Analisis Perubahan Fan Sistem Ventilasi pada Kamar Mesin Kapal Selam untuk Meningkatkan Kapasitas Udara Masuk dengan Metode Computational Fluid Dynamics

Sihotang, Agung Tuani Hartono (2023) Analisis Perubahan Fan Sistem Ventilasi pada Kamar Mesin Kapal Selam untuk Meningkatkan Kapasitas Udara Masuk dengan Metode Computational Fluid Dynamics. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04211940000037-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04211940000037-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas tentang masalah penggunaan generator diesel dengan turbocharger pada kapal selam sebagai sumber tenaga baterai. Saat beroperasi dalam mode snorkel, generator diesel membutuhkan udara dari luar untuk pembakaran, yang mengakibatkan backpressure pada silinder generator dan intake manifold turbocharger. Untuk memastikan kondisi kerja yang nyaman di ruang mesin, serta menyediakan udara pembakaran yang diperlukan untuk mesin diesel dan boiler, serta mencegah overheating pada peralatan yang peka terhadap panas, kapasitas sistem ventilasi harus memadai. Solusi yang efektif perlu diimplementasikan untuk memastikan ketersediaan daya yang optimal dalam kapal selam. Sehingga dilakukan analisis kondisi udara masuk di kamar mesin kapal selam dengan sistem ventilasi saat ini dan sistem ventilasi saat dilakukan perubahan kapasitas udara yang masuk. Analisis dilakukan dengan mengoptimalkan kebutuhan udara pada kamar mesin dengan metode Computational Fluid Dynamics (CFD), dimana variabel yang divariasikan adalah perubahan kapasitas dan suhu udara yang masuk ke dalam kamar mesin. Pengumpulan data diperoleh dari laporan pengujian TNI AL, pengambilan data melalui dokumen, dan survey lapangan. Simulasi dilakukan dengan memvariasikan kapasitas udara yang masuk dengan variasi 6450 m3/h, 10000 m3/h, 15000 m3/h, 20000 m3/h, dan 24465,76 m3/h dan variasi suhu udara yang masuk dengan variasi 30,4 °C, 29 °C, 28 °C, 27 °C, 26 °C, dan 25 °C. Berdasarkan hasil simulasi, pada variasi penambahan kapasitas menghasilkan suhu rata-rata kamar mesin secara berturut 38,6798 °C, 38,82526 °C, 38,33177 °C, 38,61208 °C, 39,33304 °C dan tekanan udara secara berturut 96875,1 Pa, 97123,884 Pa, 97277,34 Pa, 97403,25 Pa, dan 97529,63 Pa. Sedangkan pada variasi penurunan suhu udara menghasilkan suhu rata-rata kamar mesin secara berturut 39,33304 °C, 38,396673 °C, 37,87326 °C, 37,17242 °C, 36,62675 °C, 35,91235 °C dan tekanan udara secara berturut 97529,63 Pa, 97573,056 Pa, 97613,84 Pa, 97659,52 Pa, 97709,216 Pa, dan 97762,89 Pa.
=================================================================================================================================
This research discusses the issue of using a diesel generator with a turbocharger on submarines as a source of battery power. When operating in snorkel mode, the diesel generator requires external air for combustion, resulting in backpressure on the generator's cylinders and turbocharger intake manifold. To ensure comfortable working conditions in the engine room, provide the required combustion air for the diesel engine and boiler, and prevent overheating of heat-sensitive equipment, the ventilation system's capacity must be adequate. Effective solutions need to be implemented to ensure optimal power availability in submarines. Thus, an analysis of the incoming air conditions in the submarine's engine room is conducted with the current ventilation system and the ventilation system when changes in air capacity are made. The analysis aimed to optimize the air requirements in the engine room using Computational Fluid Dynamics (CFD) method, with variations in the incoming air capacity and temperature. Data collection was performed through the Indonesian Navy's testing reports, document analysis, and field surveys. Simulations were conducted by varying the incoming air capacity with the following ranges: 6450 m3/h, 10000 m3/h, 15000 m3/h, 20000 m3/h, and 24465.76 m3/h. The incoming air temperature was also varied with the following ranges: 30.4 °C, 29 °C, 28 °C, 27 °C, 26 °C, and 25 °C. Based on the simulation results, the variations in air capacity resulted in average temperatures in the engine room of 38.6798 °C, 38.82526 °C, 38.33177 °C, 38.61208 °C, and 39.33304 °C, respectively. The corresponding air pressures were 96875.1 Pa, 97123.884 Pa, 97277.34 Pa, 97403.25 Pa, and 97529.63 Pa. On the other hand, the variations in air temperature led to average temperatures in the engine room of 39.33304 °C, 38.396673 °C, 37.87326 °C, 37.17242 °C, 36.62675 °C, and 35.91235 °C, respectively. The corresponding air pressures were 97529.63 Pa, 97573.056 Pa, 97613.84 Pa, 97659.52 Pa, 97709.216 Pa, and 97762.89 Pa.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: temperature, pressure, turbocharger, convection, fan, snorkel, submarine, suhu, tekanan, konveksi, kapal selam.
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T57.62 Simulation
T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ265.E23 Thermodynamics.
V Naval Science > VC Naval Maintenance > VC 270-279 Equipment of vessels, supplier,allowances,etc
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Agung Tuani Hartono Sihotang
Date Deposited: 05 Oct 2023 08:08
Last Modified: 05 Oct 2023 08:08
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102737

Actions (login required)

View Item View Item