Zharifa, Naila Qanita (2024) Key Influencing Factors of Manufacturing Firm Cash Holding During COVID-19 in Indonesia. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5031201103-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (12MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengkaji dampak krisis COVID-19 terhadap perusahaan-perusahaan publik di Indonesia, dengan fokus pada industri manufaktur dan faktor-faktor yang memengaruhi kepemilikan kas mereka selama pandemi. Tujuan pertama adalah untuk melihat bagaimana situasi COVID-19 telah mempengaruhi kepemilikan kas perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Indonesia. Hal ini dilakukan dengan membandingkan tingkat kas sebelum, selama, dan setelah pandemi. Tujuan kedua adalah untuk menguji faktor-faktor penentu yang mempengaruhi cadangan kas perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek di Indonesia di tengah pandemi COVID-19. Sampel penelitian terdiri dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini berpendapat bahwa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi cash holding sangat penting bagi perusahaan untuk mengelola cadangan kas mereka secara efisien selama pandemi. Epidemi ini telah menekankan nilai cadangan keuangan dan kebutuhan bisnis untuk merencanakan keadaan darurat di masa depan. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan triwulanan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan TICMI. Teknik analisis data yang digunakan meliputi statistik deskriptif dan analisis regresi panel. Penelitian ini mencakup data yang berkaitan dengan berbagai parameter keuangan, seperti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), volatilitas penjualan, periode krisis, ukuran perusahaan (size), investasi pada aset tidak berwujud (Q), belanja modal (Capital Expenditures/Capex), modal kerja bersih (Net Working Capital/ NWC), dan utang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang cukup besar pada rata-rata kas, EBITDA, dan volatilitas penjualan antara periode pra-krisis (2018-2019) dengan periode krisis I (2020-2021) dan II (2022). Data penelitian ini dikumpulkan dari laporan keuangan triwulanan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan TICMI. Teknik analisis data yang digunakan meliputi statistik deskriptif dan analisis regresi panel. Penelitian ini mencakup data yang berkaitan dengan berbagai parameter keuangan, seperti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), volatilitas penjualan, periode krisis, ukuran perusahaan, investasi pada aset tidak berwujud (Q), belanja modal (Capital Expenditures/Capex), modal kerja bersih (Net Working Capital/NWC), dan utang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang cukup besar pada rata-rata kas, EBITDA, dan volatilitas penjualan antara periode sebelum krisis (2018-2019) dengan periode krisis I (2020-2021) dan II (2022). Nilai rata-rata dari variabel-variabel ini telah menurun sejak krisis pada tahun 2020. Elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepemilikan kas perusahaan manufaktur dari tahun 2018 hingga 2022 adalah sensitivitas arus kas (diukur dengan EBITDA), volatilitas arus kas (diukur dengan Volatilitas Penjualan), belanja modal, modal kerja bersih, dan utang. Menurut penelitian statistik, faktor-faktor tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap kepemilikan kas karena nilainya yang tinggi. Penelitian ini mencakup data yang berkaitan dengan berbagai parameter keuangan, seperti laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA), volatilitas penjualan, periode krisis, ukuran perusahaan, investasi pada aset tidak berwujud (Q), belanja modal (Capex), modal kerja bersih (NWC), dan utang. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang cukup besar dalam rata-rata kas, EBITDA, dan volatilitas penjualan antara periode pra-krisis (2018-2019) dengan periode krisis I (2020-2021) dan II (2022). Nilai rata-rata dari variabel-variabel ini telah menurun sejak krisis pada tahun 2020. Elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepemilikan kas perusahaan manufaktur dari tahun 2018 hingga 2022 adalah sensitivitas arus kas (diukur dengan EBITDA), volatilitas arus kas (diukur dengan Volatilitas Penjualan), belanja modal, modal kerja bersih, dan utang. Menurut penelitian statistik, variabel-variabel tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap cash holdings karena nilainya yang tinggi. Temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi yang cukup besar pada rata-rata kas, EBITDA, dan volatilitas penjualan antara periode sebelum krisis (2018-2019) dengan periode krisis I (2020-2021) dan II (2022). Nilai rata-rata dari variabel-variabel ini telah menurun sejak krisis pada tahun 2020. Elemen-elemen utama yang mempengaruhi kepemilikan kas perusahaan manufaktur dari tahun 2018 hingga 2022 adalah sensitivitas arus kas (diukur dengan EBITDA), volatilitas arus kas (diukur dengan Volatilitas Penjualan), belanja modal, modal kerja bersih, dan utang. Menurut penelitian statistik, faktor-faktor tersebut memiliki dampak yang cukup besar terhadap kepemilikan kas karena nilainya yang tinggi.
===========================================================================================================
This research examines the repercussions of the COVID-19 crisis on publicly traded companies in Indonesia, with a focus on the manufacturing industries and the factors that influenced their cash holdings throughout the pandemic. The first purpose is to look into how the COVID-19 situation has affected the cash holdings of Indonesia's listed manufacturing businesses. This is performed by comparing cash levels before, during, and after the pandemic. The second objective is to examine the determinants that impacted the cash reserves of publicly traded manufacturing companies in Indonesia amidst the COVID-19 pandemic. The research sample comprises manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study argues that understanding the factors that influence cash holding is critical for businesses to efficiently manage their cash reserves throughout the pandemic. The epidemic has emphasized the value of financial reserves and the need for businesses to plan for future emergencies. The data for this study was collected from the quarterly financial reports of manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) and TICMI. Data analysis techniques employed include descriptive statistics and panel regression analysis. The research encompasses data pertaining to a range of financial parameters, such as earnings prior to interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA), sales volatility, crisis periods, size, investment in intangible assets (Q), capital expenditures (Capex), net working capital (NWC), and debt. The study's findings show that there are considerable variations in average cash, EBITDA, and sales volatility between the pre-crisis period (2018-2019) and the crisis periods I (2020-2021) and II (2022). The average value of these variables has decreased since the crisis in 2020. The primary influencing elements of manufacturing firm cash holdings from 2018 to 2022 are cash flow sensitivity (measured by EBITDA), cash flow volatility (measured by Sales Volatility), capital expenditure, net working capital, and debt. According to statistical research, they have a considerable impact on cash holdings because of their high value.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cash Holding, COVID-19, Manufacturing Firm, Indonesian Stock Exchange, Penyimpanan Kas, COVID-19, Perusahaan Manufaktur, Bursa Efek Indonesia |
Subjects: | H Social Sciences > HG Finance |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Business Management > 61205-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Naila Qanita Zharifa |
Date Deposited: | 05 Feb 2024 01:58 |
Last Modified: | 05 Feb 2024 01:58 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/106032 |
Actions (login required)
View Item |