Hakim, Abdul (2024) Mobilisasi Penjaga Menara Suar Dan Penentuan Rute Kapal Negara Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya Dengan Simulasi Diskrit. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6032221008-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2026. Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Kapal Negara Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Perak Surabaya yang terdiri dari 2 (dua) unit kapal kelas I dan 2 (dua) kapal kelas II, selain difungsikan sebagai kapal yang merawat Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) juga digunakan untuk mobilisasi penjaga Menara suar yang berada di wilayah kerjanya. Pola rute kapal tersebut ada 5 (lima), yaitu pola rute I untuk merawat SBNP dan menara suar serta mobilisasi penjaga menara suar, pola rute II untuk merawat rambu suar, pola rute III dan IV untuk merawat rambu suar pada APBS (Alur Pelayaran Barat Surabaya) dan APTS (Alur Pelayaran Timur Surabaya) dan pola rute V untuk melayani masyarakat pada hari Lebaran, Natal dan Tahun baru. Kondisi ideal sesuai ketentuan dari Direktorat Kenavigasian adalah setiap kapal harus berlayar minimal 118 hari pertahun. Penelitian ini dilakukan untuk melakukan analisa pada beberapa pilihan rute yang sudah ada, sehingga diperoleh rute yang dapat dijadikan acuan dalam hal operasional kapal yang memenuhi batasan yang ada seperti kebutuhan BBM, air tawar dan sesuai dengan jadwal jaga petugas di tiap menara suar. Beberapa hal lain yang menjadi pertimbangan dalam penentuan rute dan jadwal petugas diantaranya adalah faktor cuaca, jumlah muatan yang harus diangkut dan diturunkan, serta jenis pekerjaan perawatan yang ada di sebuah SBNP. Dikarenakan kondisi yang dinamis tersebut, maka metode penelitian yang dipakai dalam studi ini adalah discrete event simulation. Simulasi dilakukan dengan 4 (empat) skenario. Skenario I adalah kapal Kelas I Masalembo tidak berlayar sama sekali. Skenario II, kapal kelas I Bimasakti yang tidak berlayar. Skenario III semua kapal baik kelas I dan II berlayar. Skenario IV disimulasikan ada salah satu kapal kelas I atau II yang tidak berlayar karena docking. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa skenario III yaitu skenario untuk menjalankan semua kapal adalah opsi terbaik dengan tingkat okupasi sebanyak 278 hari dengan kebutuhan BBM 240.238 liter yang jika dikonversi ke rupiah adalah sebesar Rp. 5,1 Milyar.
=================================================================================================================================
The State Ship of the Tanjung Perak Surabaya Class I Navigation District, which consists of 2 (two) class I ships and 2 (two) class II ships, apart from being functioned as a ship that maintains Shipping Navigation Aids (SBNP) is also used for mobilizing light tower guards who are in the work area. There are 5 (five) ship route patterns, namely route pattern I for maintaining SBNP and beacon towers as well as mobilizing light tower guards, route pattern II for maintaining beacon signs, route patterns III and IV for maintaining beacon signs on the APBS (West Surabaya Shipping Channel). ) and APTS (East Surabaya Shipping Channel) and route pattern V to serve the community on Eid, Christmas and New Year. The ideal condition according to the provisions of the Directorate of Navigation is that each ship must sail a minimum of 118 days per year. This research was carried out to analysis of several existing route options, so that a route can be obtained that can be used as a reference in terms of ship operations that meets existing constraints such as requirements fuel, fresh water and in accordance with the guard schedule of officers at each beacon tower. Several other things that are taken into consideration in determining the route and schedule include weather factors, the amount of cargo that must be transported and unloaded, and the type of maintenance work that occurs at an SBNP. Due to these dynamic conditions, the research method used in this study is discrete event simulation. The simulation was carried out with 4 (four) scenarios. Scenario I is that the Masalembo Class I ship does not sail at all. Scenario II, the Bimasakti class I ship that does not sail. Scenario III all ships both class I and II sail. Scenario IV simulates one of the class I or II ships not sailing due to docking. From this research, the results showed that scenario III, namely the scenario for running all ships, was the best option with an occupancy level of 278 days with a fuel requirement of 240,238 liters which, if converted to rupiah, was IDR. 5.1 Billion.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Jadwal pegawai, Perawatan SBNP, Rute kapal, Discrete event simulation, Employee schedule, Ship navigation aid maintenance, Ship route |
Subjects: | T Technology > T Technology (General) > T57.62 Simulation |
Divisions: | Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT) |
Depositing User: | Abdul Hakim |
Date Deposited: | 02 Feb 2024 02:42 |
Last Modified: | 02 Feb 2024 02:42 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/105916 |
Actions (login required)
View Item |