Efisiensi Pada Produksi Base Powder Pabrik Susu Bubuk Kapasitas 29.172 Ton/Tahun Guna Mengurangi Material Loss

Febrianto, M. Kurniawan Dwi and Mulyani, Fitriah Dwi (2022) Efisiensi Pada Produksi Base Powder Pabrik Susu Bubuk Kapasitas 29.172 Ton/Tahun Guna Mengurangi Material Loss. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 10411810000014_10411810000020-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
10411810000014_10411810000020-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 October 2024.

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Berdasarkan Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, produksi susu di Indonesia masih sangat rendah dengan didapatkan rata-rata pertumbuhan produksi dalam negri dari susu sebesar 0,028705 dibandingkan dengan konsumsi atau permintaan susu dengan rata-rata pertumbuhan konsumsi dari susu sebesar 0,16831. Oleh karena itu pendirian pabrik susu memiliki peluang yang baik dengan terus meningkatknya konsumsi pasar terhadap susu khususnya susu bayi dengan kapasitas 39,777.73
Sedangkan berdasarkan formula susu, kebutuhan base powder yang digunakan untuk produksi susu bubuk adalah 73,34% dari kapasitas, sehingga kapasitas dalam proses produksi base powder adalah 29,172.98 ton/tahun. Dalam pembuatan base powder untuk susu bubuk memiliki 2 tahap yaitu wet processatau saat susu masih dalam bentuk cairan dan dry process atau mengubah cairan susu menjadibubuk padatan. Wet process terdiri dari proses mixing atau pencampuran bahan baku utama yaitu susu segar dengan powder-powder bahan baku pendukung yang kemudian melewati tahapan pasteurisasi menggunakan direct steam injection dan sterilisasi liquid menggunakan duplex filter untuk menjaga susu dari bakteri-bakteri kemudian dilanjutkan dengan tahap dry process yaitu pemekatan liquid susu atau mengurangi kandungan air pada susu dengan menggunakan beberapa kali pemanasan. Terdapat dua alat pengering utama yaitu falling film evaporator yang memekatkan susu hingga kandungan total solidnya 55%, kemudian alat selanjutnya adalah spray dryer yang mengeringkan susu dari total solid 60% menjadi 97%, setelah liquid sudah menjadi powder masih diperlukan pengeringan selanjutnya yang disertai dengan pendinginan melalui shaking bed. Dalam proses produksi base powder untuk susu bubuk bayi, tidak dapat dipungkiri masih banyak terjadinya material loss atau hilangnya material bahan atau liquid produk yang terbuang sia-sia salah satunya dikarenakan pengosongan filter sebelum dilakukan cleaning dengan membuang total 168 liter/hari atau setara dengan 81,15 kg powder/hari yang mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 1,919,623,236,-per tahun. Oleh karena itu perlu dilakukan efisiensi duplex filter dengan menggunakan automatic self-cleaning filter yang mengurangi material loss sepenuhnya pada filter dikarenakan plunger akan menggores padatan ke dalam ruang lumpur di bagian bawah filter sehingga tidak memerlukan cleaning dan drainase secara manual. Berdasarkan perhitungan secara ekonomi, pabrik susu ini layak didirikan dengan BEP 31% dan pay out time ± 3 tahun dengan suku bunga 13% dan total production cost (TPC) Rp 62.275,-/kg product.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: RSKI 641.37 Feb e-1 2022
Uncontrolled Keywords: Filter, pembersihan, pengeringan, susu bubuk
Subjects: T Technology > TS Manufactures > TS155 Production control. Production planning. Production management
T Technology > TS Manufactures > TS176 Manufacturing engineering. Process engineering (Including manufacturing planning, production planning)
Divisions: Faculty of Vocational > 24305-Industrial Chemical Engineering
Depositing User: - Davi Wah
Date Deposited: 31 Oct 2023 07:27
Last Modified: 31 Oct 2023 07:27
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105016

Actions (login required)

View Item View Item