daerah Prospek Panas Bumi Way Selabung. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 03411940000007-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian dengan metode magnetotelurik (MT) telah dilakukan pada daerah prospek panas bumi Way Selabung untuk menganalisis model persebaran nilai resistivitas yang dihasilkan dari inversi 1D dan 2D data magnetotelurik dengan mode TE, TM, dan TE-TM. Dari ketiga model yang dihasilkan kemudian ditentukan sensitivitas dari masing-masing mode dalam mendistribusikan nilai resistivitas guna membantu proses interpretasi dari sistem panas bumi. Daerah prospek panas bumi Way Selabung terletak pada busur magmatik dan merupakan salah satu segmen Sesar Sumatera bagian Selatan. Kemunculan beberapa manifestasi mata air panas pada daerah penelitian diduga sebagai tanda adanya sistem panas bumi di daerah tersebut. Untuk mengetahui prospek panas bumi lebih lanjut maka dilakukan pengolahan data geofisika dengan metode magnetotellurik. Dalam pengolahan data MT, terdapat pemisahan mode yaitu mode TE (Tranverse Electric) dan TM (Transverse Magnetic). Masing-masing mode menghasilkan model 1D dan model 2D dengan sifat konduktivitas berbeda. Hasil analisis ketiga mode menjelaskan bahwa mode TE memiliki sensitivitas yang baik dalam mendistribusikan resistivitas rendah (konduksitf) secara lateral. Sedangkan mode TM memiliki sensitivitas yang baik dalam mendistribusikan resistivitas tinggi secara vertikal. Serta pada mode TE-TM memiliki sensitivitas yang baik dalam mendistribusikan resistivitas secara lateral maupun vertikal. Pada mode TE-TM pemodelan yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan mode TM, namun sebaran nilai resistivitasnya merupakan perpaduan dengan mode TE. Berdasarkan interpretasi mode TE dan TM, dapat disimpulkan bahwa mode TE-TM ialah mode yang dapat menghasilkan model paling representatif. Hasil interpretasi pada mode TE-TM menunjukkan adanya zona cap rock pada bagian barat memanjang hingga baratdaya dengan persebaran resistivitas rendah (<50 ohm.m), batuan reservoir terdistribusikan seluruh daerah penelitian dengan persebaran resistivitas sedang (50-250 ohm.m), zona heat source lava tebet gayat terdistribusikan di bagian baratdaya dengan persebaran resistivitas tinggi (>250 ohm.m), serta adanya dua struktur Sesar (Sesar Kayu Manis dan Sesar Akarjangkang) sebagai pengontrol sistem panas bumi di daerah Way Selabung.
=================================================================================================================================
Research using the magnetotelluric (MT) method has been carried out in the Way Selabung geothermal prospect area to analyze the resistivity value distribution model resulting from 1D and 2D inversion of magnetotelluric data with TE, TM, and TE-TM modes. From the three models produced, the sensitivity of each mode is determined in distributing resistivity values to assist the interpretation of the geothermal system. The Way Sebung geothermal prospect area is located on a magmatic arc and is a segment of the Southern Sumatra Fault. The appearance of several manifestations of hot springs in the study area is suspected as a sign of a geothermal system in the area. To find out more geothermal prospects, geophysical data processing is carried out using the magnetotelluric method. In MT data processing, there is a separation of modes, namely TE (Transverse Electric) and TM (Transverse Magnetic) modes. Each mode generates 1D models and 2D models with different conductivity properties. The results of the analysis of the three modes explain that the TE mode has good sensitivity in distributing low resistivity (conductive) laterally. Meanwhile, the TM mode has good sensitivity in distributing high resistivity vertically. And in TE-TM mode it has good sensitivity in distributing resistivity laterally and vertically. In the TE-TM mode, the resulting modeling is not much different from the TM mode, but the distribution of resistivity values is a combination of the TE mode. Based on the interpretation of the TE and TM modes, it can be concluded that the TE-TM mode is the mode that can produce the most representative model. Interpretation results in the TE-TM mode show that there is a cap rock zone in the western part extending to the southwest with a low resistivity distribution ( 250 ohm.m), and the presence of two fault structures (Kayu Manis Fault and Akarjangkan Fault) as geothermal system controllers in the Way Selabung area.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Magnetotelurik, Tranverse Electric, Transverse Magnetic.
Subjects:	Q Science > QE Geology T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1318 Geothermal Power Plants
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Rizka Angelina
Date Deposited:	17 Oct 2023 06:29
Last Modified:	17 Oct 2023 06:29
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/102616

Actions (login required)

View Item