Janki Dausat, Muhammad Reduktan (2023) Pengaruh Sudut Intake Manifold pada Unjuk Kerja dan Emisi Gas Buang Mesin Empat Langkah Berbahan Bakar Etanol E100. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10211910010020-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Minyak bumi merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbarui. Ketersediaan minyak bumi semakin turun setiap tahunnya. Pada tahun 2018, cadangan minyak bumi Indonesia sebesar 7,51 miliar barel kemudian mengalami penurunan pada tahun 2019 menjadi 3,77 miliar barel. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penggunaan yang semakin meningkat setiap tahunnya. Sehingga diperlukan sumber energi yang dapat menggantikan fungsi minyak bumi, khususnya bahan bakar fosil.
Etanol merupakan salah satu sumber energi yang dapat menggantikan bahan bakar fosil. Etanol merupakan senyawa hidrokarbon yang memiliki kandungan alcohol didalamnya. Etanol bisa didapatkan dari hasil fermentasi tumbuhan seperti biji jagung, singkong, dan tetes tebu. Dalam kegunaannya sebagai bahan bakar, etanol memiliki nilai oktan yang tinggi (129) dan memiliki nilai kalor lebih rendah dari bensin. Sehingga diperlukan modifikasi pada mesin yang akan menggunakan etanol sebagai bahan bakarnya. Salah satunya yaitu pada intake manifold. Intake manifold yang diuji memiliki sudut sebesar 50o, 70o, 90o, 110o, dan 130o.
Hasil yang didapatkan setelah melakukan proses pengujian didapatkan bahwa sudut intake manifold yang memiliki tingkat turbulensi tinggi dapat menghasilkan unjuk kerja mesin yang baik. Hal tersebut dikarenakan di dalam intake manifold yang turbulensinya tinggi akan membuat campuran udara-bahan bakar semakin homogen, sehingga proses pembakaran di dalam ruang bakar terjadi lebih baik.
Sudut intake manifold dengan unjuk kerja mesin terbaik pada pengujian ini adalah sudut 130o. Dengan nilai rata-rata daya sebesar 4,32 HP, nilai rata- rata Torsi (T) sebesar 7,29 Nm, nilai rata-rata BSFC sebesar 0,0004745 kg/Wh, nilai rata-rata BMEP sebesar 739,50 KPa, dan nilai rata-rata efisiensi termal sebesar 27,71 %. Pada uji emisi gas buang nilai karbon monoksida (CO) terendah didapatkan pada sudut 110o sebesar 0,1% dan tertinggi pada sudut 130o dengan nilai CO sebesar 0,28%. Kemudian untuk gas buang karbon dioksida (CO2) nilai terendah didapatkan pada sudut 110o sebesar 1,2% dan nilai CO2 tertinggi pada sudut 130o sebesar 3,4%.
=======================================================================================================================================
Petroleum is a non-renewable energy source. The availability of petroleum is decreasing every year. In 2018, Indonesia's oil reserves amounted to 7.51 billion barrels, then decreased in 2019 to 3.77 billion barrels. This can happen because the use is increasing every year. So we need an energy source that can replace the function of petroleum, especially fossil fuels.
Ethanol is an energy source that can replace fossil fuels. Ethanol is a hydrocarbon compound that contains alcohol in it. Ethanol can be obtained from fermented plants such as corn kernels, cassava, and molasses. In its use as a fuel, ethanol has a high octane number (129) and has a lower calorific value than gasoline. So modifications are needed on the machine that will use ethanol as fuel. One of them is the intake manifold. The intake manifold tested has an angle of 50o, 70o, 90o, 110o, and 130o.
The results obtained after carrying out the testing process found that the intake manifold angle which has a high level of turbulence can produce good engine performance. This is because, in the intake manifold, the high turbulence will make the air-fuel mixture more homogeneous so that the combustion process in the combustion chamber occurs better.
The intake manifold angle with the best engine performance in this test is 130o. With an average power value of 4.32 HP, an average Torque (T) value of 7.29 (Nm), an average BSFC value of 0.0004745 Kg/Wh, an average BMEP value of 739.50 KPa, and the average value of thermal efficiency is 27.71%. In the exhaust emission test, the lowest carbon monoxide (CO) value was obtained at an angle of 110o by 0.1% and the highest at an angle of 130o with a CO value of 0.28%. Then for carbon dioxide (CO2) exhaust gases the lowest value is obtained at an angle of 110o of 1.2% and the highest CO2 value at an angle of 130o is 3.4%.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etanol E100, Intake manifold, dan Turbulensi |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ785 Internal combustion engines. Spark ignition T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ808 Renewable energy sources. Energy harvesting. |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Muhammad Reduktan Janki Dausat |
Date Deposited: | 25 Jan 2024 05:56 |
Last Modified: | 25 Jan 2024 05:56 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/102815 |
Actions (login required)
View Item |