Penerapan District Metered Area (DMA) pada Jaringan Distribusi Air Minum Perumda Air Minum Palangka Raya untuk Menurunkan Tingkat Non Revenue Water (NRW)

Nanda, Fahreza Alvian (2023) Penerapan District Metered Area (DMA) pada Jaringan Distribusi Air Minum Perumda Air Minum Palangka Raya untuk Menurunkan Tingkat Non Revenue Water (NRW). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014221040-Master_Thesis.pdf] Text
6014221040-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 June 2026.

Download (12MB) | Request a copy

Abstract

Perumda Air Minum Palangka Raya memiliki tingkat NRW sebesar 49,92% dan persentase tersebut masih lebih besar dibanding target RPJMN pada tahun 2021. Kehilangan air yang diakibatkan NRW sebesar 2.630.054 m3 dan kehilangan air fisik mengambil bagian terbesar dengan volume mencapai 1.522.057 m3. Potensi kehilangan pendapatan yang dialami mencapai 19,28 Miliar Rupiah. Kendala Perumda Air Minum Palangka Raya dalam mengendalikan NRW adalah wilayah pelayanan yang terlalu luas dan belum terbagi menjadi kawasan bermeter sehingga deteksi kebocoran sulit dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan District Metered Area (DMA) dengan mempertimbangkan aspek teknis, aspek finansial, dan aspek kelembagaan. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data dari kegiatan survei, menganalisis kondisi eksisting jaringan perpipaan SPAM Pusat, dan merencanakan beberapa DMA di wilayah pelayanan menggunakan program Epanet 2.2 serta tingkat prioritasnya menggunakan metode WSM. Selain itu, dilakukan analisis kelayakan investasi terhadap DMA yang direncanakan dengan melihat kriteria investasi meliputi BCR, NPV, dan IRR. Peneliti juga melakukan penilaian terhadap aspek kelembagaan dengan metode OCA sehingga didapatkan rumusan program penguatan kelembagaan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah wilayah pelayanan SPAM Pusat dapat dibagi menjadi 27 DMA dengan 3 DMA prioritas teratas adalah DMA I/11, DMA III/51-61, dan DMA III//71-74.1. Kehilangan air fisik akibat penurunan tekanan setelah dibentuk DMA, mengalami penurunan sebesar 7% dengan jumlah air terselamatkan adalah 15.261 m3/bulan. Namun penurunan ini masih belum cukup untuk memenuhi rata-rata tarif FCR sehingga perlu dilakukan step test dengan target kehilangan air 25%. Dilihat dari kriteria investasi, pembentukan DMA di wilayah pelayanan SPAM Pusat ini dapat dikatakan layak dengan biaya investasi yang diperlukan adalah Rp. 3.225.079.343 dan Unsur kapasitas organisasi Perumda Air Minum Palangka Raya yang paling lemah adalah manajemen finansial. Rumusan program yang dapat disusun meliputi pemenuhan FCR, efektivitas penagihan, mendorong terbitnya peraturan daerah yang mendukung bisnis perusahaan, dan meningkatkan kinerja perusahaan
====================================================================================================================================
Palangka Raya Drinking Water Company has an NRW level of 49.92%, and this percentage is still more significant than the RPJMN target in 2021. Water loss caused by NRW is 2,630,054 m3, and physical water loss takes the largest share, with a volume reaching 1,522,057 m3. The potential loss of income experienced reached 19.28 billion Rupiah. The obstacle for Perumda Air Minum Palangka Raya in controlling NRW is that the service area is too large and has not been divided into metered areas, so leak detection is difficult. This research aims to plan a District Metered Area (DMA) by considering technical, financial,s and institutional aspects. This research was carried out by collecting data from survey activities, analyzing the existing condition of the Central SPAM piping network, and planning several DMAs in the service area using the Epanet 2.2 program and priority levels using the WSM method. In addition, an investment feasibility analysis of the planned DMA is carried out by looking at investment criteria, including BCR, NPV, and IRR. Researchers also assessed institutional aspects using the OCA method to obtain the formulation of an institutional strengthening program.
The results of this research are that the Central SPAM service area can be divided into 27 DMAs, prioritizing DMA I/11, DMA III/51-61, and DMA III//71-74.1. Physical water loss due to reduced pressure after the DMA was formed decreased by 7%, with the amount saved being 15,261 m3/month. However, this reduction is still insufficient to meet the average FCR rate, so a step test needs to be carried out with a water loss target of 25%. Judging from the investment criteria, establishing a DMA in the Central SPAM service area is feasible, with the required investment cost being IDR. 3,225,079,343, and the weakest element of Perumda Air Minum Palangka Raya's organizational capacity is financial management. Program formulations that can be prepared include fulfilling the FCR, billing effectiveness, encouraging the issuance of regional regulations that support company business, and improving company performance.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: DMA, NRW, Perumda Air Minum Palangka Raya.
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Fahreza Alvian Nanda
Date Deposited: 10 Jan 2024 00:45
Last Modified: 10 Jan 2024 00:45
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105426

Actions (login required)

View Item View Item