Nurdin, Abdul Rasyid (2023) Analisis Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Bahan Bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dalam Memenuhi Kebutuhan Listrik Pengolahan Kelapa Sawit Di PKS Kawasan Kotawaringin Barat. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
07111940000023_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pemanfaatan limbah padat kelapa sawit sebagai bahan bakar boiler merupakan strategi yang efektif dalam menangani masalah limbah di industri pengolahan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi ilmiah tentang pemanfaatan limbah padat kelapa sawit berupa cangkang, serabut dan tandan kosong sebagai bahan bakar boiler (PLTU) guna memenuhi kebutuhan energi listrik dalam proses pengolahan kelapa sawit di PKS Kawasan Kotawaringin Barat. Cangkang memiliki kandungan energi sebesar 3.881,36 kkal/kg, serabut sebesar 2770,41 kkal/kg, dan tandan kosong sebesar 1943 kkal/kg. Komposisi biomassa yang digunakan sebagai bahan bakar boiler adalah 25% cangkang, 70% serabut dan 5% tandan kosong dimanfaatkan sebagai bahan bakar pada PLTU 6 MW, yang digunakan untuk memanaskan air didalam boiler sehingga menghasilkan temperatur uap dan tekanan uap yang mampu memutar turbin uap. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi jumlah bahan bakar limbah pada pabrik kelapa sawit berkapasitas 60 ton TBS/Jam bervariasi tiap bulannya. Pada tahun 2022, produksi limbah padat kelapa sawit (LPKS) terbesar terjadi pada bulan juni sebesar 498,44 ton per hari (ton/d), sementara produksi LPKS terkecil terjadi pada bulan januari sebesar 218,31 ton/d. Kebutuhan bahan bakar boiler selama tahun 2022 sebesar 1270 ton/d, dengan kebutuhan bahan bakar terbesar pada bulan juni sebesar 138,07 ton/d dan terkecil pada bulan januari sebesar 60,87 ton/d. Untuk kebutuhan bahan bakar boiler adalah sebesar 6.689,56 kg/h. Energi listrik yang dihasilkan terbesar pada bulan april sebesar 27.677 kWh dengan kebutuhan energi listrik sebesar 24.986 kWh. Sedangkan energi yang dihasilkan terkecil pada bulan januari sebesar 11.734 kWh dengan kebutuhan energi listrik sebesar 10.944 kWh. Analisis Ekonomi menunjukkan biaya sistem pembangkit (Cost of overall system) dengan bahan bakar Limbah padat kelapa sawit adalah Rp. Rp.5.244.874.152, -/tahun dan biaya energi adalah Rp.813/kWh. Dari hasil analisa data tersebut, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa pemanfaatan limbah padat kelapa sawit (cangkang, serabut, dan tandan kosong) menjadi bahan bakar boiler (PLTU) dapat menghasilkan energi listrik yang mampu mencukupi kebutuhan energi listrik pada proses pengolahan kelapa sawit dan memiliki ekonomis.
=================================================================================================================================
The utilization of solid waste from oil palm, such as shells, fibers, and empty fruit bunches, as a boiler fuel is an effective strategy in addressing waste issues in the oil palm processing industry. This research aims to conduct a scientific study on the utilization of solid waste from oil palm shells, fibers, and empty fruit bunches as boiler fuel (PLTU) to meet the electrical energy needs in the oil palm processing process at the West Kotawaringin Area Mill Palm Oil Mill. Shells have an energy content of 3,881.36 kcal/kg, fibers 2,770.41 kcal/kg, and empty fruit bunches 1,943 kcal/kg. The biomass composition used as boiler fuel is 25% shells, 70% fibers, and 5% empty fruit bunches used in a 6 MW power plant, utilized to heat water in the boiler to produce steam temperature and pressure capable of driving a steam turbine. Analysis results show that the potential amount of waste fuel in a palm oil mill with a capacity of 60 tons of fresh fruit bunches (FFB) per hour varies each month. In 2022, the largest solid waste production occurred in June at 498.44 tons per day (tons/day), while the smallest was in January at 218.31 tons/day. The boiler fuel requirement during 2022 was 1,270 tons/day, with the highest fuel requirement in June at 138.07 tons/day and the lowest in January at 60.87 tons/day. The boiler fuel requirement is 6,689.56 kg/h. The largest electricity generated occurred in April at 27,677 kWh, with an electricity demand of 24,986 kWh. Meanwhile, the smallest electricity generated occurred in January at 11,734 kWh, with an electricity demand of 10,944 kWh. Economic analysis indicates that the system generation cost with solid waste from oil palm as fuel is Rp. 5,244,874,152,-/year, and the energy cost is Rp. 813/kWh. Based on these data analyses, this study concludes that the utilization of solid waste from oil palm (shells, fibers, and empty fruit bunches) as boiler fuel (PLTU) can generate electrical energy sufficient for the oil palm processing process and is economically viable.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Boiler, Economical, Electric Power, Solid Palm Oil Waste, Power Generation, Ekonomis, Energi Listrik, Limbah Padat Kelapa Sawit, Pembangkit |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1322.6 Electric power-plants |
Divisions: | Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Abdul Rasyid Nurdin |
Date Deposited: | 09 Jan 2024 08:34 |
Last Modified: | 09 Jan 2024 08:34 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105421 |
Actions (login required)
View Item |