Imaduddin, Reza Rafi (2023) Identifikasi Bakteri Pada Serat Kapuk Hasil Adsorpsi Tanah Tercemar Minyak Mentah. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
03211840000097-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Minyak bumi berasal dari bawah permukaan bumi yang diambil menjadi sumber energi yang dibutuhkan oleh manusia untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Penggunaan dan pemanfaatan minyak bumi menjadi tidak dapat terhindarkan. Indonesia menjadi salah satu negara penghasil minyak bumi terbesar di dunia. Pencemaran oleh minyak mentah dapat terjadi pada kegiatan-kegiatan seperti tumapahan minyak (spill oil), kebocoran, hingga pembuangan limbah minyak. Minyak mentah dapat mencemari lingkungan tanah, air permukaan, dan air tanah. Pencemaran disebabkan minyak mentah memiliki dampak negatif pada ekosistem lingkungan tersebut. Hidrokarbon aromatik polisikli memiliki sifat persistence di lingkungan (Nzila, 2018). Penggunaan mikroorganisme sebagai agen untuk mendegradasi polutan yang berada di lingkungan dapat dijadikan solusi atas permasalahan pencemaran minyak mentah. Serat kapuk sudah tidak asing lagi dalam kemampuannya dalam adsorpsi polutan, serat kapuk sebagai adsorben juga dapat menjadi media tumbuh bakteri pada rongga serat kapuk menjadi alasan dilakukan penelitian ini. Untuk dapat mengetahui apakah tingkat ketahanan bakteri tersebut dalam lingkungan yang toksik perlu diuji kemampuan toleransinya pada polutan terlebih dahulu. Salah satu cara menguji toleransi bakteri terhadap polutan adalah dengan metode Minimum Inhibitory Concentration (MIC). Pada penelitian ini dilakukan isolasi bakteri dari serat kapuk setelah proses adsorpsi. Pada uji adsorpsi variasi kapuk dan tanah adalah 0,5%, 1%, dan 1,5% selanjutnya dilakukan identifikasi bakteri untuk mengetahui jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram. Kemudian uji laju pertumbuhan bakteri dengan pengamatan optical density pada 8 jam pertama, 24, 48, 72, 86, dan 96. terakhit uji Minimum Inhibitory Concentration (MIC) dengan variasi konsentrasi minyak mentah adalah 0% atau kontrol, 5%, 10%, 12%, dan 14%. Pengamatan pada uji MIC dilakukan perhitungan Colony Forming Unit (CFU). Penelitian ini menyimpulkan bakteri yang diisolasi dari lahan tercemar minyak bumi, diperoleh 5 bakteri berbeda jenis yang berpotensi sebagai pendegradasi hidrokarbon, yaitu bakteri B1 dengan bentuk sel coccus dan hasil pewarnaan gram adalah positif. Bakteri B2 dan B3 dengan bentuk basil dan hasil pewarnaan gram adalah positif. Bakteri B4 dan B5 dengan bentuk basil dan hasil pewarnaan gram adalah negatif. Semua isolat bakteri tahan terhadap toksisitas hingga konsentrasi minyak mentah paling tinggi yaitu 14%. Berdasarkan hasil tersebut seluruh bakteri memiliki potensi digunakan untuk mendegradasi minyak mentah yang mencemari tanah.
=================================================================================================================================
Crude oil comes from beneath the earth's surface which is taken as a source of energy that humans need to support their daily activities. The use and utilization of petroleum becomes unavoidable. Indonesia is one of the largest oil producing countries in the world. Pollution by crude oil can occur in activities such as oil spills (oil spills), leaks, and disposal of waste oil. Crude oil can pollute the soil environment, surface water and groundwater. Pollution caused by crude oil has a negative impact on the environmental ecosystem. Polycyclic aromatic hydrocarbons have persistent properties in the environment (Nzila, 2018). The use of microorganisms as agents to degrade pollutants in the environment can be used as a solution to the problem of crude oil contamination. Kapok fiber is no stranger to its ability to adsorb pollutants, kapok fiber as an adsorbent can also be a medium for growing bacteria in the cavity of kapok fiber which is the reason for this research. To be able to find out whether the resistance level of these bacteria in a toxic environment needs to be tested for their tolerance to pollutants first. One way to test the tolerance of bacteria to pollutants is the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) method. In this research, bacteria was isolated from kapok fiber after adsorption process. In the adsorption test the variations of cotton and soil were 0.5%, 1% and 1.5%, then a request was made for bacteria to determine the type of bacteria based on gram staining. Then test the growth rate of bacteria by observing optical density in the first 8 hours, 24, 48, 72, 86, and 96. Finally, the Minimum Inhibitory Concentration (MIC) test with variations in crude oil concentrations is 0% or control, 5%, 10%, 12%, and 14%. Observations on the MIC test were carried out by calculating the Colony Forming Unit (CFU). From this study it can be concluded that the help of microbes isolated from oil-contaminated residue, obtained 5 different types of bacteria that have the potential as carbon degraders, namely B1 bacteria with coccus cell shape and gram staining results are positive. Bacteria B2 and B3 with bacilli form and gram stain results are positive. Bacteria B4 and B5 with bacilli form and gram stain results are negative. All bacterial isolates were resistant to toxicity up to the highest crude oil concentration of 14%. Based on these results, all bacteria have the potential to be used to degrade crude oil that contaminates the soil.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Minyak mentah, Hidrokarbon, Biodegradasi, Bakteri, MIC. Crude oil, Hydrocarbon, Biodegradation, Bacteria, MIC. |
Subjects: | Q Science > QH Biology > QH541.15.T68 Toxicity testing |
Divisions: | Faculty of Civil, Environmental, and Geo Engineering > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Theses |
Depositing User: | Reza Rafi Imaduddin |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 05:35 |
Last Modified: | 31 Jan 2024 05:35 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105816 |
Actions (login required)
View Item |