Studi Kekuatan Sambungan Material pada Kapal Trimaran Glass Bottom

Situmorang, Gabriel (2023) Studi Kekuatan Sambungan Material pada Kapal Trimaran Glass Bottom. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 04111940000018-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
04111940000018-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Kapal wisata glass bottom adalah kapal yang didesain dengan bagian bawah lambung terdapat kaca, sehingga para wisatawan tidak perlu turun ke laut untuk menikmati keindahan pemandangan bawah laut. Lambung kapal ini memiliki jendela di bawah permukaan air, yaitu sebagai fasilitas untuk melihat pemandangan bawah air. Adanya jendela kaca bawah air dinilai kurang aman digunakan karena belum adanya peraturan spesifik mengenai penggunaan jendela bawah air. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti bahwa penggunaan jendela bawah air pada kapal merupakan hal yang aman. Material yang digunakan untuk kaca jendela bawah air adalah akrilik. Analisis kekuatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah tegangan dan deformasi pada jendela bawah air. Terdapat 6 model panel jendela dengan variasi ketebalan akrilik (30 mm, 40 mm, dan 50 mm) dan variasi ada tidaknya rubber pada sambungan frame dengan akrilik. Hasil analisis yang dilakukan didapatkan bahwa tegangan von mises terbesar yang terjadi pada sambungan material dan pada struktur global jendela bawah air masih memenuhi dari batas izin tegangan berdasarkan persyaratan BKI. Tegangan maksimum pada setiap model akibat adanya variasi ada tidaknya rubber pada sambungan frame dengan akrilik tidak jauh berbeda, tetapi letak dari tegangan maksimum pada frame berbeda. Pada jendela dengan variasi sambungan tanpa rubber nilai tegangan pada sambungan material lebih besar hal tersebut dikarenkan dua permukaan benda yang kaku bersentuhan secara langsung. Pada material akrilik tegangan von mises terbesar, yaitu 1.443 MPa, sehingga tegangan pada akrilik masih aman karena masih berada di bawah nilai tegangan izin berdasarkan persyaratan BKI, yaitu sebesar 17 MPa. Dengan adanya rubber pada sambungan material akrilik dengan frame mencegah terjadinya kepecahan akibat beban pressure pada permukaan luar (edge) akrilik. Deformasi terbesar yang terjadi pada akrilik terdapat pada model dengan adanya rubber pada sambungan frame dengan akrilik. Hal tersebut dikarenakan rubber yang memiliki sifat elastis sehingga ketika adanya rubber dapat menambah nilai deformasi pada akrilik pada saat diberi tekanan.
===================================================================================================================================
A glass bottom tourist vessel is a vessel designed with glass at the bottom of the hull, so tourists don't have to go down to the sea to enjoy the beautiful underwater scenery. The hull of this vessel has a window below the surface of the water, namely as a facility to see the underwater scenery. The existence of underwater glass windows is considered unsafe to use because there are no specific regulations regarding the use of underwater windows. Therefore this study aims to provide evidence that the use of underwater windows on ships is a safe thing. The material used for underwater window glass is acrylic. The strength analysis carried out in this study is the stress and deformation of the underwater window. There are 6 window panel models with variations in acrylic thickness (30 mm, 40 mm, and 50 mm) and variations in the presence or absence of rubber on the frame joints with acrylic. The results of the analysis carried out show that the largest von Mises stress that occurs in the material joints and in the global underwater window structure still meets the allowable stress limit based on BKI requirements. The maximum stress in each model due to variations in the presence or absence of rubber in the frame and acrylic joints is not much different, but the location of the maximum stress in the frame is different. In windows with variations in joints without rubber, the stress value at the material connection is greater, this is because the two surfaces of a rigid object are in direct contact. In acrylic material the greatest von Mises stress is 1,443 MPa, so the stress in acrylic is still safe because it is still below the allowable stress value based on BKI requirements, which is 17 MPa. With the presence of rubber at the joints of the acrylic material with the frame it prevents cracking due to pressure loads on the outer surface (edge) of acrylic. The biggest deformation that occurs in acrylic is in the model with the presence of rubber in the frame connection with acrylic. This is because rubber has elastic properties so that when there is rubber it can add deformation value to acrylic when it is stressed.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kapal Glass Bottom, Jendela Bawah Air, Akrilik; Glass Bottom Vessel, Underwater Window, Acrylic
Subjects: V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM156 Naval architecture
V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering > VM163 Hulls (Naval architecture)
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Gabriel Situmorang
Date Deposited: 10 Oct 2023 04:25
Last Modified: 10 Oct 2023 04:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/103857

Actions (login required)

View Item View Item