Perancangan Video Animasi sebagai Media Edukasi Orientasi Seksualitas Bernuansa Islami kepada Remaja Usia 12-15 Tahun

Syarifah, Isda Firstan Nisa (2023) Perancangan Video Animasi sebagai Media Edukasi Orientasi Seksualitas Bernuansa Islami kepada Remaja Usia 12-15 Tahun. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08511940000033_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08511940000033_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Orientasi seksual non-heteroseksual merupakan perilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan moral agama. Saat ini penyimpangan orientasi seksual semakin marak di Indonesia dimana populasi gay di Indonesia berdasarkan estimasi Kemenkes RI 2012 diperkirakan sebanyak 800.000 jiwa pada tahun 2009 dan meningkat menjadi 1.095.970 jiwa pada tahun 2012. Padahal, dalam New Urban Agenda 2016, Indonesia termasuk dalam 17 negara yang tidak memasukkan hak-hak perilaku penyimpangan orientasi dan identitas seksual dalam agenda PBB tersebut. Hal ini menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara yang menolak keberadaan perilaku penyimpangan orientasi seksual. Namun, saat ini paham yang mendukung penyimpangan orientasi seksual justru semakin marak tersebar di Indonesia. Berbagai media digunakan oleh para pelaku dan pendukung penyimpangan ini untuk menyebarluaskan paham, memperoleh dukungan dan mencari pengikut baru. Konten yang mengandung unsur penyimpangan tersebar luas secara tidak terkendali dan secara tidak langsung mendoktrin masyarakat sehingga perilaku penyimpangan ini dianggap sebagai hal yang dapat dibenarkan. Remaja yang secara psikologis masih mengalami krisis jati diri, dan jiwanya labil menjadi sasaran strategis bagi pelaku penyimpangan orientasi seksual untuk menyebarluaskan komunitasnya. Disisi lain, pengetahuan masyarakat terkait orientasi seksual masih minim. Padahal, kontak, agama dan pendidikan memiliki peranan yang signifikan dalam membentuk pandangan terhadap homoseksualitas. Melihat pentingnya pengetahuan akan orientasi seksual tersebut maka perlu adanya edukasi terkait seks untuk memberi wawasan dan pemahaman agar masyarakat dapat terhindar dari penyimpangan orientasi seksual. Animasi dipilih karena sifatnya yang fleksibel dan tidak terbatas dalam hal visual, memiliki kemampuan menyampaikan ide- ide, membahas masalah sensitif dari berbagai sudut pandang dan mampu menyampaikan emosi yang kompleks dengan melibatkan penonton.
=================================================================================================================================
Non-heterosexual sexual orientation is considered deviant behavior that goes against moral and religious values. Currently, deviations in sexual orientation are becoming more prevalent in Indonesia, where the gay population in Indonesia, based on the estimation by the Ministry of Health in 2012, was approximately 800,000 individuals in 2009 and increased to 1,095,970 individuals in 2012. However, in the New Urban Agenda of 2016, Indonesia was among the 17 countries that did not include the rights of deviant sexual orientation and identity in the UN agenda. This reaffirms that Indonesia is a country that rejects the existence of deviant sexual orientation behavior. Nevertheless, the support for deviant sexual orientation is spreading rapidly in Indonesia. Various media are used by the perpetrators and supporters of these deviations to disseminate their ideas, gain support, and attract new followers. Content containing deviant elements is widely and uncontrollably distributed, indirectly indoctrinating society, making such behavior appear acceptable. Adolescents, who are still experiencing identity crises and have vulnerable minds, become strategic targets for perpetrators of deviant sexual orientation to expand their communities. On the other hand, public knowledge about sexual orientation is still limited. However, family, religion, and education play significant roles in shaping views on homosexuality. Recognizing the importance of knowledge about sexual orientation, it is necessary to provide sex education to provide insight and understanding so that society can avoid deviant sexual orientation. Animation is chosen because of its flexible and limitless visual nature, its ability to convey ideas, discuss sensitive issues from various perspectives, and evoke complex emotions by engaging the audience.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Animasi, Edukasi, Islami, Orientasi Seksual, Remaja, Animation, Education, Islamic, Sexual Orientation, Adolescents
Subjects: N Fine Arts > N Visual arts (General) For photography, see TR
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Visual Communication Design > 90241-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Isda Firstan Nisa Syarifah
Date Deposited: 12 Oct 2023 08:55
Last Modified: 12 Oct 2023 08:55
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/102916

Actions (login required)

View Item View Item