Analisis Geometri Patahan Pulau Penang Berdasarkan Data Gaya Berat

Pambayun, Thoharinnisa (2023) Analisis Geometri Patahan Pulau Penang Berdasarkan Data Gaya Berat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03411940000001-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03411940000001-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 September 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Dalam ilmu geofisika, metode yang digunakan dalam pemetaan patahan adalah metode gaya berat yang mampu memberikan gambaran distribusi densitas di bawah permukaan dan jika diaplikasikan pada wilayah sesar maka struktur geometri sesar dapat dipetakan berdasarkan kontras gradien densitasnya. Daerah penelitian merupakan Pulau Penang, Malaysia dimana secara geologi terdiri dari sebagian besar granit. Formasi granit Pulau Penang terbentuk pada Trias sekitar 209 hingga 22 juta tahun yang lalu (Kwan dan Yap, 1986), yang kemudian mengalami pengangkatan pada periode Oligosen-Miosen yang mengekspos granit yang sebelumnya terkubur (Raj, 2009, Avar, 2019). Formasi kedua merupakan batuan sedimen yang diperkirakan terbentuk pada Pleistosen dan Holosen (Kamaluddin, 1990). Pulau Penang memiliki 14 sesar yang tersebar di seluruh pulau dengan 5 sesar utama di tengah (Ong, 1993). Berdasarkan hasil pengolahan metode gaya berat, diketahui bahwa anomali regional hasil pengolahan memiliki rentang -20.8 hingga 17.5 mGal, sementara anomali residual memiliki rentang -12.7 hingga 4.5 mGal. Pada pemodelan, terdapat 2 batuan utama, yaitu granit dengan rentang 2-28.1 gr/cm3 dan sedimen dengan nilai densitas 1.85-2 gr/cm3. Terdapat anomali rendah yang berada pada bagian tengah pulau, bertepatan dengan pertemuan 2 sesar; Patahan 4-9 dan Patahan 10-11. Kedalaman regional dan residual rata-rata berdasarkan analisis spektrum adalah 2275.85 m dan 347.15 m. Berdasarkan analisis geometri sesar dengan menggunakan metode SVD pada dari 4 lintasan Pulau Penang untuk menentukan jenis sesar, didapatkan hasil 6 sesar turun dan 7 sesar naik. Patahan yang diperkirakan sesar turun adalah Patahan nomor 3, 4, 8, 9, 12, dan 13. Patahan yang diperkirakan sesar naikadalah Patahan nomor 1, 2, 5, 7, 10, 11, dan 14. Arah dominan sesar merupakan N-S. Geometri sesar pada Pluton Utara memiliki kedalaman rata-rata 250 m dengan dip angle rata-rata 68 derajat, sedangkan sesar pada Pluton Selatan memiliki kedalaman lebih dari 400 m dengan dip angle rata-rata 65 derajat.
==================================================================================================================================
In geophysics, the method used in fault mapping is the gravity method which is able to provide an overview of the subsurface density distribution and when applied to fault areas, the fault geometry structure can be mapped based on the density gradient contrast. The research area is Penang Island, Malaysia which is geologically composed mostly of granite. The Penang Island granite formation was formed in the Triassic around 209 to 22 million years ago (Kwan and Yap (1986)), which then underwent uplift in the Oligocene-Miocene period exposing previously buried granite (Raj, 2009, Avar, 2019). The second formation is a quaternary sediment which is thought to have formed in the Pleistocene and Holocene (Kamaluddin, 1990). Penang Island has 14 faults scattered throughout the island with 5 main faults in the middle (Ong, 1993). Based on the processing results of the gravity method, it is known that the processed regional anomalies have a range of -20.8 to 17.5 mGal, while residual anomalies have a range of -12.7 to 4.5 mGal. In the modeling, there are 2 main rocks, namely granite with a range of 2-28.1 gr/cm3 and sediment with a density value of 1.85-2 gr/cm3. There is a low anomaly in the middle of the island, which coincides with the confluence of 2 faults; Fault 4-9 and Fault 10-11. The mean regional and residual depths based on spectrum analysis are 2275.85 m and 347.15 m respectively. Based on fault geometry analysis using the SVD method on 4 Penang Island passages to determine the type of fault, 6 down faults and 7 up faults were obtained. Faults that are predicted to be faults down are faults 3, 4, 8, 9, 12, and 13. Faults that are predicted to be faulted are faults 1, 2, 5, 7, 10, 11, and 14. The dominant direction of the fault is N-S. The fault geometry on North Pluton has an average depth of 250 m with an average dip angle of 68 degree, while the fault on South Pluton has depth over 400 m with an average dip angle of 65 degree.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Patahan, Metode Gaya Berat, Pulau Penang; Fault, Gravity Method, Penang Island
Subjects: Q Science > QE Geology > QE601 Geology, Structural
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy > TN269 Prospecting--Geophysical methods
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Thoharinnisa Pambayun
Date Deposited: 21 Sep 2023 05:28
Last Modified: 21 Sep 2023 05:28
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/103875

Actions (login required)

View Item View Item