Analisis Lahan dengan Metode Skoring Berbasis GIS Sebagai Upaya Penanganan Banjir Pada Sub DAS Gunting

Gumelar, Boga Aris (2023) Analisis Lahan dengan Metode Skoring Berbasis GIS Sebagai Upaya Penanganan Banjir Pada Sub DAS Gunting. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10111910020017-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10111910020017-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Sub DAS Gunting, yang terletak di antara Kabupaten Kediri, Jombang, dan Mojokerto, merupakan bagian penting dari DAS Brantas. Sub DAS Gunting memiliki luas 363 km2 dan berperan signifikan bagi Kabupaten Jombang. Salah satu perannya adalah sebagai daerah resapan air yang penting untuk lingkungan. Namun, pertumbuhan penduduk yang tinggi telah mengubah tata guna lahan, mengurangi daerah resapan air, dan menyebabkan masalah seperti banjir dan erosi. Bencana banjir ini terutama melanda beberapa kecamatan di wilayah Sub DAS Gunting, dengan Kecamatan Mojoagung di Kabupaten Jombang menjadi wilayah yang paling terkena dampak banjir. Pada tahun 2019, Kecamatan Mojoagung mengalami banjir sebanyak 10 kali.
Untuk mengatasi hal ini, analisis spasial menggunakan metode skoring dilakukan untuk menilai tingkat kekritisan daerah resapan air. Sebelumnya dilakukan pengumpulan data berupa peta kemiringan lereng, peta jenis tanah, peta tutupan lahan, dan data hujan daerah. Analisis dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcGIS dan Microsoft Excel. Selanjutnya, solusi yang disarankan meliputi reboisasi, perubahan sistem pertanian, pembuatan embung, dan pembuatan sumur resapan dengan mempertimbangkan kondisi lahan Sub DAS Gunting. Hasil analisis hidrologi menunjukkan debit banjir mencapai 598,105 m3/dt dengan total volume limpasan sebesar 25920943,12 m3. Kondisi potensi infiltrasi alami adalah dominan sedang dengan luas 50,11% dari total luas Sub DAS Gunting, sementara kondisi kekritisan lahan dominan baik dengan luas 43,35%. Solusi untuk mengurangi debit banjir meliputi reboisasi, penerapan sistem sistem agroforestri, pembuatan embung, dan sumur resapan. Prioritas utama adalah perbaikan lahan, yang dapat mereduksi debit sebesar 44,747 m3/dt dan volume limpasan sebesar 1591687,5 m3. Sumur resapan menjadi prioritas kedua karena berdampak langsung pada daerah kritis dengan reduksi volume limpasan sebesar 40821,07 m3. Pembuatan embung menjadi prioritas terakhir karena memerlukan perencanaan yang matang dan biaya yang besar dengan reduksi volume limpasan sebesar 300939,3 m3. Pelaksanaan solusi akan dilakukan bersamaan dengan pemberian prioritas pada perbaikan lahan.
===============================================================================================================================
Sub DAS Gunting, located between Kediri, Jombang, and Mojokerto regencies, is an important part of the Brantas River Basin. It covers an area of 363 km2 and plays a significant role in Jombang regency. One of its roles is as a crucial water infiltration area for the environment. However, rapid population growth has led to changes in land use, reducing the water infiltration areas and causing issues such as floods and erosion. These flood disasters mainly affect several districts within the Sub DAS Gunting region, with Mojoagung district in Jombang regency being the most affected area, experiencing 10 floods in 2019. To address this issue, a spatial analysis using the scoring method was conducted to assess the critical level of water infiltration areas. Prior to the analysis, data collection involved slope maps, soil type maps, land cover maps, and regional rainfall data. The analysis was performed using ArcGIS and Microsoft Excel software. The suggested solutions include reforestation, changes in agricultural systems, the construction of reservoirs (embung), and the implementation of infiltration wells, considering the conditions of the Sub DAS Gunting land. The hydrological analysis results showed that the flood discharge in Sub DAS Gunting reached 598,105 m3/dt with a total runoff volume of 25920943,12 m3. The condition of natural infiltration potential was predominantly moderate, covering 50,11% of the total area of Sub DAS Gunting, while the land criticality condition was predominantly good, covering 43,35% of the area. Solutions to reduce flood discharge include reforestation, implementation of agroforestry systems, construction of embankments, and installation of infiltration wells. The top priority is land improvement, which can reduce the discharge by 44,747 m3/dt and the runoff volume by 1591687,5 m3. Infiltration wells are the second priority as they directly impact critical areas, resulting in a runoff volume reduction of 40,821.07 m3. Building embankments is the last priority due to the need for thorough planning and significant costs, but it can reduce the runoff volume by 300939,3 m3. The implementation of these solutions will be carried out simultaneously with a focus on land improvement.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Sub DAS Gunting, daerah resapan air, analisis spasial, metode skoring, reboisasi, sistem agroforestri, embung, sumur resapan
Subjects: H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC530 Flood control
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Boga Aris Gumelar
Date Deposited: 25 Aug 2023 02:54
Last Modified: 25 Aug 2023 02:54
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/103353

Actions (login required)

View Item View Item