Wibisono, Muhammad Alif (2022) Pemilihan Material pada Shell Heat Exchanger PT. Pertamina Geothermal Energy. Project Report. [s.n,], [s.l.]. (Unpublished)
Text
10211910000055_Project_Report.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Heat exchanger adalah sebuah perangkat transfer panas yang berfungsi untuk mentransfer enegi panas internal antara dua atau lebih fluida yang tersedia pada temperatur yang berbeda dengan menjaga agar kedua fluida tidak bercampur (Thulukkanam, 2013). Pertukaran panas yang terjadi pada heat exchanger melalui tiga proses yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi (Thirumarimurugan, 2008). Alat penukar panas ini memiliki komponen utama yaitu shell, tube, baffle, head, tubesheet, dan nozzle. Komponen lain yang terdapat didalam alat ini yaitu sealing strips, tie-rods dan spacer, lugs, dan supports (Singh, 2013).
Klasifikasikan sistem geotermal terbagi menjadi 7 kelas menurut Subir K Sanyal (2005). Klasifikasi tersebut didasarkan pada temperatur reservoir, Karakteristik steam dari sumur-sumur di area Kamojang termasuk kelas 7. Kelas 7 merupakan kelas spesial yang butuh dioptimalkan, keunikannya terletak pada konsistensi nilai temperatur dan tekanan. Kelas 7 hanya ada dibeberapa tempat di dunia, Salah satunya di Kamojang (Indonesia). Kelas 7 menyediakan energi terbesar dibandingkan kelas lainnya yakni berkapasitas lebih dari 30 MW. Permasalahan utama kelas 7 adalah kadar NCG yang tinggi, korosi, dan pengendapan partikulat (scaling) di blade turbin. Oleh karena itu, perlu diadakan pengkajian korosi dan scaling di PLTP Unit IV Kamojang. Scaling dan korosi telah menjadi permasalahan utama dalam beberapa sistem geothermal di dunia. Mineral yang larut dalam air (fluida geothermal) dapat menyebabkan korosi atau terendapkan dalam bentuk scale di permukaan peralatan. Salah satu peralatan yang sangat penting adalah steam gathering pipeline dan scrubber. Steam gathering pipeline berfungsi untuk menyalurkan steam dari beberapa sumur ke power plant, sedangkan scrubber adalah alat untuk mengurangi total dissolved solid dan gas-gas yang tidak larut dalam air pada steam. Korosi dan scaling dapat memperpendek umur pipa yang berakibat semakin besarnya peluang terjadinya kebocoran pada pipa. Engineer yang mendesain casing, sistem perpipaan, dan power plant 2 geotermal harus memiliki pengetahuan tentang komposisi kimia fluida geothermal. Pengetahuan tersebut bermanfaat dalam menganalisa permasalahan yang mungkin akan terjadi dalam proses pengembangan sistem geotermal. Komposisi kimia dari fluida geotermal yang diambil (disample) dari sumur menyediakan informasi yang berkaitan dengan potensi scaling dan korosi. (Janik, 1985). Dengan melakukan analisa untuk mengetahui potensi scaling dan korosi,
maka akan sangat menentukan pengoperasian pipeline yang aman, Tindakan preventif yang dapat dilakukan di awal, dan menjaga produktivitas system geotermal.
===========================================================================================================================
Heat exchanger is a heat transfer device that functions to transfer internal thermal energy between two or more fluids available to it different temperatures by keeping the two fluids from mixing (Thulukanam, 2013). Heat exchange that occurs in the heat exchanger through three processes namely conduction, convection, and radiation (Thirumarimurugan, 2008). Tool This heat exchanger has main components namely shell, tube, baffle, head, tubesheets and nozzles. Another component contained in this tool is sealing strips, tie-rods and spacers, lugs, and supports (Singh, 2013). Classification of geothermal systems is divided into 7 classes according to Subir K Sanyal (2005). The classification is based on the reservoir temperature, Steam characteristics from the wells in the Kamojang area are classified as class 7. Class 7
is a special class that needs to be optimized, its uniqueness lies in consistency of temperature and pressure values. Class 7 only exists in a few places in world, one of which is in Kamojang (Indonesia). Class 7 provides energy the largest compared to other classes with a capacity of more than 30 MW. The main problems of class 7 are high levels of NCG, corrosion, and particulate deposition (scaling) on turbine blades. Therefore, it needs to be held study of corrosion and scaling at PLTP Unit IV Kamojang. Scaling and corrosion have been major problems in several geothermal systems in the world. Water-soluble minerals (geothermal fluids) can cause corrosion or deposited in the form of scale on the surface equipment. One of the most important tools is steam gathering pipelines and scrubbers. Steam gathering pipeline serves to distribute steam from several wells to the power plant, while the scrubber is a tool for reduce total dissolved solids and gases that are not soluble in water steam. Corrosion and scaling can shorten the life of the pipe, which results the greater the chance of a leak in the pipe. Engineers who design casing, piping systems, and power plants 2 geothermal must have knowledge of the chemical composition of the fluid geothermal. This knowledge is useful in analyzing problems that may occur in the process of developing a geothermal system. The chemical composition of the geothermal fluid sampled from the well provides information relating to scaling and corrosion potential. (Janik, 1985). By conducting an analysis to determine the potential for scaling and corrosion, it will greatly determine the safe operation of the pipeline, action preventive action that can be done at the start, and maintain system productivity geothermal.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Material, Dimensi, Heat Exchanger Materials, Dimensions, Heat Exchangers |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA418.75 Corrosion-resistant materials T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery > TJ263 Heat exchangers |
Divisions: | Faculty of Vocational > Mechanical Industrial Engineering (D4) |
Depositing User: | Muhammad Alif Wibisono |
Date Deposited: | 09 Aug 2023 07:36 |
Last Modified: | 09 Aug 2023 07:36 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/104490 |
Actions (login required)
View Item |