Evaluasi Jaringan Distribusi Utama Pada Booster Banua Anyar Sebagai Upaya Penurunan Angka Kehilangan Air. Studi Kasus: PDAM Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan

Pratama, Hendra Arya (2024) Evaluasi Jaringan Distribusi Utama Pada Booster Banua Anyar Sebagai Upaya Penurunan Angka Kehilangan Air. Studi Kasus: PDAM Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6014221024-Master_Thesis.pdf] Text
6014221024-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Tercatat sebagai PDAM terbaik se-Kalimantan Selatan, PDAM Kota Banjarmasin (PAM Bandarmasih) masih memiliki nilai Non-Revenue Water (NRW) yang tinggi, yaitu sebesar 29,07% pada akhir 2022. Angka ini masih diatas target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dengan minimal nilai NRW 20%. Tingginya angka NRW pada PAM Bandarmasih mayoritas akibat angka kehilangan air fisik akibat kebocoran pipa yang tinggi. Nilai kehilangan air fisik pada PAM Bandarmasih mencapai 22,79% pada neraca air. Berbagai upaya telah dilakukan PAM Bandarmasih dalam menanggulangi angka kehilangan air akibat kebocoran pipa yang tinggi. Booster Banua Anyar, satu diantara 3 (tiga) pompa booster yang dimiliki oleh PAM Bandarmasih untuk sebagian Wilayah Banjarmasin Utara, memiliki tingkat kehilangan air yang tinggi sebesar 43,29%. Booster Banua Anyar melayani 13 District Metered Area (DMA) dimana Jaringan Distribusi Utamanya tidak efisien. Pipa berdiameter 400 milimeter terlalu kecil untuk mendistribusikan air minum ke seluruh wilayah 13 DMA yang melayani 27.573 Sambungan Rumah (SR). Dengan headloss yang tinggi, air tidak dapat terdistribusi hingga pelanggan dengan titik kritis yang berada pada ujung jaringan perpipaan terutama titik kritis pada DMA 415, DMA 416, dan DMA 419 sehingga kebocoran pipa tidak dapat dideteksi. Penelitian ini berfokus untuk mengevaluasi Jaringan Distribusi Utama jaringan booster Banua Anyar dengan metode modelling menggunakan software EPANET 2.0. Modelling EPANET membandingkan kondisi eksisting sebelum evaluasi jaringan, dan kondisi setelah evaluasi jaringan sehingga didapatkan diameter pipa utama yang efektif dalam pendistribusian air. Hasil analisis diperlukan pemasangan jalur pipa baru secara parallel sebesar 600 mm tambahan dari jalur pipa lama berdiameter 400 mm. Operasional diameter pipa yang lebih besar menambah tekanan pada setiap DMA dan titik-titik kritis secara signifikan dari tekanan negatif pada jam puncak (05:00 – 08:00) dan jam maksimum (17:00 – 19:00), menjadi tekanan positif dengan nilai rata-rata >0,5 bar sesuai NSPK Pelayanan Air Minum. Selain itu, kebocoran pipa dapat dideteksi dengan cepat sehingga dapat segera ditangani dan dapat menurunkan angka kehilangan air pada jaringan booster Banua Anyar dan pada PAM Bandarmasih. Penurunan nilai NRW pada jaringan booster Banua Anyar menghasilkan penurunan sebesar 8,19% dalam periode waktu Januari – Mei 2023. Investasi penambahan pipa yang dilakukan memiliki nilai Net Present Value (NPV) positif yaitu Rp. 127.483.093.760, nilai Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 3,3 dan nilai Payback Period selama 2,42 tahun.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Banua Anyar, DMA, Kehilangan Air, NRW
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GE Environmental Sciences
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis
Depositing User: Hendra Arya Pratama
Date Deposited: 11 Jan 2024 08:38
Last Modified: 11 Jan 2024 08:39
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105460

Actions (login required)

View Item View Item