Studi Pengaruh Konsentrasi 1 dan 2 Wt.% Minyak Atsiri Terhadap Morfologi, Sifat Mekanis, Dan Antibakteri Nanofiber PVA-SA Sebagai Potensi Wound Dressing

Sabillah, Salma Aulia (2023) Studi Pengaruh Konsentrasi 1 dan 2 Wt.% Minyak Atsiri Terhadap Morfologi, Sifat Mekanis, Dan Antibakteri Nanofiber PVA-SA Sebagai Potensi Wound Dressing. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 02111940000033-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
02111940000033-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Wound dressing adalah perangkat yang digunakan untuk menutup, melindungi dan memberikan agen bioaktif pada luka. Untuk menghasilkan wound dressing dengan sifat mekanis dan antibakteri yang baik, maka strategi yang tepat untuk digunakan adalah dengan penggabungan polimer alami dan sintetik yaitu Sodium alginate (SA) dan Polyvinyl Alcohol (PVA). Kedua polimer tersebut memiliki sifat biokompatibel, kekuatan mekanis, serta kemampuan pertumbuhan jaringan sebagai dasar penggunaannya dalam aplikasi perawatan luka. Untuk memaksimalkan agen bioaktif sebagai antibakteri pada kedua polimer tersebut, pada penelitian ini ditambahkan Minyak Atsiri Daun Sirih (MADS) sebagai komposisi yang belum pernah digabungkan sebelumnya. Electrospinning digunakan sebagai metode pembuatan wound dressing karna mampu menghasilkan nanofiber dengan karakteristik morfologi dan mekanis, yang mendekati matriks ekstraseluler kulit tubuh manusia serta memiliki fleksibilitas dalam pemilihan polimer
Pada penelitian ini komposisi bahan yang digunakan adalah PVA 8 wt.%, SA 2 wt.%, dan MADS dengan variasi konsentrasi 1 dan 2 wt.%. Dilakukan uji viskositas pada larutan precursor sebelum di fabrikasi untuk mengetahui jendela viskositas larutan. Untuk mengetahui karakteristik morfologi berupa diameter, surface area dan porositas nanofiber dilakukan uji SEM, FTIR dan XRD. Sedangkan untuk mengetahui sifat mekanis dilakukan uji tarik sesuai ASTM D638-14, dan sifat antibakteri dilakukan uji antibakteri dengan metode difusi cakram. Diperoleh hasil penambahan MADS dengan konsentrasi 1 dan 2 wt.% pada PVA-SA meningkatkan diameter nanofiber dari 0.47 nm menjadi 0.68 nm dan 0.78 nm, diiringi dengan penurunan surface area dari 146.83〖nm 〗^2menjadi 138.23 〖nm 〗^2 dan 132.9 〖nm 〗^2, serta penurunan porositas dari 167.79% menjadi 46.2% dan 41.33%. Pengaruh MADS meningkatkan nilai sifat mekanis dengan nilai rata-rata yield strenght dari 0.59 Mpa menjadi 1.11 Mpa dan 1.71 Mpa, dan modulus young dari 0.044 Mpa menjadi 0.051 Mpa dan 0.11 Mpa. Namun modulus young pada kedua konsentrasi belum memiliki nilai yang mendekati modulus young kulit pada manusia. Penambahan MADS 1 dan 2 wt.% tidak menghambat pertumbuhan bakteri staphylococcus aureus dimungkinkan karena kadar konsentrasi masih dalam jumlah yang kecil, Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk melakukan variasi terhadap penambahan konsentrasi PVA/SA dan MADS.
========================================================================================================================
===========
Wound dressings are devices used to close, protect, and deliver bioactive agents to wounds. To produce wound dressings with good mechanical and antibacterial properties, the right strategy to use is to combine natural and synthetic polymers, namely Sodium alginate (SA) and Polyvinyl Alcohol (PVA). Both polymers have biocompatible properties, mechanical strength, and tissue growth ability as the basis for their use in wound care applications. To maximize the bioactive agents as antibacterial in both polymers, this study added Betel Leaf Essential Oil (MADS) as a composition that has never been combined before. Electrospinning is used as a method of making wound dressings because it can produce nanofibers with morphological and mechanical characteristics, which are close to the extracellular matrix of human skin and has flexibility in polymer selection. In this study, the composition of the materials used were PVA 8 wt.%, SA 2 wt.%, and MADS with concentration variations of 1 and 2 wt.%. The viscosity test was carried out on the precursor solution before fabrication to determine the viscosity window of the solution. To determine the morphological characteristics in the form of diameter, surface area and porosity of nanofiber, SEM, FTIR and XRD tests were conducted. Meanwhile, to determine the mechanical properties, tensile tests were carried out according to ASTM D638-14, and antibacterial properties were tested using the disc diffusion method. It was found that the addition of MADS with concentrations of 1 and 2 wt.% to PVA-SA increased the nanofiber diameter from 0.47 nm to 0.68 nm and 0. 78 nm, accompanied by a decrease in surface area from 146.83 nm to 138.23 nm and 132.9 nm, and a decrease in porosity from 167.79% to 46.2% and 41.33%. The effect of MADS increased the mechanical properties with average values of yield strength from 0.59 Mpa to 1.11 Mpa and 1.71 Mpa, and young modulus from 0.044 Mpa to 0.051 Mpa and 0.11 Mpa. However, the young's modulus at both concentrations does not have a value close to the young's modulus of human skin. The addition of MADS 1 and 2 wt.% does not inhibit the growth of staphylococcus aureus bacteria, it is possible because the concentration levels are still in small amounts. It is recommended in further research to vary the addition of PVA / SA and MADS concentrations.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: electrospinning, nanofiber, essential oil , wound dressing; electrospinning, nanofiber, minyak atsiri daun sirih, wound dressing
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.9.F5 Electrospinning. Nanofibers
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Mechanical Engineering > 21201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Salma Aulia Sabillah
Date Deposited: 11 Sep 2023 07:39
Last Modified: 11 Sep 2023 07:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102649

Actions (login required)

View Item View Item