Suhendra, Ahmad (2024) Evaluasi Kondisi Lingkungan Perairan Di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta Terhadap Produksi Rumput Laut. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6014212005-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Rumput laut Kappaphycus alvarezii merupakan salah satu komoditas penting di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu DKI Jakarta, namun saat ini produksi rumput laut tersebut mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian kualitas lingkungan perairan dan menganalisis faktor penyebab penurunan produksi. Ada tiga metode pendekatan yang digunakan yaitu: 1) Rank Sum (RS) untuk menentukan bobot dan peringkat parameter fisik dan kimia perairan yang diukur (matriks kesesuaian perairan), kemudian divisualisasikan dalam bentuk peta tematik melalui Sistim Informasi Geografis (SIG) untuk menentukan area yang tepat; 2) Indeks Pencemaran (IP) air untuk mengukur tingkat pencemaran dan memberikan arahan tindakan yang diperlukan; 3) Pemodelan Structural Equation Modeling (SEM) berdasarkan Partial Least Square (PLS) untuk memvalidasi secara statistik faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap produksi rumput laut. Penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan antara kesesuaian perairan (kategori sesuai hingga sangat sesuai) dengan fakta di lapangan, bahwa rumput laut (RL) tidak dapat tumbuh dan berkembang atau mengalami kematian. Sehingga kesesuaian perairan untuk produksi RL perlu ditinjau kembali. Kematian RL dapat dijelaskan melalui IP air dengan tingkat pencemaran masuk dalam kategori sedang (rata-rata IP 7,85 pada musim hujan dan 6,90 pada kemarau). Rasio Cix/Lijx untuk polutan minyak dan lemak (M&L) menyumbang nilai yang cukup besar (7,641) dalam perhitungan IP air. Kandungan rata-rata polutan M&L dalam musim hujan (23,17 mg/L), kemarau (26,83 mg/L) jauh melampaui baku mutu (1 mg/L) sehingga berdampak negatif bagi pertumbuhan RL. Selanjutnya pemodelan SEM-PLS mengkonfirmasi bahwa indikator M&L berpengaruh besar (f2 = 0,683) terhadap produksi dan pengaruhnya signifikan (P value < 0,05). Kesimpulannya, perairan Pulau Panggang tidak sesuai untuk produksi RL (Kappaphycus alvarezii) karena polutan M&L melebihi baku mutu. Rekomendasi strategi adalah mengurangi pencemaran atau memindahkan lokasi produksi ke perairan lain.
=================================================================================================================================
The seaweed (Kappaphycus alvarezii) is a significant commodity in Panggang Island, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. However, its current production is declining. This research aims to assess the suitability of the water environment quality and analyze the factors causing the production decline. Three approaches are used:1) Rank Sum (RS) determines the weight and ranking of measured physical and chemical parameters of water (water suitability matrix), visualized via Geographic Information Systems (GIS) to identify suitable areas.; 2) Water Pollution Index (PI) measures pollution levels and provides necessary action guidance; 3) Structural Equation Modeling (SEM) based on Partial Least Square (PLS) statistically validates the most influential factors affecting seaweed production. This research shows that there is a difference between the suitability of waters (suitable to very suitable categories) and the fact that seaweed (SW) cannot grow and develop or experiences death. So the suitability of waters for SW production needs to be reviewed. The death of SW can be explained through the Water Pollution Index (PI) with the level of pollution in the medium category (average of 7.85 in the rainy season and 6.90 in the dry season). The Cix/Lijx ratio for oil and fat (O&F) pollutants contributed a considerable value (7.641) in the PI calculation, and the average content of this pollutant in the wet (23.17 mg/L), dry (26.83 mg/L) seasons far exceeded the quality standard (1 mg/L), thus negatively impacting SW growth. SEM-PLS modeling further confirmed that the O&F indicator had a large effect (f2 = 0.683) on production and the effect was significant (P value < 0.05). In conclusion, Panggang Island waters are not suitable for SW (Kappaphycus alvarezii) production because O&F pollutants exceed quality standards. Recommended strategies are to reduce pollution or move production sites to other waters.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Indeks Pencemaran (IP), Polutan minyak dan lemak (M&L) , Produksi rumput laut (RL), Kappaphycus alvarezii, Pulau Panggang, Rank Sum (RS), Sistem Informasi Geografis (SIG), SEM-PLS.Geographic Information System (GIS), Kappaphycus alvarezii, Oil and Fat (O&F) Pollutants, Panggang Island, Pollution Index (PI), Rank Sum (RS), Seaweed (SW) Production, SEM-PLS. |
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Ahmad Suhendra |
Date Deposited: | 01 Feb 2024 01:54 |
Last Modified: | 01 Feb 2024 01:54 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105847 |
Actions (login required)
View Item |