Kesesuaian Pemilihan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Di Provinsi Bali Menggunakan Metode Spasial – Multi Criteria Decision Making (Spasial-MCDM)

Dhipaatmaja, Ketut Sura (2024) Kesesuaian Pemilihan Lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Di Provinsi Bali Menggunakan Metode Spasial – Multi Criteria Decision Making (Spasial-MCDM). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6032211087-Master_Thesis.pdf] Text
6032211087-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 April 2026.

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pemerintah Pusat telah menetapkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), melalui Peraturan Presiden No.22 tahun 2017, yang menetapkan kebijakan peningkatan pangsa energi terbarukan dalam bauran energi nasional dari 23% pada tahun 2025 menjadi 31% pada tahun 2050. Untuk Provin si Bali dengan potensi energi matahari rata-rata 4,89 kWh/m2/hari ditetapkan mencapai kapasitas PLTS sebesar 108 MW pada tahun 2025. Namun nyatanya, kapasitas terpasang di provinsi Bali masih sangat kecil, untuk PLTS on-grid, yaitu 6 MWp, dan PLTS Rooftop yaitu 7 MWp, sehingga masih sangat jauh dari target RUEN Provinsi Bali di tahun 2025. Untuk mendukung percepatan pembangunan PLTS di Provinsi Bali, tentunya dibutuhkan referensi lokasi terbaik untuk mendukung keputusan pembangunan PLTS. Penentuan lokasi tersebut didasarkan pada metode spasial-MCDM yaitu fungsi weighted overlay pada ArcGIS menggunakan model builder berdasarkan bobot yang diperoleh dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil pembobotan menggunakan AHP menunjukkan bahwa terdapat dua kriteria yang tertinggi bobotnya yaitu potensi energi surya dan jarak lokasi dengan jaringan Listrik sebesar 21,2%, kemudian jarak dengan potensi rawan bencana sebesar 16,4%, Jarak lokasi dengan jalan sebesar 12,5%, Fungsi lahan sebesar 10%, aspek arah kemiringan lahan sebesar 9,7% dan kemiringan lereng lokasi sebesar 8,9%. Hasil pemetaan weighted overlay Provinsi Bali memiliki area alternatif kurang direkomendasikan seluas 3.251,98 km2 (57,7%) berada pada area alternatif cukup direkomendasikan seluas 558,53 km2 (9,9%) dan area alternatif sangat direkomendasikan seluas 1.825,5 km2 (32,39%). Setelah dilakukan perbandingan antara peta hasil weighted overlay dengan PLTS eksisting yang ada di Provinsi Bali, didapatkan antara lain PLTS Banglet Bangli dan PLTS Kubu Karangasem termasuk pada daerah yang kurang direkomendasikan. Sementara PLTS Suana – Nusa Penida termasuk pada daerah yang sangat direkomendasikan.
=================================================================================================================================
The Central Government has established the National Energy General Plan (RUEN), through Presidential Regulation No.22 of 2017, which sets a policy of increasing the share of renewable energy in the national energy mix from 23% in 2025 to 31% in 2050. Bali Province, with an average solar energy potential of 4.89 kWh/m2/day, is set to reach 108 MW of solar power capacity by 2025. In fact, the installed capacity in Bali province is still very small, for on-grid Solar PV Power Plant, which is 6 MWp, and Rooftop Solar PV Power Plant is about 7,6 MWp. To accelerate Solar PV Power Plant development in Bali Province, the best location reference is needed to support PLTS development decisions. Determination of the location is based on the spatial-MCDM, namely weighted overlay method which simulated in ArcGIS using a model builder based on the weights obtained using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results of weighting using AHP show that two criteria have the highest weight, namely the potential for solar energy and the distance of the location to the electricity network by 21.2%, then the distance to potential disaster-prone areas by 16.4%, the distance of the location to the road by 12.5%, the land cover by 10%, the aspect of land slope direction by 9.7% and the slope of the location by 8.9%. The results is Bali Province have a less recommended area of 3,251.98 km2 (57.7%), a quite recommended area of 558.53 km2 (9.9%) and a highly recommended area of 1,825.5 km2 (32.39%). After comparing site map with the existing PLTS in Bali Province, it was found that Banglet Bangli PLTS and Kubu Karangasem PLTS were included in the less recommended area. While PLTS Suana - Nusa Penida is included in the very recommended area.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: PLTS, Bali, AHP, Sistem Informasi Geografis, Analisis Spasial, Solar PV Power Plant, Geographic Information System, Spatial Analysis
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > T Technology (General) > T57.62 Simulation
Divisions: Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User: KETUT SURA DHIPAATMAJA
Date Deposited: 08 Feb 2024 15:46
Last Modified: 08 Feb 2024 15:46
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105915

Actions (login required)

View Item View Item