Pembangunan Berbasis Budaya Lokal: Studi Peran Tanean Lanjhang Pamekasan Dalam Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Madura Dengan Pendekatan The Community Capitals Framework

Andini, Nadya (2024) Pembangunan Berbasis Budaya Lokal: Studi Peran Tanean Lanjhang Pamekasan Dalam Pengembangan Sosial Budaya Masyarakat Madura Dengan Pendekatan The Community Capitals Framework. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5033201071-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5033201071-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only until 1 July 2026.

Download (17MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan suku dan budaya yang beragam. Setiap suku dan budaya memiliki karakteristik unik yang mencerminkan keberagaman bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah masyarakat Madura yang memiliki nilai-nilai kekeluargaan yang tinggi, terlihat dari rumah adat mereka yang dikenal sebagai Tanean Lanjhang. Tradisi Tanean Lanjhang menghadapi tantangan akibat perubahan sosial dan budaya di era globalisasi, yang mengakibatkan pemukiman Tanean Lanjhang mulai punah. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami kondisi budaya Tanean Lanjhang di Pamekasan dan menganalisis pembangunan berbasis budaya lokal Tanean Lanjhang, serta mengidentifikasi strategi pelestarian budaya Tanean Lanjhang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi semiotik. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi langsung, dan analisis dokumen untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal, skripsi, laporan, dan buku terkait budaya Tanean Lanjhang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi umum Tanean Lanjhang sebagai warisan budaya lokal yang telah berdiri lebih dari 50 tahun dengan ciri khas halaman panjang membentuk barisan rumah kayu dan bambu. Meskipun menghadapi tantangan seperti kerusakan dan pengaruh modernisasi, kesadaran dan upaya bersama masyarakat berhasil menjaga kelestarian Tanean Lanjhang sebagai bagian integral dari warisan budaya Madura. Makna arsitektur Tanean Lanjhang terdiri dari deretan rumah yang mencerminkan kehidupan sosial budaya seperti Lantai Denah, Dinding, Pintu dan Jendela, Kolom, Ornamen Atap, Kobhung, Roma Pegun, Dapor, dan Kandang, menjelaskan keberagaman fungsi rumah adat tersebut. Persepsi masyarakat terhadap budaya Tanean Lanjhang dengan fokus pada penerapan The Community Capitals Framework dianggap sebagai modal krusial dalam pembangunan berbasis budaya lokal, dapat mendorong keterlibatan aktif dalam pelestarian budaya. Strategi untuk meningkatkan budaya Tanean Lanjhang di Dusun Buddagan 1 melibatkan penguatan tujuh modal berdasarkan pendekatan The Community Capitals Framework, dengan tujuan melestarikan budaya, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, serta memberikan inspirasi bagi pembangunan berbasis budaya di daerah lain di Indonesia.
====================================================================================================================================
Indonesia is renowned for its rich diversity of ethnicities and cultures. Each ethnic group and culture possesses unique characteristics that reflect the nation's diversity. One example is the Madurese community, known for their strong familial values, as evident in their traditional house called Tanean Lanjhang. The Tanean Lanjhang tradition faces challenges due to social and cultural changes in the era of globalization, leading to the decline of Tanean Lanjhang settlements. This research aims to delve into the cultural condition of Tanean Lanjhang in Pamekasan, analyze culturally-based development of Tanean Lanjhang, and identify preservation strategies. The study adopts a qualitative approach with semiotic ethnography methods. Primary data is obtained through interviews, direct observations, and document analysis to gather necessary information. Secondary data is collected from various sources such as journals, theses, reports, and books related to Tanean Lanjhang culture. The findings reveal that Tanean Lanjhang, as a local cultural heritage standing for over 50 years, features a distinct characteristic of a long courtyard with a row of wooden and bamboo houses. Despite challenges like damage and modernization influence, community awareness and collaborative efforts have successfully preserved Tanean Lanjhang as an integral part of Madurese cultural heritage. The architectural meaning of Tanean Lanjhang consists of a series of houses reflecting socio-cultural life elements like Floor Plans, Walls, Doors and Windows, Columns, Roof Ornaments, Kobhung, Roma Pegun, Dapor, and Kandang, explaining the diverse functions of the traditional houses. The community's perception of Tanean Lanjhang culture, focusing on the application of The Community Capitals Framework, is considered a crucial asset in culturally-based local development, encouraging active involvement in cultural preservation. Strategies to enhance Tanean Lanjhang culture in Buddagan 1 involve strengthening seven capitals based on The Community Capitals Framework, with the goal of preserving culture, improving community quality of life, and serving as inspiration for culturally-based development in other regions of Indonesia.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Tanean Lanjhang, Budaya Lokal, The Community Capitals Framework, Etnografi, Sosial Budaya; Tanean Lanjhang, Local Culture, The Community Capitals Framework, Ethnography, Social Culture
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GT Manners and customs
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Developmental Studies > 60201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: NADYA ANDINI
Date Deposited: 02 Feb 2024 07:20
Last Modified: 02 Feb 2024 07:20
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/105969

Actions (login required)

View Item View Item