Syakban, Ariq Ahnafalah (2024) Perencanaan Ekoriparian Taman Telaga Dapur Lamongan. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5014201107-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (10MB) | Request a copy |
Abstract
"Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pembangunan yang semakin padat, alih fungsi lahan menjadi bangunan semakin sering terjadi. Daerah yang awalnya menjadi wilayah resapan air, lambat laun tertutup dan menjadi penyebab genangan yang semakin besar volumenya. Seiring dengan pesatnya pembangunan, revitalisasi dan konservasi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) harus tetap dilakukan. Hal ini dilakukan supaya terjadi keseimbangan lingkungan dan tidak menyebabkan kerusakan lingkungan ke depannya. Taman Telaga Dapur merupakan salah satu kawasan RTH yang berada di tengah kota Lamongan. Selain sempadannya yang menjadi kawasan hijau, fungsi air Telaga Dapur juga cukup vital sebagai sumber air bersih terutama ketika musim kemarau. Namun ketika musim hujan tiba, permasalahan lingkungan terjadi. Volume air yang masuk akibat limpasan hujan melebihi kapasitas yang dimiliki oleh telaga. Luapan air yang terjadi menyebabkan terkikisnya lereng sempadan. Selain itu, akibat bersebelahan dengan Pasar Ikan Lamongan, kawasan Taman Telaga Dapur kerap mengalami pencemaran polusi bau yang tidak sedap. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemulihan lingkungan di kawasan Taman Telaga Dapur. Alternatif pemulihan yang dipilih adalah dengan mengembangkan kawasan Taman Telaga Dapur menjadi sebuah ekoriparian. Konsep ekoriparian yang mengedepankan pemulihan fungsi ekologis pada sempadan badan air dapat diadopsi dalam pengembangan kawasan Taman Telaga Dapur. Metode perencanaan ekoriparian dilakukan dengan pengumpulan data primer dan sekunder. Data primer meliputi persepsi masyarakat terhadap pengembangan kawasan ekoriparian dan permasalahan lingkungan yang terjadi. Data sekunder meliputi kondisi eksisting lokasi perencanaan, data hujan, kondisi pengelolaan telaga, dan HSPK. Data yang dikumpulkan dijadikan dasar dalam perencanaan, selanjutnya hasil perencanaan disimpulkan. Pengembangan ekoriparian tetap menyesuaikan dengan peraturan perundangan yang berlaku. Ekoriparian yang direncanakan terdiri dari tiga zona, yaitu zona lindung, zona penyangga, dan zona pengembangan. Sebagai zona lindung pada kawasan ekoriparian, Telaga Dapur dapat dimanfaatkan sebagai kolam retensi. Sebagai kegiatan penyangga, direncanakan fasilitas pengelolaan sampah berupa budidaya maggot dan komposter bata terawang. Sedangkan kegiatan pengembangan yang direncanakan pada kawasan ekoriparian di antaranya adalah adanya greenhouse, gazebo, playground, joging track, dan foodcourt. Biaya yang dibutuhkan dalam pembangunan ekoriparian adalah sebesar Rp. 2.848.000.000."
=================================================================================================================================
"As the population grows and development becomes denser, the conversion of land into buildings becomes more massive. Areas that were initially water absorption zones gradually become covered, leading to increasing flooding. With rapid development, the revitalization and conservation of Green Open Space (RTH) areas must continue. This is done to maintain environmental balance and prevent future environmental damage. Taman Telaga Dapur is one of the Green Open Space areas located in the middle of Lamongan city. Besides being a green area, the water function of Telaga Dapur is crucial for a clean water source, especially during the dry season. However, environmental problems arise during the rainy season. The volume of water entering due to rain runoff exceeds the capacity of the lake. The overflowing water causes erosion of the lake's edges. Additionally, being adjacent to the Lamongan Fish Market, the Taman Telaga Dapur area often experiences unpleasant odor pollution. Therefore, environmental restoration is needed in the Taman Telaga Dapur area. The chosen restoration alternative is to develop the Taman Telaga Dapur area into a ecoriparian. The ecoriparian concept, which emphasizes the ecological function restoration along the water body edges, can be adopted in the development of the Taman Telaga Dapur area. Ecoriparian planning is carried out through the collection of primary and secondary data. Primary data includes community perceptions of ecoriparian area development and environmental problems. Secondary data includes the existing planning location conditions, rainfall data, lake management conditions, and HSPK data. The collected data forms the basis for planning, and the planning results are then summarized. Ecoriparian development still complies with applicable regulations. The planned ecoriparian consists of three zones: protection zone, buffer zone, and development zone. Telaga Dapur, as a protection zone in the ecoriparian area, can be utilized as a retention pond. As a buffer activity, waste management facilities in the form of maggot cultivation and perforated brick composters are planned. The planned development activities in the riparian area include a greenhouse, gazebo, playground, jogging track, and food court. The estimated cost of riparian development is Rp. 2.848.000.000."
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekoriparian, Telaga Dapur, Remediasi, Kolam Retensi, Vegetasi |
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD433 Water treatment plants |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Ariq Ahnafalah Syakban |
Date Deposited: | 29 Jan 2024 06:55 |
Last Modified: | 29 Jan 2024 06:55 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105712 |
Actions (login required)
View Item |