Amira, Nadhifa Qintharani (2022) Supplier Segementation Using Hybrid Matrix Purchasing Portofolio Matrix-supplier Potential Matrix (PPM-SPM) Model : a Case Study in Railroad Industry. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
02411840000026-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 October 2024. Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Supplier segmentation is one of the important supply chain-related activity for most firms collaborating with multiple suppliers. Purchasing portfolio matrix (PPM) is a segmentation method that considers two dimensions namely profit impact and supply risk. However, despite its popularity PPM has been the subject of serious criticism because PPM ignores the characteristics of the suppliers and the relationship between the buyer and supplier and somehow makes the formulated strategies inefficient. Therefore, resulting new approach to supplier segmentation, called Supplier Potential Matrix (SPM), aims to fulfil the need for a unifying framework that includes all the important variables under two overarching dimensions namely supplier capabilities and supplier willingness. The main purpose of this study is to segment suppliers using integration of two methods Purchasing Portfolio Matrix (PPM) method and Supplier Potential Matrix (SPM) method as well as defining appropriate
strategy for each PPM-SPM segment. Data is collected from railroad company called PT INKA MULTI SOLUSI TRADING (PT. IMST) working with 110 suppliers consist of 31 main component suppliers and 79 supporting component suppliers. Analytical Hierarchy Process (AHP) is used to determine the weights of the criteria we need for the two segmentation approaches. The determination of the score is conducted based on the 22 criteria for main component suppliers and 20 criteria for supporting component suppliers. The suppliers are segmented based on the two approaches. A combined PPM-SPM segmentation
is then proposed and discussed. The proposed PPM-SPM hybrid model shows that of the 110 selected suppliers who collaborate with PT IMST, most suppliers are segmented as suppliers of strategic items and non-critical items where there are still many suppliers with low capability and willingness. The combined PPM-SPM segmentation resulted in a total of 16 segments with a different handling strategy design for each PPM-SPM segment.
=====================================================================================================================================
Segmentasi pemasok merupakan salah satu aktivitas dalam rantai pasok yang penting bagi sebagian besar perusahaan yang bekerja dengan banyak pemasok. Purchasing Portfolio Matrix (PPM) adalah metode segmentasi yang mempertimbangkan dua dimensi yaitu profit impact dan supply risk yang diklasifikasikan berdasarkan material yang dibeli oleh perusahaan. Namun, terlepas dari popularitasnya, terdapat banyak kritik yang mengacu pada metode PPM dikarenakan metode ini mengabaikan karakteristik serta hubungan antara pemasok dan pembeli. Hal ini dapat membuat strategi yang diimplementasikan menjadi tidak efisien. Oleh karena itu, muncul suatu pendekatan baru untuk segmentasi pemasok, yang disebut Supplier Potential Matrix (SPM) yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan di bawah dua dimensi yaitu Supplier Capabilities dan Supplier Willingness. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk melakukan segmentasi pemasok menggunakan integrasi dua metode yaitu metode Purchasing Portfolio Matrix (PPM) dan metode Supplier Potential Matrix (SPM) serta mendefinisikan strategi yang tepat untuk masing-masing segmentasi PPM-SPM. Data dikumpulkan dari perusahaan industri kereta api bernama PT INKA MULTI SOLUSI TRADING (PT. IMST) yang bekerja sama dengan 110 pemasok yang terdiri dari 31 pemasok komponen utama dan 79 pemasok komponen pendukung. Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan metode yang digunakan untuk menentukan bobot kriteria yang dibutuhkan untuk kedua pendekatan segmentasi tersebut. Penetapan skor dilakukan berdasarkan 22 kriteria pemasok komponen utama dan 20 kriteria pemasok komponen pendukung. Segmentasi gabungan PPM-SPM kemudian diusulkan dan didiskusikan. Model hybrid PPM-SPM yang diusulkan menunjukkan bahwa dari 110 supplier terpilih yang melakukan kerja sama dengan PT IMST, mayoritas supplier tersegmentasi sebagai pemasok strategic item dan non-critical item dimana di dalamnya masih terdapat banyak supplier dengan kemampuan dan kemauan yang rendah. Segmentasi gabungan PPM-SPM secara total menghasilkan 16 segmen dengan rancangan strategi penanganan untuk masing-masing segmen PPM-SPM yang berbeda.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Additional Information: | RSI 658.72 Ami s-1 2022 |
Uncontrolled Keywords: | Analytical Hierarchy Process, manajemen hubungan pemasok, Purchasing Portfolio Matrix, Supplier Potential Matrix, segmentasi supplier. |
Subjects: | T Technology > TS Manufactures > TS161 Materials management. |
Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | - Davi Wah |
Date Deposited: | 30 Nov 2023 09:08 |
Last Modified: | 30 Nov 2023 09:08 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105234 |
Actions (login required)
View Item |