Khoizuran, Thoriq Afiq (2024) Studi Sedimentasi Akibat Pembangunan Terminal Kalibaru. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5020201071-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Pelabuhan Tanjung Priok merupakan pelabuhan utama dan tersibuk di Indonesia. Pada tahun 2016 produktivitas petikemas mencapai 5,44 juta Twenty Equivalent Unit (TEU’s) dan angka ini terus bertambah 10% setiap tahunnya. Tingginya permintaan yang terjadi tidak sesuai dengan realisasi yang terdapat di lapangan yaitu kapasitas yang tersedia hanya mencapai tujuh Juta TEU’s. Sehingga untuk mengantisipasi stagnasi yang akan terjadi, pada tahun 2017 dimulai pembuatan Terminal Kalibaru dengan melakukan reklamasi di sisi utara Pelabuhan Tanjung Priok. Reklamasi ini akan dibuat seluas 214 ha yang kemudian dibagi menjadi 2 tahap. Akitivitas reklamasi yang sedang berlangsung, dapat memicu perubahan lingkungan pantai, yakni adanya sedimentasi. Terbentuknya sedimentasi dapat menghambat operasional pelabuhan di kemudian hari. Oleh karena itu, penulis akan melakukan studi penelitian untuk mengetahui dampak dari aktivitas reklamasi saat sebelum adanya aktivitas dan sesudah adanya aktivitas. Penelitian ini akan melakukan pemodelan numerik menggunakan software Delft3D untuk mengetahui pola laju aliran dan volume endapan sedimentasi yang terjadi pada area Pelabuhan Tanjung Priok. Pola arus yang terjadi tidak mengalami perubahan, tetapi kecepatan arus yang terjadi setelah reklamasi mengalami peningkatan dengan kecepatan arus pada kondisi pasang lebih besar daripada kondisi surut. Rata-rata kecepatan arus tertinggi terjadi pada saat pasang , yaitu sebesar 0,043 m/s dan kecepatan arus terendah pada saat surut, yaitu sebesar 0,019 m/s. Berdasarkan titik observasi yang ditinjau, laju sedimentasi kumulatif sebelum reklamasi mencapai 0,058 m/tahun, sedangkan setelah reklamasi kumulatif laju sedimen meningkat sebesar 0,099 m/tahun. Hal serupa juga terjadi pada besarnya volume sedimen, dimana sebelum reklamasi volume sedimen adalah 507.173,95 m3/tahun dan setelah reklamasi terjadi peningkatan volume menjadi 926.752,26 m3/tahun. Peneltian ini menyimpulkan bahwa reklamasi Terminal Kalibaru dapat menimbulkan perubahan pola arus di area kolam labuh sehingga terjadi peningkatan endapa butiran-butiran sedimen. Studi ini dapat menjadi rekomendasi ilmiah untuk pemeliharaan kedalaman kolah labuh agar dapat beroperasi secara baik.
=================================================================================================================================
Tanjung Priok Port is the main and busiest port in Indonesia. In 2016 container productivity reached 5.44 million Twenty Equivalent Unit (TEU's) which continues to grow by 10% each year. However, the high demand is not in accordance with the realization in the field, the available capacity only reaches 7 million TEU's. So to anticipate the stagnation that will occur, in 2017 the construction of Kalibaru Terminal began by reclaiming the north side of Tanjung Priok Port. This reclamation will be made of 214 ha which will be divided into 2 stages. The resultant sedimentation can hamper port operations in the future. Therefore, The author will conduct a research study to determine the impact of reclamation activities before and after the activity. This research will conduct numerical modeling using Delft3D software to determine the pattern of flow rates and the volume of sedimentation deposits that occur in the Tanjung Priok Port area. The current pattern that occurs in this area has not changed, but the current speed that occurs after reclamation has increased with the current speed at high tide is greater than the low tide condition. The highest average current velocity occurred at high tide, which amounted to 0.043 m/s and the lowest current velocity at low tide, which amounted to 0.019 m/s. Based on the observation points reviewed, the cumulative sedimentation rate before reclamation reached 0.058 m/year, while after reclamation the cumulative sediment rate increased to 0.099 m/year. The same thing also happened to the amount of sediment volume, where before reclamation the sediment volume was 507,173.95 m3/year and after reclamation there was an increase in volume to 926,752.26 m3/year. This study concludes that reclamation of Kalibaru Terminal can cause changes in current patterns in the berth pond area resulting in an increase in sediment grains. This study can be a scientific recommendation for maintaining the depth of the berth pond so that it can operate properly.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Reklamasi, Pola Arus, Sedimentasi, Delft 3D, Reclamation, Current Pattern, Sedimentation |
Subjects: | T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC175.2 Sediment transport T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC203.5 Coastal engineering T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC343+ Reclamation of land from the sea T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC801 Reclamation of land |
Divisions: | Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Thoriq Afiq Khoizuran |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 02:51 |
Last Modified: | 31 Jan 2024 02:51 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105669 |
Actions (login required)
View Item |