Analisis Zona Bahaya Gempabumi Dengan Menggunakan Metode Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) di Kabupaten Cianjur.

Latupono, Asyifa Fitriani (2023) Analisis Zona Bahaya Gempabumi Dengan Menggunakan Metode Deterministic Seismic Hazard Analysis (DSHA) di Kabupaten Cianjur. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 03411940000004-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
03411940000004-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2025.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Gempa di Kabupaten Cianjur merupakan kejadian gempa bumi merusak (destructive earthquake) di Indonesia. Berdasarkan data BMKG gempa bumi tercatat di Cianjur sejak tahun 1844. Pada tahun 1910, 1912, 1958, 1982 dan 2000, gempa bumi menyebabkan kerusakan dan korban jiwa di daerah tersebut. Dan yang terbaru pada November 2022 juga terjadi gempa bumi yang menyebabkan puluhan bangunan rusak dan korban jiwa. Penyebab gempabumi yang terjadi pada November 2022 adalah sesar cugenang. Sesar Cugenang adalah zona patahan atau sesar aktif yang melintas di wilayah Cugenang, sebuah kecamatan di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.Tercatat ada 22.198 rumah yang rusak, dengan 12 ribu diantaranya rusak berat serta 476 korban jiwa akibat gempa ini. Berdasarkan fakta tersebut menunjukkan bahwa potensi terjadinya gempabumi di Kabupaten Cianjur pada masa akan datang masih tinggi. Salah satu usaha yang efektif dalam mengantisipasi bahaya gempa bumi adalah dengan melakukan zonasi daerah mana saja yang memiliki bahaya gempa yang tinggi. Dalam melakukan zonasi daerah mana saja yang memiliki bahaya gempa yang tinggi dapat menggunakan metode DSHA, Metode ini merupakan salah satu metode analisis bahaya gempabumi yang digunakan untuk melihat seberapa besar bahaya yang terjadi akibat gempabumi dari nilai Peak Ground Acceleration (PGA). Nilai PGA merupakan nilai percepatan tanah yang diukur selama gempa.PGA ini bisa dihitung dari besarnya magnitudo dan jarak hiposenter gempa, kemudian dengan rumus atenuasi atau persamaan GMPE yang kini sudah berkembang. Dalam melakukan penerapan metode ini dapat menggunakan software OpenQuake Engine. Software ini merupakan software yang dikembangkan oleh Global Earthquake Model Foundation (GEM) untuk pemodelan bahaya dan risiko gempa bumi. Dari hasil pengolahan dengan metode DSHA diperoleh nilai PGA berkisar 0,011 hingga 0,48. Persebaran nilai PGA yang digunakan sebagai penentuan wilayah yang memiliki kerentanan tinggi terhadap dampak gempa patahan. Persamaan GMPE Boore-Atkinson merupakan persamaan yang paling representatif daerah yang terdampak gempabumi. Wilayah dengan potensi kerusakan bangunan tinggi berada pada wilayah Kecamatan; Cugenang, Cianjur, Cilaku, Gekbrong, WarungKondang, dan Pacet.
===============================================================================================================================
The earthquake in Cianjur Regency was the most destructive earthquake in Indonesia. Based on BMKG data, earthquakes have been recorded in Cianjur since 1844. In 1910, 1912, 1958, 1982, and 2000, earthquakes caused damage and loss of life in the area. And most recently, in November 2022, there was an earthquake that caused dozens of buildings to be damaged and caused casualties. The reason for the earthquake that happened in November 2022 was the Cugenang fault. The Cugenang Fault is a fault zone or active fault that crosses the Cugenang area, a sub-district in Cianjur Regency, West Java Province. It was recorded that 22,198 houses were damaged, with 12,000 of them heavily damaged and 476 fatalities due to this earthquake. Based on these facts, the potential for an earthquake to occur in Cianjur Regency in the future is still high. One of the most effective ways to anticipate a dangerous earthquake is by zoning any area that has a high earthquake hazard. In zoning any area that has a high earthquake hazard, you can use the DSHA method. This method is one of the hazard analysis methods. earthquake, which is used to see how much harm occurs as a result of an earthquake of value. Peak Ground Acceleration (PGA). The PGA value is the ground acceleration value measured during the earthquake. This PGA can be calculated from the size of the magnitude and the distance from the hypocenter of the earthquake, then using the attenuation formula or the GMPE equation, which has now been developed. In carrying out the implementation of this method, one can use the software OpenQuake Engine. This software was developed by the Global Earthquake Model Foundation (GEM) for earthquake hazard and risk modeling. From the results of processing with the DSHA method, the PGA value ranges from 0.011 to 0.48. The distribution of PGA values is used to determine areas that have a high vulnerability to the impact of a fault earthquake. The GMPE Boore-Atkinson equation is the most representative equation for the affected area. Areas with potential damage to high-rise buildings are located in the districts of Cugenang, Cianjur, Cilaku, Gekbrong, Warung Kondang, and Pacet.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Cugenang Fault, DSHA, PGA, Sesar Cugenang
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare > HV551.5.I4 Hazard mitigation
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geophysics Engineering > 33201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Asyifa Fitriani Latupono
Date Deposited: 07 Sep 2023 04:26
Last Modified: 07 Sep 2023 04:26
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/104155

Actions (login required)

View Item View Item