Baihaqi, Mukhammad Risfan (2023) Kerangka Konseptual Pelabuhan Perikanan Hijau Berkelanjutan Menuju Pembangunan Maritim Berkelanjutan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5019211177-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2025. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Pelabuhan perikanan merupakan sarana pokok dalam kegiatan masyarakat yang berperan sangat penting dalam kegiatan usaha perikanan di masyarakat dan berperan penting dalalm upaya pengelolaan sumberdaya perikanana di masyarakat, menurut undang-undang no 45 tahun 2009 pelabuhan perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan, Pengembangan Pelabuhan perikanan hijau berkelanjutan (PPHB) harus melalui banyak aspek pertimbangan salah satunya sesuai arahan yang di keluarkan dalam keputusan mentri kementrian kelautan dan perikanan tahun 2021 dimana pengembangan Pelabuhan perikanan harus memenuhi beberapa aspek mulai dari pra- produksi, produksi, proses, hingga pemasarannya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pembuatan konsep dasar dalam upaya pengembangan pelabuhan perikanan hijau yang ada di Indonesia menggunakan studi literatur dan penyebaran kuesinoer pada elemen terkait yang ada di pelabuhan perikanan di Indonesia. Dari hasil pengolahan data kuesioner didapatkan hasil konsep pada pelabuhan perikanan hijau berkelanjutan mempunyai lima aspek aspek fasilitas, aspek regulasi, aspek pemberdayaan masyarakat, aspek lingkungan dan aspek manajemen dan pemantauan. Sedangkan melalui analisa metode AHP (Analytical hierarcy process) aspek yang menjadi prioritas adalah aspek monitoring menjadi yang paling besar nilainya sebesar 0,438 sehingga dalam pembentukan pelabuhan perikanan aspek yang mengaju pada kriteria umum pada monitoring sangat penting untuk di prioritaskan disusul dengan Aspek Fasilitas sebesar 0.259, aspek regulasi dan kebijakan 0.156, aspek pemberdayaan masyarakat sebesar 0.093, sedangkan untuk yang paling rendah aspek energi hanya sebesar 0.053. Pengembangan konsep pelabuhan perikanan hijau berkelanjutan merupakan upaya dalam mendukung program yang sedang dikembangkan menuju Indonesia emas 2045
=====================================================================================================================================
Fishing port is a basic facility in community activities that plays a very important role in fishing business activities in the community and plays an important role in efforts to manage fishery resources in the community, according to Law No. 45 of 2009 a fishing port is a place consisting of land and surrounding waters with certain boundaries as a place for government activities and fishery business system activities used as a place for fishing boats to dock, anchor, and/or load and unload fish equipped with shipping safety facilities and fishery support activities, the development of fishing ports must go through many aspects of consideration, one of which is according to the directives issued in the 2021 ministerial decree of the ministry of maritime affairs and fisheries where the development of Sustainable green fishing port (SGFP) must fulfill several aspects starting from pre-production, production, processing, to marketing. This study aims to make basic concepts in efforts to develop green fishing ports in Indonesia using literature studies and distributing questionnaires on related elements in fishing ports in Indonesia. From the results of processing the questionnaire data, it was obtained that the concept of a sustainable green fishing port has five aspects: facilities, regulation, community empowerment, environmental and management and monitoring. Whereas through the analysis of the AHP (Analytical Hierarchy Process) method, the priority aspect is the monitoring aspect which has the greatest value of 0.438 so that in the establishment of a fishing port the aspect that submits to the general criteria for monitoring is very important to be prioritized followed by the Facility Aspect of 0.259, the aspect regulation and policy 0.156, community empowerment aspect 0.093, while for the lowest the energy aspect is only 0.053. The development of the concept of a sustainable green fishing port is an effort to support theprogram being developed towards golden Indonesia 2045
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fishing Port, Sustainable, questionnaire, Indonesia, Analytical hierarcy process Fishing Port, Sustainable, questionnaire, Indonesia, Analytical hierarcy process |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling > SH337.5 Fishing ports--Design and construction V Naval Science > V Naval Science (General) > V220 Naval ports, bases, reservations, docks, etc. |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Engineering > 36202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mukhammad Risfan Baihaqi |
Date Deposited: | 11 Aug 2023 08:12 |
Last Modified: | 11 Aug 2023 08:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/104517 |
Actions (login required)
View Item |