Wicaksono, Rewin Ilham Bagus (2023) Desain Perkuatan Oprit Jembatan Sungai Wongo Dengan Geotextile Di Ruas Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1 STA 15+480. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
10111910010028_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (18MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia adalah negera kepulauan dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dan terus meningkat tiap tahunnya. Tercatat menurut data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Indonesia mencapai 270 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 151 juta jiwa atau 56,1 persen penduduk tinggal di Pulau Jawa. Hal ini membuat Pulau Jawa menjadi pusat perkembangan perekonomian di Indonesia. Tentunya hal tersebut selaras dengan perkembangan infrastruktur yang memadai, salah satunya adalah Jalan Tol, seperti contoh Jalan Tol Trans Jawa. Jalan tol ini adalah salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menghubungkan kota kota di Pulau Jawa seperti Jakarta, Semarang dan Surabaya. Yogyakarta adalah kota berikutnya yang akan dilewati Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo. Pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Seksi 1 Paket 1.1 tepatnya di STA 15+480 terdapat konstruksi jembatan yang disebut sebagai jembatan sungai wongo. Di sekitar lokasi tersebut terdapat ketinggian timbunan yang bervariasi salah satunya adalah 11 m. Selanjutnya bagaimana desain perkuatan oprit jembatan Sungai Wongo pada lokasi tersebut dengan geotextile. Analisis kestabilan timbunan pada proyek akhir ini menggunakan metode fellenius, perangkat lunak geo5 dan perangkat lunak plaxis 2D V20. Dari ketiga metode analisis tersebut akan dihasilkan nilai SF guna mengetahui kestabilan timbunan dan perlu atau tidaknya dilakukan perkuatan dengan geotextile. Geotextile yang digunakan dalam perkuatan timbunan adalah geotextile woven tipe UW 250 dengan kekuatan 52 kN/m. Guna memudahkan melakukan analisis, timbunan dibagi menjadi 8 zona. Hasil nilai faktor keamanan timbunan menggunakan nilai 1,5 dan didapatkan 5 zona yang memerlukan perkuatan sedangkan 3 zona lain tidak memerlukan perkuatan. Zona 5 dan 8 memiliki kebutuhan geotextile sebanyak 21 lapis, zona 7 memerlukan 7 lapis sedangkan zona 1 dan 2 memerlukan 3 lapis dengan total panjang kebutuhan geotextile yang bervariasi. Hasil angka kemanan timbunan setelah diberi perkuatan naik menjadi 1,5 sesuai dengan syarat minimal faktor keamanan timbunan.
===============================================================================================================================
Indonesia is an archipelagic country with the fourth largest population in the world and continues to increase every year. According to data from the Central Bureau of Statistics, Indonesia's population reaches 270 million people. Of these, more than 151 million people or 56.1 percent of the population live on the island of Java. This makes Java Island the center of economic development in Indonesia. Of course, this is in line with the development of adequate infrastructure, one of which is the Toll Road, as an example of the Trans Java Toll Road. This toll road is one of the National Strategic Projects (PSN) that connects cities on the island of Java such as Jakarta, Semarang and Surabaya. Yogyakarta is the next city that will be passed by the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Toll Road. On the Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo Toll Road Section 1 Package 1.1, precisely at STA 15+480, there is a bridge construction called the Wongo River Bridge. Around this location there are various pile heights, one of which is 11 m. Furthermore, what is the design of the Wongi River bridge oprit reinforcement at that location with geotextile Embankment stability analysis in this final project uses the fellenius method, geo5 software and 2D plaxis V20 software. From the three analytical methods, an SF value will be generated to determine the stability of the embankment and whether or not reinforcement with geotextile is necessary. The geotextile used in embankment reinforcement is woven geotextile type UW 250 with a strength of 52 kN/m. To facilitate analysis, the stockpile is divided into 8 zones. The results of the embankment safety factor value used a value of 1.5 and obtained 5 zones that required reinforcement while the other 3 zones did not require reinforcement. Zones 5 and 8 require 21 layers of geotextile, zone 7 requires 7 layers while zones 1 and 2 require 3 layers with a total length of geotextile that varies. The results of the embankment safety score after being reinforced increased to 1.5 according to the minimum requirements for the embankment safety factor.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Geotextile, Geo5, Plaxis 2D, Perkuatan, Timbunan Geotextile, Geo5, Plaxis 2D, Reinforcement, Embankment |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TG Bridge engineering > TG362 Box girder bridges--Design and construction. |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D3) |
Depositing User: | Rewin Ilham Bagus Wicaksono |
Date Deposited: | 30 Aug 2023 02:04 |
Last Modified: | 30 Aug 2023 02:04 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/103411 |
Actions (login required)
View Item |