Panjalu, Jenar Mahesa Adjie (2023) Analisis Kebutuhan Armada Kapal Keruk Nasional : Studi Kasus Wilayah Operasional Pelabuhan Indonesia II. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
04411640000036-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam mengawasi semua aspek keselamatan di kapal dan pelabuhan, Pemeliharaan pelabuhanmerupakan salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian negara dimana pelabuhan akan berfungsi sebagai tempat produksi, akuisisi, eksploitasi dan distribusi sumber daya laut. Oleh karena itu, diperlukan pekerjaan pengerukan untuk menjaga kedalaman saluran dan dermaga adalah 5 tahun dan sisa periode penyusutan dihitung satu kali saat diperlukan pengerukan baru. Penyedia Jasa Pengerukan dan Remediasi atau PT. Rukindo, anak perusahaan PT. Pelindo Regional II memiliki armada sebanyak 20 kapal keruk dari berbagai tipe untuk melakukan operasi pengerukan di pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Pengerukan itu adalah merelokasi sedimen bawah air untuk pembangunan dan pemeliharaan saluran air, tanggul, dan prasarana transportasi laut,. Untuk mengatasi pendangkalan akibat sedimentasi yang terus menumpuk pada alur pelabuhan, dilakukan pekerjaan pengerukan perawatan (maintenance dredging) dengan tujuan menjaga agar terpenuhi persyaratan navigasi di alur pelayaran pelabuhan. Dalam studi penelitian ini membutuhkan kapal keruk mana yang pas untuk pelabuhan-pelabuhan di wilayah operasional Pelindo Regional II,dengan memperhitungkan kedalaman alur pelayaran dan lebar laur pelayaran . Diperoleh volume keruk pokok dan volume keruk perawatan yaitu 97.628 rb-m³tahun dan 4.867 rb-m³ dengan kapal keruk yang terpilih adalah jenis TSHD 5 sebesar 107.997 Rp-Jt/Tahun.
===============================================================================================================================
In overseeing all aspects of safety in ships and ports, port maintenance is one of the efforts to improve the country's economy where the port will serve as a place of production, acquisition, exploitation and distribution of marine resources. Therefore, the dredging work required to maintain the depth of channels and jetties is 5 years and the remaining depreciation period is calculated once when new dredging is required. Dredging and Remediation Service Provider or PT Rukindo, a subsidiary of PT Pelindo Regional II has a fleet of 20 dredgers of various types to conduct dredging operations in Indonesian ports. The dredging is to relocate underwater sediments for the construction and maintenance of waterways, embankments, and sea transportation infrastructure,. To overcome siltation due to sedimentation that continues to accumulate in the port channel, maintenance dredging work is carried out with the aim of maintaining navigation requirements in the port shipping channel. This research study requires which dredger is suitable for ports in the Pelindo Regional II operational area, taking into account the depth of the shipping channel and the width of the shipping channel. The main dredge volume and maintenance dredge volume are 97,628 rb-m³ per year and 4,867 rb-m³ with the selected dredger being the TSHD 5 type at 107,997 Rp-Jt/year.
Actions (login required)
View Item |